Kevin Diks boleh jadi merupakan pemain paling sial di skuad timnas Indonesia. Betapa tidak, debut perdananya bersama Tim Merah Putih justru harus berhadapan dengan Jepang yang notabene raksasa paling menyeramkan di Asia. Belum lagi, penampilan perdananya berakhir dengan cedera.
Diks langsung dipasang sebagai starter kala timnas Indonesia menjalani laga kelima Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (15/9).
Baca juga:
Jepang Beri Tamparan Keras untuk Indonesia
Pemain FC Copenhagen ini dipasang di pos bek sayap kanan dan ditugaskan menempel ketat pergerakan Kaoru Mitoma di posisi itu. Diks pun sukses mengontrol pemain Brighton and Hove Albion tersebut.
Sampai sini, semua tampak baik-baik saja. Bahkan Diks berhasil menjalankan instruksi dengan baik. Mitoma tidak dibiarkan bergerak bebas.
Padahal, Mitoma baru saja menampilkan performa impresif saat Brighton menumbangkan Manchester City dengan skor 2-1 pada lanjutan Liga Inggris 2024-2025 akhir pekan lalu.
Namun, saat menghadapi Diks, Mitoma kesulitan mendapatkan ruang. Bahkan, Mitoma harus dibuat frustrasi oleh penjagaan ketat Diks.
Di suatu momen pada babak pertama, sang penjaga gawang, Maarten Paes mengirimkan bola lambung. Diks langsung berlari untuk menyambut umpan yang mengarah ke sisi kanan tersebut.
Namun, Mitoma malah menghentikan Diks dengan cara cukup kasar. Diks harus terkapar lantaran disikut oleh pemain berusia 27 tahun itu.
Penampilan Diks menuai puja-puji hadirin di SUGBK. Namun sayang seribu sayang, pada menit ke-37, Diks harus menutup debutnya lebih cepat.
Mitoma yang masih kesal dengan performa Diks melancarkan tekel keras. Diks pun mengerang kesakitan dan harus menjalani perawatan si tepi lapangan.
Saat Diks menjalani perawatan medis, Jepang malah membobol gawang Indonesia untuk kali kedua melalui Takumi Minamino pada menit ke-40.
Setelahnya, tampak lutut Diks harus diperban dan sang pemain pun tidak mampu melanjutkan pertandingan. Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong lantas menukar Diks dengan Sandy Walsh di pos bek sayap kanan.
Pada penghujung laga, timnas Indonesia pun kebobolan empat gol tak berbalas. Aura lesu menyelimuti suasana konferensi pers usai laga timnas Indonesia.
“Kevin Diks belum terima laporan, malam ini harus terima laporan dulu baru bisa tahu kondisinya seperti apa,” ucap Shin Tae-yong.
Ludus.id juga sempat menemui Diks pada area mixed zone SUGBK. Mantan pemain Fiorentina itu pun tak menampik dirinya kecewa dengan hasil yang didapat timnas Indonesia di laga perdana dirinya.
“Kami berharap (hasil baik) dan berjuang lebih (keras) tapi hasilnya tidak sejalan dengan yang kami inginkan,” ujar Diks.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada mereka untuk segalanya. Tetapi, selanjutnya kami harus memberikan hasil yang lebih baik kepada mereka. Kami harus bertarung lebih keras lagi,” ucap Diks.
“Kami akan mengevaluasi dan melihat apakah yang bisa kami lakukan supaya bisa lebih baik,” imbuh Diks.
Sehari berselang, Sabtu (16/11), Diks menjalani pemeriksaan MRI.
“Hari ini saya akan menjalani scan, terima kasih atas dukungannya dalam pertandingan kemarin,” tulis Diks pada Insta Story eksklusifnya di Instagram.
Sabtu sore, baru diketahui Diks tidak mengalami cedera serius.
Sambutan Luar Biasa Suporter
Kendati demikian, Diks mengambil secercah hal baik dari debutnya bersama Skuad Garuda. Dia mengaku terkesima dengan atmosfer SUGBK lantaran baru kali pertama tampil di hadapan 60 ribu suporter Garuda.
“Kehadiran suporter adalah poin plus dalam pertandingan malam ini. Mereka sangat luar biasa,” ujar Diks.
Suporter timnas Indonesia memang menunjukkan antusiasme gila pada laga tersebut. Hal itu sudah tampak sejak pertandingan belum dimulai.
Di tribune utara, komunitas suporter La Grande Indonesia (LGI) menampilkan koreo raksasa bertemakan budaya pop kedua negara. Terdapat ilustrasi megah yang menampilkan karakter Godzilla, monster besar dari film produksi Negeri Sakura.
Di bawah sang Godzilla, terdapat karakter pahlawan super bernama Gundala. Gundala sendiri adalah karakter ciptaan komikus Indonesia, Harya Suraminata atau yang akrab disapa Hasmi.
Koreo tersebut juga menampilkan potongan lirik lagu Bernadya yang berjudul, “Untungnya Hidup Harus Tetap Berjalan”. Terdapat tulisan potongan lirik “Untungnya Ku Tak Pilih Menyerah” yang terbagi di kedua sisi koreo.
Koreo tersebut seakan menyiratkan makna bahwa sang Gundala, manusia biasa yang melambangkan timnas Indonesia, tak gentar sedikit pun bertarung menghadapi, Godzilla, sang raksasa Asia.
Sementara itu di tribune selatan, komunitas Ultras Garuda (UG) membentangkan koreo yang mengungkit kekalahan telak Jepang dari Indonesia dengan skor 0-7 di ajang Piala Merdeka 1968.
Hingga penghujung laga, para suporter tetap bernyanyi meski tim kebanggaan mereka kalah telak. Tradisi sakral lantunan lagu wajib “Tanah Airku” juga tetap berkumandang.
Suasana tersebut tentu menghadirkan kesan membekas bagi Diks, meski debutnya berjalan tak seperti yang diharapkan.
Namun demikian, para pemain di kubu timnas Indonesia juga turut terkesima dengan kesetiaan yang ditunjukkan para suporter. Kapten kesebelasan, Jay Idzes berharap timnya bisa membalas kebaikan hati para suporter dengan hasil impresif di laga kontra Arab Saudi yang akan digelar pada Selasa (19/11).
“Kami mengapresiasi kehadiran suporter. Kami selalu mendapatkan rasa cinta dari mereka,” ujar Jay Idzes.
“Kami ingin memberikan hal yang sama sebagai timbal balik. Saya berharap bisa melakukan itu di pertandingan selanjutnya,” tandas pemain belakang klub Venezia tersebut. (Ilham Sigit Pratama)