
LUDUS – Nabila Syakieb yang sebelumnya lebih dikenal sebagai bintang sinetron, sekarang aktif menekuni hobi olahraga berkuda. Nabila salah satu dari sedikit selebritas yang memiliki kecintaan mendalam terhadap olahraga berkuda, khususnya equestrian.
Setelah menikah dan dikaruniai dua anak, Nabila menekuni hobi yang dicintai sejak kecil, yakni berkuda. Nabila tertarik terhadap olahraga ini bermula dari sang kakak yang lebih dulu menekuni dunia berkuda.
“Kakak saya suka berkuda, jadi saya ikutan dan ternyata asyik,” ujar Nabila saat ditemui di Plaza Indonesia, Minggu (2/2/2025) siang WIB.
Sejak kecil, Nabila telah mengenal dunia berkuda, tetapi dia baru menekuninya secara profesional saat duduk di bangku SMA pada usia 15–16 tahun. Dia memilih equestrian dibanding pacuan kuda karena memiliki perbedaan signifikan.
“Saya langsung masuk ke equestrian karena kalau pacuan kuda itu butuh pembinaan yang lebih serius. Nggak semua orang bisa menjadi joki karena tidak mudah,” ungkapnya.

Sebagai seorang atlet equestrian, Nabila memahami bahwa berkuda bukan sekadar duduk di atas pelana. Dia mengungkapkan banyak yang mengira berkuda itu bukan olahraga, karena yang bekerja kudanya, bukan ridernya.
“Padahal, berkuda sangat menguras tenaga, mulai dari otot kaki, paha, hingga perut,” jelasnya.
Baca juga: Nabila Syakieb dan Kecintaanya Pada Olahraga Berkuda
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa berkuda membutuhkan kesiapan mental yang kuat. Nabila juga merasakan manfaat besar dari berkuda.
“Sama seperti olahraga lain, pasti ada risikonya. Tapi kalau berkuda di tempat yang layak dan pembinaannya benar, risikonya bisa diminimalkan. Tubuh lebih sehat, lebih rileks, dan tidak mudah panik,” ujarnya.
Kesetaraan dalam Olahraga Berkuda
Nabila menepis anggapan bahwa berkuda adalah olahraga maskulin. Menurut dua, dalam kejuaraan berkuda, kelas yang diterapkan tidak berdasarkan gender, melainkan usia.

“Dalam (olahraga) berkuda, laki-laki dan perempuan bertanding di kelas yang sama. Jadi, kalau ada yang bilang laki-laki lebih unggul dari perempuan, itu tidak selalu benar. Rider perempuan juga bisa lebih unggul,” tuturnya.
Pernyataan Nabila diamini oleh Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, yang menegaskan bahwa berkuda adalah olahraga yang tidak membedakan gender. “Dalam olahraga berkuda, laki-laki dan perempuan memiliki peluang yang sama,” ujarnya.
“Di Indonesia sendiri, banyak joki wanita yang bermunculan, termasuk Aqila yang merupakan salah satu joki perempuan profesional di pacuan kuda Indonesia,” lanjut Aryo.
Sekolah Berkuda
Tak sekadar menekuni olahraga ini, Nabila bersama sang suami, Reshwara Argya Radinal, mendirikan sekolah berkuda bernama Arthayasa Stables & Country Club di Depok, Jawa Barat. Sekolah ini telah memiliki lebih dari 500 murid dan menjadi salah satu pusat pembelajaran berkuda di Indonesia.
“Kami menjalankan ini sebagai bentuk pengabdian terhadap dunia berkuda. Saya dan suami memang dipertemukan lewat berkuda, dan sekarang anak-anak kami juga ikut mencintainya,” kata Nabila.
Meskipun kedua anaknya menunjukkan minat terhadap berkuda, Nabila menegaskan tidak pernah memaksa mereka untuk mengikuti jejaknya.
“Dalam (olahraga) berkuda, laki-laki dan perempuan bertanding di kelas yang sama. Jadi, kalau ada yang bilang laki-laki lebih unggul dari perempuan, itu tidak selalu benar. Rider perempuan juga bisa lebih unggul,” Nabila Syakieb, Selebriti dan Atlet Berkuda.
“Kami tidak secara khusus mengenalkan atau memaksa anak-anak untuk berkuda. Tapi karena mereka melihat dan tertarik, akhirnya mereka ikut menyukai olahraga ini,” tutur perempuan kelahiran Bogor 18 November 1985, kepada LUDUS beberapa Waktu lalu.
Terkait kecintaan buah hatinya dengan olahraga berkuda, Nabila dan Reshwarya tidak pernah secara khusus mengenalkan, apalagi memaksa anak-anak untuk menyamakan hobi berkuda. Hanya saja mereka terlihat menyukainya dan akhirnya sejak kecil buah hatinya sudah mencintai olahraga berkuda sekaligus mengikuti jejak kedua orang tuanya yang memiliki hobi yang sama.
“Mungkin karena mereka lihat kami main kuda, jadi ikut. Padahal, mengarahkan untuk berkuda saja tidak. Kami ikuti minat mereka saja,” ungkapnya. (Gerry Putra)