Olimpiade Paris 2024: Serba Emas Sepak Bola Spanyol

Alex Baena (kiri) dan Fermin Lopez (kanan) berswafoto dengan medali emas Olimpiade Paris 2024 usai mengalahkan Prancis secara dramatis di partai puncak, Jumat (9/8).

Tahun 2024 merupakan tahun keemasan sepak bola Spanyol. Timnas Olimpiade mereka, yang baru saja mendulang medali emas, menyusul kesuksesan tim senior di gelaran Euro 2024 lalu.

Sepak Bola Spanyol juga memiliki generasi emas yang cukup menjanjikan. Olimpiade Paris 2024 dijadikan wadah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa sepak bola Negeri Matador sedang bangkit.

Pada Piala Dunia U-17 2023 lalu, alumnus La Masia, Marc Guiu mencuri perhatian berkat torehan dua gol dan satu assist. Kemudian pada Euro 2024, giliran siswa La Masia lainnya, Lamine Yamal yang tebar pesona.

Sementara itu di sepak bola putri, timnas putri Spanyol memang hanya finis di posisi keempat pada Olimpiade Paris 2024. Mereka dipastikan gagal membawa medali usai dikalahkan Jerman dengan skor tipis 0-1 di babak perebutan perunggu, Jumat (9/8).

Namun begitu, timnas putri Spanyol berada di jalur yang benar. Gawang Spanyol suci tanpa kebobolan di ajang UEFA Women’s Nations League 2024. Lima gol pun dicetak Jenni Hermoso dan kolega pada ajang tersebut.

Di babak semifinal yang berlangsung pada 23 Februari 2024 silam, Spanyol mempecundangi Belanda dengan skor telak 3-0. Kemudian pada partai puncak yang digelar pada 28 Februari 2024, Spanyol menekuk Prancis dengan skor 2-0.

Ya, baik putra maupun putri, timnas Spanyol selalu menjadi momok bagi Prancis. Timnas putri Spanyol tengah garang-garangnya. Perlu diingat pula bahwa mereka adalah kampiun Piala Dunia Putri 2023.

Protagonis utama dalam diri Fermin Lopez 

Wonderkid Barcelona, Fermin Lopez menjadi pemain pertama yang melampaui rekor Neymar Jr. sebagai pemain termuda yang mencetak gol dan assist dalam satu laga Olimpiade. Lopez memecahkan rekor tersebut kala Spanyol menyingkirkan Maroko di babak semifinal cabang olahraga sepak bola di Olimpiade Paris 2024.

Sebelumnya, Neymar mencatat rekor tersebut saat Brasil menghadapi Honduras di Olimpiade London 2012. Tak sampai di situ, Lopez juga menjadi pemain Spanyol pertama yang mengemas enam gol di turnamen besar.

Fermin Lopez merayakan gol ke gawang Prancis pada final Olimpiade Paris 2024 di Parc Des Princess, Paris, Jumat (9/8).

Pemain berusia 21 tahun ini mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang trio legenda timnas Spanyol, yakni Emilio Butragueno, Kiko Narvaez dan David Villa. Patut diingat bahwa Lopez bukan pemain yang berposisi sebagai penyerang, melainkan gelandang tengah.

“Kami telah menjalani turnamen yang hebat. Kami pantas mendapatkannya dan saya sangat bangga dengan tim ini,” ujar Fermin dilansir The Score.

“Sebenarnya musim panas ini tidak terkalahkan. Saya sangat bangga dan sangat senang dengan semua yang telah saya alami,” tutupnya.

Jika Euro 2024 adalah panggung milik Lamine Yamal, Olimpiade Paris 2024 memiliki protagonis utama dalam diri Lopez.  Performanya begitu mencengangkan pada laga final kontra Prancis yang berakhir dengan kemenangan dramatis 5-3 untuk La Furia Roja di Parc Des Princess, Paris, Jumat (9/8) malam WIB.

Kredit foto: Ilustrasi Ludus
(Atas) Fermin Lopez melakukan pergerakan eksploitasi ruang di saat para pemain Prancis lengah karena terlalu memperhatikan bola. (Bawah) Adrien Truffert (lingkaran hitam) kalah telak saat beradu sprint dengan Fermin Lopez (lingaran abu-abu).

Dwigol yang Fermin Lopez cetak pada laga ini tercipta berkat visi dan pergerakannya dalam memanfaatkan ruang. Pada gol pertama, para pemain bertahan Prancis terlalu terpaku pada bola yang dikuasai Aimar Oroz.

Sirkulasi bola Oroz kepada Alex Baena membuat para pemain Prancis tidak menyadari pergerakan tanpa bola Lopez. Manu Kone yang berada dekat dengan Lopez justru hanya menyaksikan situasi tersebut. Bola pun berhasil diceploskan dengan mudah pada menit ke-17.

Pada menit ke-24, giliran Adrien Truffert yang berhasil dipecundangi Lopez. Bek sayap Stade Rennais ini kalah sprint dengan jarak yang cukup telak. Umpan silang Juan Miranda pun berhasil dikonversikan dengan mudahnya.

Sergio Camello, Karakter Pendamping Menjelma Pahlawan 

Fermin Lopez memang merupakan protagonis utama di Olimpiade Paris 2024. Namun, terdapat sosok yang tak kalah menarik. Sergio Camello berperan sebagai karakter pendamping yang justru muncul sebagai pahlawan.

Pada Olimpiade Paris 2024, bomber Rayo Vallecano ini hanya tampil sebanyak dua kali. Dalam perjalanan timnas Spanyol menuju final, Camello lebih sering menjadi penghias bangku cadangan.

Namun, tak disangka, Camello justru muncul sebagai pahlawan penentu kemenangan. Prancis sempat memberi perlawanan dramatis lewat gol Maghnes Aklioche di menit ke-79 dan penalti Jean-Phillipe Mateta di menit tambahan.

Skor pun sempat berubah imbang menjadi 3-3 sehingga pemenang harus ditentukan di babak perpanjangan waktu. Kemudian Camello, yang baru diturunkan pada menit ke-83, unjuk kebolehan dengan menampilkan dua penyelesaian yang begitu klinis.

Brace yang dicetaknya pada menit ke-100 dan 120+1 tercipta lewat aksi dirinya yang begitu tenang mencungkil bola ke dalam gawang. Menariknya lagi, pada konferensi pers usai laga, Camello mengungkapkan bahwa pelatih kiper timnas Spanyol, Ruben Martinez bermimpi saat tidur, bahwa dirinya akan mencetak gol di partai final.

“Pelatih kiper menuliskan kata ‘takdir’ dalam bahasa Arab. Ruben Martínez mengatakan kepada saya bahwa ia bermimpi saya akan mencetak gol di final,” ujar Camello dikutip laman resmi FIFA.

Generasi Sarat Talenta

Visi jenius Lopez, eksekusi bola mati Alex Baena di menit ke-28 dan ketenangan Camello memaksa tuan rumah harus puas dengan medali perak. Buku sejarah pun lantas mencatat bahwa timnas Spanyol berhasil mendulang medali emas kedua. Sebelumnya mereka meraih medali tertinggi itu pada Olimpiade Barcelona 1992.

Para punggawa timnas Spanyol merayakan keberhasilan meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.

Pesona timnas Olimpiade Spanyol turut mengundang decak kagum Luis de la Fuente, arsitek tim senior. Fuente pun girang sebab dirinya kini dimanjakan segudang pemain bertalenta, sehingga dia tak akan kesulitan menentukan pemain yang sesuai selera untuk tim senior.

“Kami tidak menyadari apa yang telah kami capai tahun ini dan kami tidak cukup menghargai sepak bola Spanyol. Mari kita singkirkan prasangka kita, sungguh, hampir tidak ada tim yang dapat mencapai ini,” kata Fuente

“Juga tim U-19, runner-up Eropa U-21 tahun lalu. Mari kita berikan perhatian pada apa yang telah dicapai, ini bersejarah, kita telah menjalani kisah epik yang akan tercatat dalam sejarah Olimpiade dan olahraga Spanyol,” pungkas La Fuente.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.