LUDUS – Era Shin Tae-yong sudah selesai di Timnas Indonesia dan PSSI sudah menunjuk Patrick Kluivert dari Belanda sebagai suksesor. Sebelum Kluivert, Timnas Indonesia pernah diarsiteki lima pelatih asal Negeri Kincir Angin.
Patrick Kluivert sudah resmi menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada Rabu 8 Januari 2025 dengan kontrak dua tahun. “Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak,” tulis PSSI dalam pernyataan resminya.
Mantan pemain Ajax Amsterdam era 1990-an itu tidak sendiri dalam menangani Timnas Indonesia. Patrick Kluivert akan ditemani dua asisten pelatih Alex Pastoor dan Denny Landzaat yang juga dari Belanda.
Namun, tidak semua asisten Timnas Indonesia berasa dari Belanda. PSSI menegaskan akan ada dua pelatih lokal yang ditempatkan sebagai asisten.
Baca juga: Rekam Jejak Patrick Kluivert, Calon Pelatih Timnas Indonesia Pengganti Shin Tae-yong
Debut resmi Patrick Kluivert sebagai juru racik Timnas Indonesia bakal terjadi pada 20 Maret 2025, saat menghadapi Australia di Sydney Football Stadium. Lima hari berselang, Kluivert akan memimpun timnas menghadapi Bahrain di SUGBK, Jakarta.
Kiprah Patrick Kluivert
Meskipun dikenal sebagai pemain hebat, rekam jejak Patrick Kluivert sebagai pelatih sejauh ini masih terbilang kurang memuaskan berdasarkan capaian yang diraih.
Pria berusia 48 tahun ini pernah berperan sebagai asisten pelatih di beberapa tim nasional, seperti Belanda dan Kamerun. Selain itu, dia juga sempat menjadi pelatih interim Timnas Curacao.
Di level klub, Patrick Kluivert lebih sering menjabat sebagai asisten pelatih. Dia pernah bekerja dengan sejumlah klub, termasuk AZ Alkmaar, Brisbane Roar, NEC, dan Ajax.
Namun, kesempatan menjadi pelatih kepala baru hadir pada tahun 2023 saat menukangi klub Turki, Adana Demirspor. Karier kepelatihannya terbilang singkat di berbagai tim. Baik di level klub maupun tim nasional, Kluivert umumnya hanya bertahan selama satu hingga dua tahun.
5 Pelatih Timnas Indonesia Asal Belanda
Sebelum Patrick Kluivert, beberapa pelatih asal Belanda pernah membesut Timnas Indonesia. Nama Wiel Coerver yang paling legendaris dan masih dikenang sebagai salah satu pelatih terbaik Timnas Indonesia.
Lalu ada pula Henk Wullems. Bagi anak 1990-an, nama tersebut cukup dikenal, terlebih dia sempat membesut klub elite Pelita Jaya di Liga Indonesia.
Ludus mencoba membawa kembali kenangan pelatih asal Belanda yang membesut Timnas Indonesia. Bagaimana cerita dan prestasinya?
1. Wiel Coerver
Wiel Coerver merupakan pelatih asal Belanda pertama yang membesut Timnas Indonesia. Dia datang ke Indonesia sebagai pelatih juara.
Coerver datang ke Indonesia setelah membawa Feyenoord juara Piala UEFA yang kini bernama Liga Europa, pada tahun 1974. Dia ditargetkan membawa Timnas Indonesia lolos Olimpiade 1976 di Montreal, Kanada.
Target besar itu hampir saja terwujud. Timnas Indonesia kala itu kalah dari Korea Utara dalam laga penentuan menuju Olimpiade 1976.
Selama melatih di Indonesia, Coerver bukan hanya melatih Timnas Indonesia, tetapi ia juga kerap mendidik pemain-pemain muda Indonesia dan menelurkan ‘Metode Coerver’ yang menjadi system terstruktur akar rumput dan menjadi acuan pembinaan sepak bola usia muda.
2. Frans van Balkom
Tampil di Olimpiade 1980 Moskow menjadi target PSSI yang disematkan kepada Frans van Balkom. Namun, dia gagal mengulang kisah manis Wiel Coerver.
Timnas Indonesia asuhan Van Balkom mendapat hasil yang terbilang buruk. Skuad Garuda hanya menang sekali dan empat kalah. Simson Rumahpasal dan kawan-kawan finis kelima dari enam partisipan kualifikasi Grup 2.
3. Henk Wullems
Nama Henk Wullems mulai dikenal setelah membawa Mastrans Bandung Raya juara Liga Indonesia 1996. Dia lalu membesut klub elite Pelita Jaya pada 1997 sebelum akhirnya ditarik ke Timnas Indonesia.
Eks pemain NAC Breda ini cukup berhasil membuat Timnas Indonesia bermain menyerang dan menghibur. Sayang, dia gagal meraih emas SEA Games 1997 setelah dikalahkan Thailand di final melalui adu penalti.
Henk Wullems hanya setahun membesut Timnas Indonesia. Setelah itu dia menjadi Direktur Teknik PSM Makassar dari 1999 hingga 2000. Lalu melatih Arema Malang dari 2002-2003 dan terakhir Persegi Gianyar pada 2007 sampai 2008.
4. Wim Rijsbergen
Satu lagi nama menterang dari Belanda yang melatih Timnas Indonesia. Wim Rijsbergen merupakan pemain yang merasakan sentuhan Total Football ala Rinus Michels pada Piala Dunia 1974.
Selain itu, Rijsbergen juga merasakan dilatih Coerver saat juara Piala UEFA 1974 bersama Feyenoord. Sederet reputasi tersebut membuat publik berharap hadirnya prestasi bagi Timnas Indonesia.
Rijsberger resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia pada 2011. Sayang kariernya tidak seperti Coerver karena diwarnai drama penolakan tujuh pemain bermain di bawah asuhannya.
Hal itu muncul setelah Rijsbergen marah besar karena Timnas Indonesia kalah 0-2 dari Bahrain dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2014. Dia memberikan komentar negatif karena pemain Indonesia tak bisa bermain sepak bola secara sederhana.
Risjbergen akhirnya dipecat PSSI pada Januari 2012 dengan meninggalkan 11 pertandingan, dua menang, tiga seri, dan kalah enam kali.
5. Pieter Huistra
Pelatih Borneo FC ini ternyata pernah menyandang sebagai pelatih interim Timnas Indonesia. Pieter Huistra diangkat menjadi pelatih timnas pada Desember 2015.
Sayang, kariernya diadang sanksi FIFA karena adanya intervensi pemerintah kepada PSSI. Hal itulah yang membuat Huistra tak lagi menjabat sebagai pelatih Skuad Merah-Putih.
Huistra kemudian melatih Iwaki FC (Jepang) dan klub Uzbekista, Pakhtakor. Dia kembali ke Indonesia pada 2023 dengan menerima pinangan Borneo FC. (Gerry Putra)