
LUDUS – Antonio Conte tidak membiarkan seorang pun menyentuh rekornya saat menangani Juventus di musim 2011-2012. Bersama Napoli, Conte kini merusak upaya Thiago Motta untuk menyamai rekornya di Juventus sebagai pelatih tak terkalahkan di Serie A.
Motta amat berambisi untuk memperbaiki inkonsistensi Juventus. Meskipun sulit dikalahkan, Juventus adalah tim dengan raihan hasil imbang terbanyak di musim ini, dengan 13 hasil seri.
Pada bursa transfer Januari, total tiga pemain didatangkan ke Turin, meliputi Randal Kolo Muani (pinjaman dari Paris Saint Germain), Alberto Costa (permanen dari Vitoria Guimaraes) dan Renato Veiga (pinjaman dari Chelsea).
Selain untuk memperbaiki performa dan mengamankan tiket Liga Champions, Motta juga berpeluang menyentuh rekor Conte sebagai pelatih dengan tim tak terkalahkan dalam satu musim Serie A.
Baca juga: AC Milan Tunjuk Sergio Conceicao Jadi Pelatih Baru, Mampukah Dongkrak Prestasi I Rossonerro?
Namun Conte tidak membiarkan sang rival menggangu rekornya 12 tahun silam. Mantan arsitek Chelsea dan Inter Milan ini menyatakan bahwa Juventus akan tumbang di tangan tim besutannya.
“Mereka (tim-tim tak terkalahkan) tidak ada. Cepat atau lambat, Anda harus kalah. Dalam hidup, kekalahan tidak bisa dihindari,” kata Conte dipetik Football Italia, Minggu (26/1/2025).
Conte membuktikan omongannya. Catatan tak terkalahkan Juventus terhenti di pekan ke-22 saat bersua Napoli asuhannya. Bermain di Stadio Diego Armando Maradona, Naples, Minggu (26/1/2025) dini hari WIB, Si Nyonya Tua tumbang dengan skor 1-3.
Bukan upaya mudah bagi Napoli untuk membekuk sang tamu. Il Partinopei tertinggal lebih dulu lewat tendangan voli sang debutan, Kolo Muani di menit ke-43. Napoli yang tak patah arang terus menekan sejak menit awal paruh kedua.
Baca juga: AC Milan Juara Piala Super Italia, Sergio Conceicao Bawa Harapan Baru
Romelu Lukaku nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-49. Namun, bola masih belum melewati garis gawang ketika kiper Juventus, Michele Di Gregorio menghalau tandukannya.
Kerja keras Keledai Kecil membuahkan hasil di menit ke-56. Umpan cantik Matteo Politano dituntaskan menjadi gol lewat tandukan Frank Zambo Anguissa.
“Mereka (tim-tim tak terkalahkan) tidak ada. Cepat atau lambat, Anda harus kalah. Dalam hidup, kekalahan tidak bisa dihindari.” Antonio Conte, Pelatih Napoli.
Publik di Stadion Maradona kemudian bersorak sorai kala Scott McTominay dijatuhkan Manuel Locatelli. Lukaku yang berperan sebagai eksekutor dengan percaya diri mengarahkan bola ke tengah.
Skor 2-1 untuk kemenangan Napoli pun bertahan hingga peluit panjang. Hasil ini, membuat Conte masih menjadi satu-satunya pelatih dengan rekor tak terkalahkan dalam satu musim Serie A.
Pelatih berusia 55 tahun ini juga berpeluang menjadi pelatih pertama yang merengkuh Scudetto bersama tiga tim berbeda. Saat ini, Napoli memimpin dengan jarak enam poin dari Inter Milan yang duduk di peringkat kedua, dengan rincian 53 poin dari 22 laga.
Psywar Setelah Laga
Seusai laga, Conte menyindir halus Juventus yang tak mampu menang meskipun sudah cukup jor-joran di bursa transfer musim dingin ini. Dia juga memamerkan tim asuhannya yang berhasil menang meski tak diperkuat bek andalannya, Mathias Olivera karena cedera betis.

“Itu adalah penampilan yang hebat melawan tim hebat yang tak terkalahkan, yang memiliki skuad yang sangat baik dan terus memperkuat diri mereka di bursa transfer Januari. Ini pasti memberi kami kepuasan yang besar,” kata Conte kepada DAZN.
Terpisah, Motta membalas sindiran Conte dengan menyebut Napoli diuntungkan jadwal pertandingan. Pasalnya, tim tuan rumah tidak bermain di kompetisi Eropa, sehingga memiliki satu pekan penuh untuk mempersiapkan diri.
“Saya kecewa dengan kekalahan ini. Kami membuat lawan kami kesulitan, namun mereka adalah tim dengan pelatih hebat yang memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri sepanjang minggu untuk ini,” kata Motta dilansir Football Italia.
Baca juga: Manchester City Bangkit Gusur Chelsea di Empat Besar, Omar Marmoush Debut Berkesan
Padatnya jadwal laga membuat performa Juventus jauh dari optimal. Statistik tidak bisa bohong sebab Juventus hanya mampu melepaskan lima tembakan dengan hanya dua yang mengarah ke gawang, sedangkan Napoli melepaskan 14 tembakan dengan tiga di antaranya tepat sasaran.
Motta pun terus mengungkit keuntungan jadwal laga yang dimiliki Napoli. Dia menambahkan bahwa perbedaan kondisi fisik timnya dengan tim lawan turut mempengaruhi jalannya pertandingan.
“Kami melawan pemimpin Serie A yang memiliki kondisi fisik yang baik dan cukup istirahat, sedangkan kami baru saja melewati pertandingan yang melelahkan di Bruges (Liga Champions),” tandasnya. (Ilham Sigit Pratama)