Pari Sakti Swimming Club, Wadah Pembinaan dan Edukasi Renang

Credit foto : Jordan Bram
Para pelatih dan perenang klub Pari Sakti berfoto bersama usai Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Daerah (KRAPDA) DKI Jakarta 2023.

Perjalanan olahraga renang Indonesia tak akan lengkap jika tidak diwarnai oleh Radja Murnisal Nasution. Radja merupakan pelatih legendaris yang kerap melahirkan perenang-perenang hebat di Tanah Air yang kerap menjadi tumpuan Merah Putih di ajang internasional.

Beberapa di antaranya merupakan anaknya sendiri, yakni Elfira Rosa Nasution, Maya Masita Nasution, Elsa Manora Nasution, Kevin Rose Nasution, dan Muhammad Akbar Nasution. Mereka adalah atlet-atlet hebat yang lahir dari didikan sang ayah.

Tak hanya atlet, Radja Nasution juga mendirikan sebuah klub renang top yang konsisten dalam mencetak para perenang berbakat. Klub itu bernama Pari Sakti Swimming Club.

Pari Sakti lahir pada 16 Agustus 1996. Radja membangun sendiri klub tersebut dan ikut mengelolanya hingga dirinya tutup usia pada 2017. Di bawah tangan dinginnya, Pari Sakti mampu menjadi klub renang yang disegani dan jadi salah satu yang terbesar di Jakarta, juga di Indonesia.

“Klub ini didirikan oleh ayah saya dan sedari awal ayah sudah mengembangkan klub ini untuk menciptakan satu wadah pelatihan yang konsisten ke arah pembinaan prestasi,” kata Akbar ketika ditemui Ludus.id.

Credit foto : Pratama Yudha
Para anggota klub renang Pari Sakti mendapat pengarahan sebelum berlatih renang.

“Sedari awal beliau sangat antusias dengan proses pembinaan dan prestasi karena beliau salah satu pelatih yang diandalkan untuk menciptakan atau membesarkan olahraga ini,” ungkap dia.

Sebagai peninggalan sang ayah, Akbar bercerita bahwa Pari Sakti sudah sangat lekat dengan keluarganya. Pasalnya, nama Pari Sakti pun terinspirasi dari nama keluarga Nasution.

“Pemilihan nama Pari Sakti karena kebetulan kami bermarga Nasution dan marga itu terbentuk dari kata Nan sakti on yang artinya orang sakti. Jadi, yasudah disingkat jadi Sakti,” ujar Akbar.

Sementara, untuk pemilihan nama Pari berasal dari ikan pari yang dikenal tenang di dalam air, memiliki fisik yang lebar yang merepresentasikan jangkauan yang luas, dan juga disegani.

“Jadi, mungkin filosofi ayah saya bukan hanya sekadar mau berprestasi tetapi juga merangkul dan membesarkan olahraga ini,” ucap Akbar.

Credit foto : Pratama Yudha
Para anggota klub renang Pari Sakti sedang berlatih renang.

Terus Berinovasi

Kini, Pari Sakti sudah dikelola oleh dua anaknya, yakni Akbar dan Kevin Rose. Di bawah sistem pengelolaan yang baru, Pari Sakti bisa lebih melebarkan sayapnya lagi.

Pasalnya, mereka tak hanya mengembangkan klub ini dari sisi pembinaan dan prestasi tapi juga dari segi bisnis. Makanya, mereka tak segan melakukan inovasi yang terbukti membuat Pari Sakti tetap besar hingga saat ini.

“Di saat saya mengambil alih pengelolaan klub, saya memperkuat dan menyempurnakan lagi dalam berbagai hal. Karena pembinaan kan butuh banyak dukungan sehingga dari konsep bisnisnya juga harus dipikirkan agar bisa memberikan dukungan yang maksimal terhadap pembinaan prestasi yang kami lakukan,” ucap Akbar.

Hal ini dilakukan Akbar sebagai pembelajaran dari ayahnya dulu yang lebih fokus kepada pembinaan sehingga tak jarang kesulitan keuangan. “Jadi, sekarang Pari Sakti juga fokus pengembangan dari sisi edukasi,” jelas dia.

Maksud yang ingin disampaikan Akbar adalah dulu anggota Pari Sakti belum terlalu banyak karena setiap anggota yang ingin masuk harus melewati tahapan seleksi atau sudah berada dalam level kemampuan tertentu. Padahal, seharusnya klub bisa merangkul semua kalangan, mulai dari yang baru belajar renang hingga yang sudah mahir.

Oleh karena itu, sekarang Pari Sakti menerapkan program pembinaan yang dikenal dengan istilah Long Term Athlete Development pada setiap anggotanya. Mereka kini membagi pembinaan dalam enam jenjang mulai dari Learn to Swim, Basic Level 1, Basic Level 2, Early Development, Ray Junior, dan Ray Senior.

Credit foto : Pratama Yudha
Para anggota klub renang Pari Sakti bersiap untuk berlatih.

Setiap tahapan memiliki pembelajaran yang berkesinambungan di mana tiga tahap awal sifatnya masih “belajar berenang”. Sementara, tiga tahapan terakhir sudah fokus pembinaan prestasi.

“Jadi, sekarang tak ada lagi murid-murid baru yang mau bergabung ke klub merasa terintimidasi bahwa kalau masuk klub sudah harus siap berprestasi. Padahal, mereka bisa belajar dari awal di klub dan mendapat informasi yang jelas menuju jenjang prestasi,” kata Akbar.

Dengan menerapkan program tersebut, Pari Sakti kini berkembang pesat dan memiliki jumlah anggota sekitar 960 orang. Anggotanya pun memiliki usia yang bervariasi mulai dari 4 tahun hingga kelas master.

Mereka juga telah memiliki lima cabang yang terbagi di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Adhyaksa Sports Club Lebak Bulus, Kolam Renang Bulungan, Kolam Nika Bintaro, dan Depok Sport Center Yogyakarta.

Peningkatan yang diberikan Pari Sakti tak hanya dari sisi kualitas pelayanan dan fasilitas tapi juga kepelatihan. Saat ini Pari Sakti memiliki 41 pelatih dan instruktur renang dengan sertifikasi nasional serta 4 pelatih utama yang bersertifikasi internasional, di mana dua di antaranya adalah Akbar dan Kevin Rose Nasution.

“Selain renang, Pari Sakti juga ada polo air, renang indah, dan diving,” tutur Akbar.

Bagi yang ingin bergabung, bisa menghubungi lewat Instagram @parisaktiswimclub.

Dengan fasilitas yang diberikan, Pari Sakti tak mematok harga yang terlalu tinggi. Di mana biaya terendah atau kelas pemula berada di harga Rp600 ribu dan kelas atlet berkisar Rp1,5 juta.

Credit foto : Pratama Yudha
Para anggota klub renang Pari Sakti sedang berlatih renang.

Aktif Memberikan Edukasi soal Renang

Sebagai salah satu klub renang terbesar di Indonesia, Pari Sakti merasa memiliki kewajiban moral untuk mengembangkan dan mengedukasi tentang olahraga renang kepada masyarakat. Renang tidak hanya mengajarkan tentang hidup sehat, tapi juga pembangunan karakter, kedisiplinan, dan komitmen.

Sebagai contoh, jika seseorang ingin menjadi perenang, mereka harus bisa mengikuti program yang sudah dicanangkan. Semua itu tak akan berjalan tanpa adanya komitmen dan kedisiplinan yang tinggi.

Oleh karena itu, fokus Pari Sakti saat ini tak hanya sekadar melahirkan atlet berbakat, tetapi juga membangun komunitas yang memberikan wadah bagi para generasi muda untuk berkembang melalui olahraga renang.

“Tujuan kami bukan menjadi klub terbaik di Indonesia, tetapi saya pendekatannya lebih kepada klub yang memberikan satu edukasi tentang olahraga renang secara lengkap. Jadi, fokusnya lebih ke pengembangan olahraga renang dan anak-anak muda lewat renang,” kata Akbar.

“Karena kan semua ini tentang pembangunan karakter, kedisiplinan, dan komitmen,” tambah dia.

Credit foto : Pratama Yudha
Para anggota klub renang Pari Sakti sedang berlatih renang.

Ke depannya, Pari Sakti berharap bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sesama klub renang maupun pengurus federasi agar olahraga renang bisa semakin berkembang sekaligus menciptakan iklim kompetisi yang lebih sehat agar tujuan prestasi bisa tercapai.

“Menurut saya, kesuksesan satu olahraga itu juga tergantung dari komunitasnya, bukan hanya pengurus tapi keikutsertaan masing-masing klub,” ucap Akbar.

“Semoga ke depannya kami bisa berkolaborasi dengan klub-klub besar lainnya di Indonesia untuk memastikan olahraga ini lebih berkembang dan saling bahu-membahu menciptakan level kompetisi yang baik karena komunitas atau klub juga berperan mengangkat olahraga renang,” ungkapnya.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.