Olivier Giroud dan Singa-singa Tua Eropa di Kompetisi MLS Amerika

Kredit foto: Major League Soccer
Olivier Giroud diperkenalkan ke publik sebagai pemain Los Angeles FC.

Perjalanan Olivier Giroud bersama AC Milan selesai sudah pada akhir musim 2023-2024. Kepergian Giroud dari AC Milan diumumkan melalui video yang diunggah di laman resmi klub, awal pekan ini.

Sang striker memilih meneruskan karier selanjutnya di kota Los Angeles, Amerika Serikat, bersama klub Los Angeles FC. Major League Soccer (MLS) selaku operator kompetisi ‘soccer’ di Amerika Serikat, juga sudah menyampaikan pengumuman bahwa Giroud akan bermain di Los Angeles FC setelah hengkang dari Milan.

“Ini adalah hari yang sangat menyenangkan bagi semua pihak yang terkait dengan LAFC untuk menyambut Olivier, istrinya Jennifer, dan keluarganya ke klub,” kata Co-President and General Manager LAFC John Thorrington.

Thorrington punya alasan mengapa klubnya mau membawa Giroud yang sudah berusia 37 tahun. Ia menilai Giroud masih memiliki rasa lapar untuk menang dan berkompetisi.

Selain itu, Giroud juga diharapkan mampu membawa Los Angeles FC mendapatkan banyak trofi dari beragam kejuaraan yang diikuti rival sekota dari Los Angels Galaxy itu.

“Ambisi kejuaraan dan kualitasnya sebagai seorang pria dan sebagai pemain selaras dengan ambisi kami sebagai klub, oleh karena itu kami yakin Olivier menjadi tambahan yang bagus saat kami terus mengejar lebih banyak trofi,” tambah Thorrington.

Sebelumnya, Los Angeles FC sudah membawa rekan sejawat Giroud di tim nasional Prancis, yakni Hugo Lloris. Eks kiper Tottenham Hotspur itu juga disebut menjadi kunci keberhasilan LAFC memboyong Giroud.

Los Angeles FC juga klub yang uMLS Cup musim lalu. Mereka berhasil menjadi kampiun setelah mengalahkan Philadelphia Union di final. Bahkan pada musim reguler, Los Angeles FC menjuarai Western Conference.

Singa Tua Eropa di Amerika

Kehadiran Giroud membuat kompetisi MLS menjadi semarak. Kompetisi sepak bola kebanggaan Amerika Serikat itu kini dibanjiri bintang-bintang Eropa.

MLS sudah berkembang pesat sejak pertama kali digulirkan pada 1993. Bintang-bintang seperti Roberto Donadoni, Lothar Matthaus, hingga eranya Bastian Schweinsteiger membuat MLS mulai diminati.

Mereka yang datang ke MLS memang merupakan ‘Singa tua’ di sepak bola Eropa. Namun, pesona mereka tidaklah pudar hanya karena bermain di kompetisi MLS.

Ada Lorenzo Insigne, eks Napoli yang memperkuat Toronto FC. Ia bergabung ke klub tersebut sejak 2022.

Kredit foto: akun IG @giorgiochiellini
Giorgio Chiellini melakukan selebrasi usai pertandingan Los Angeles FC di MLS.

Lalu ada Giorgio Chiellini yang membela Los Angeles FC pada 2022-2023. Statusnya sebagai mantan pemain Juventus dan peraih juara Piala Dunia bersama tim nasional Italia membuat dirinya menjadi andalan klub di lini belakang.

Inter Miami juga membuat heboh usai berhasil memboyong pesepak bola terbaik di dunia, Lionel Messi pada Juli 2023. Kehadiran Messi membuat MLS kian menggairahkan. Persaingan ketat klub-klub besar macam DC United, Columbus Crew, Chicago Fire, New Yord Red Bulls, Los Angeles Galaxy, ternyata membuat Messi harus bekerja keras mengangkat Inter Miami FC.

Kredit foto: Akun IG @leomessi
Lionel Messi saat berseragam Inter Miami FC di kompetisi MLS.

Demi mengangkat performa tim, Inter Miami juga merekrut rekan-rekan Messi di Barcelona, yaitu Jordi Alba, Sergio Busquets, dan Luis Suarez.

Bahkan jauh sebelum itu, ada David Beckham, Steven Gerrard dan Zlatan Ibrahimovic yang bermain di Los Angeles Galaxy, lalu Gareth Bale di Los Angeles FC, Thierry Henry di New York Red Bulls.

Tidak hanya itu, pemain sekelas Wayne Rooney, Kaka dan Frank Lampard juga pernah merasakan kerasnya MLS. Lampard pernah membela New York City FC dan Kaka bermain untuk Orlando City SC. Sementara itu, Wayne Rooney pernah berseragam DC United.

Kabar terbaru, Sergio Ramos juga akan bergabung dengan San Diego FC, klub yang baru akan mengikuti MLS pada musim 2025 mendatang.

Dengan begitu, tidak heran MLS menjadi kompetisi pilihan bagi para bintang sepak bola kompetisi Eropa untuk ‘bersantai’ sembari menikmati ujung karier dan mendapat uang.

Kehadiran para bintang dari klub Eropa ini juga berimbas kepada kepopuleran sepak bola di Amerika Serikat. Olahraga yang disebut soccer di Amerika ini terus menyedok ke lima besar olahraga terfavorit warga Negeri Paman Sam.

Soccer, dengan MLS-nya, kini berada di peringkat keempat, dikutip dari SportBrief beberapa waktu lalu. MLS berhasil menyalip kepopuleran kompetisi hoki es, NHL.

Tidak bisa dipungkiri, MLS masih kalah dengan MLB (bisbol), NBA (bola basket) dan NFL (American Football), namun masuk lima besar sudah cukup menjadi pembuktian betapa seriusnya MLS mengelola kompetisi.

Bukan tidak mungkin, jika terus melakukan inovasi, MLS bisa menggeser MLB atau mungkin NBA. Hal ini juga berimbas kepada tim nasional AS yang semakin mudah mendapatkan pemain berbakat dari MLS.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.