Munaslub Digelar, PP Pordasi Mulai Bermanuver Demi Kirim Utusan ke Olimpiade Los Angeles 2028

Kiri ke kanan) Direktur Utama Equinara, Adinda Yuanita, Ketua Harian PP Pordasi, Eddy Saddak, Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo, Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya. (Ilham Sigit Pratama/Ludus.id)

Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di salah satu hotel di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (2/11). Aryo Djojohadikusumo yang merupakan Ketua Umum (Ketum) terpilih mengumumkan manuver yang akan ditempuh PP Pordasi untuk mengirim kontingen equestrian ke Olimpiade Los Angeles 2028.

Mengirim kontingen ke pesta olahraga terbesar sejagat itu masih menjadi mimpi cabor berkuda Indonesia. Sejumlah atlet sejatinya sudah pernah dikirim untuk berkompetisi di luar negeri dalam beberapa tahun silam. Namun, untuk urusan Olimpiade, PP Pordasi masih berpikir keras.

“Empat sampai lima tahun ke depan, sudah aktif di Eropa untuk equestrian, karena harapan saya lolos kualifikasi Olimpiade. Lolos ke Olimpiade saja menurut saya sudah bagus, tidak perlu sampai medali,” ujar Ketua Harian PP Pordasi, Eddy Saddak ketika diwawancarai Ludus.id pada Agustus 2024 silam.

Usai Munaslub digelar, PP Pordasi pun mengumumkan langkah-langkah yang ditempuh untuk mengusung misi tersebut. Aspek pertama yang diumumkan Aryo adalah perihal percepatan infrastruktur melalui pembangunan pacuan kuda bertaraf internasional di Pulomas, Jakarta Timur.

“Visi dan misi kami tentu saja visi kita adalah membangun olahraga berkuda di Indonesia itu bisa menjadi level internasional. Membangun venue atau sarana olahraga yang maju menjadi organisasi yang mumpuni untuk melaksanakan event secara berkelanjutan,” kata Aryo pada konferensi pers yang dihadiri Ludus.id.

Baca juga:

Kisah Petualangan Jose Rizal Partokusumo dari Berkuda hingga Taekwondo

“Ini merupakan pelaksanaan dari harapan Bapak Presiden, yaitu tim kontingen Equestrian Indonesia itu bisa lolos ke Olimpiade di Los Angeles tahun 2028.”

Ketum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo memberi keterangan kepada media. (Ilham Sigit Pratama/Ludus.id).

“Dan, itu merupakan fungsi utama kami dari Pordasi yang memastikan event itu berjalan dengan baik, bekerja sama dengan pihak swasta dan juga dengan dinas-dinas olahraga di Indonesia untuk memberdayakan dan memaksimalkan sarana olahraga,” lanjut Aryo.

Tak hanya soal sarana dan prasarana, Aryo juga mengumumkan gelaran kompetisi berkuda pada periode kepengurusannya. Terdekat, pada November, akan digelar Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Seri 2 yang akan berlangsung di Tegal dan Salatiga.

Aryo menegaskan pula bahwa akan ada 10 balapan untuk kuda pacu. Sementara untuk equestrian, kelak digelar minimal empat event setiap tahun.

“Untuk equestrian, karena kami sudah terdaftar di FEI (Federation Equestrian International). Kami akan melaksanakan minimum empat ya, minimum empat FEI sanction event di Indonesia nanti akan kita umumkan,” lanjut Aryo.

“Ini merupakan pelaksanaan dari harapan Bapak Presiden, yaitu tim kontingen Equestrian Indonesia itu bisa lolos ke Olimpiade di Los Angeles tahun 2028,” ucap mantan anggota DPR RI itu.

Kelak, untuk mengusung misi menembus Olimpiade 2028, PP Pordasi juga berharap prestasi para atlet di ajang-ajang bergengsi lain turut meningkat secara berjenjang, mulai dari SEA Games Thailand 2025 hingga Asian Games Jepang 2026.

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo mengatakan pemerintah akan mendukung penuh langkah apa pun yang ditempuh PP Pordasi. Menpora Dito berharap penuh pada tangan dingin Aryo untuk membangun ekosistem berkuda di tanah air menjadi lebih berprestasi.

“Jadi, tadi sudah disampaikan bahwa ke depan kuda khusus equestrian memiliki target di Olimpiade dan tadi dalam sambutan juga saya sampaikan bagaimana Pordasi juga bisa menjemput bola membangun ekosistem dari industri,” sahut Dito.

Menpora RI, Dito Ariotedjo memberi keterangan kepada media. (Ilham Sigit Pratama/Ludus.id).

Sementara itu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari mengatakan, meloloskan kontingen equestrian ke Olimpiade Los Angeles 2028 merupakan arahan langsung Presiden RI Prabowo Subianto.

Bukan rahasia lagi, Presiden Prabowo Subianto itu merupakan penggemar berat olahraga berkuda. Aryo yang merupakan keponakan Prabowo pun ditunjuk untuk mengeksekusi misi tersebut.

“Saya saksinya waktu itu, ada Pak Aryo juga. Bapak Prabowo tanya langsung Pordasi bisa masuk Olimpiade atau tidak, saya bilang ‘susah pak’. Ternyata habis itu ada kelanjutannya, Aryo ditelepon (Prabowo). Jadi, whatever it takes,” ujar Raja Sapta.

“Jadi, ini baru permulaan, pekerjaan rumahnya jauh lebih besar dari sekadar urus organisasi. Pertama alatnya harus diurus, kemudian pelatihnya, wasitnya, event-nya, venue-nya kudanya juga harus diurus,” tandasnya.

Langkah-langkah PP Pordasi di luar Olimpiade

Namun demikian, PP Pordasi juga tak hanya fokus pada misi Olimpiade. Mereka juga akan meningkatkan atmosfer kompetisi di nomor berkuda lain seperti kuda memanah dan polo.

Ilustrasi berkuda equestrian. (Mohamad Indra Bangsawan/Ludus.id)

“Untuk berkuda memanah atau horseback archery, saya dalam waktu dekat akan mengumumkan ada kerja sama dengan sponsor utama kita buat liga profesional berkuda memanah mulai tahun depan, nanti akan diumumkan di lain waktu,” tutur Aryo.

“Dan, kami akan aktif juga mengikuti piala-piala turnamen dunia seperti contohnya dua bulan yang lalu kita dapat medali emas di World Nomad Games di Kazakhstan, kita akan teruskan ini ke depan,” sambung Aryo.

“Dan, yang terakhir polo yang merupakan salah satu olahraga yang diminati oleh Bapak Presiden kami (Prabowo Subianto). Saat ini baru ada satu (lapangan). Nanti rencananya minimal di Bintan, Bali dan Lombok akan kita akan tata lebih bagus,” tutup politikus Partai Gerindra ini.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.