Pebasket Indonesia, Marques Bolden mendapatkan two-way contract alias kontrak dua arah di klub NBA, Charlotte Hornets setelah hanya mendapat kontrak selama 10 hari di klub tersebut.
Ya, Bolden merupakan pebasket berkerwarganegaraan Indonesia berusia 25 tahun yang berposisi sebagai center. Ia resmi bergabung dengan Hornets setelah menyetujui two-way contract pada Maret 2024.
Sejak 4 Maret 2024, Bolden baru tampil bersama Hornets sebanyak dua kali dengan rata-rata durasi bermain selama 3,9 menit per pertandingan. Minimnya menit bermain yang diberikan kepada Bolden membuatnya belum mencatatkan satupun poin atau assist untuk Hornets. Dirinya hanya berhasil mencatatkan rata-rata 0,8 rebound per pertandingan.
Sebelum bergabung dengan Hornets, Bolden bermain di Millwauke Bucks. Namun, ia tidak berada di tim NBA-nya, melainkan di tim G-League atau development bersama dengan Wisconsin Herd, tim afiliasi milik Bucks.
Bolden bermain sebanyak 18 kali dengan rata-rata durasi main selama 25,3 menit per pertandingan. Pebasket berusia 25 tahun itu mencatatkan rata-rata 13,7 poin, lalu 1,5 assist, dan terakhir 9,1 rebound per pertandingan.
Pebasket yang akrab disapa Mas Joyo ini memang memiliki karier yang cukup dominan di G-League. Ia pernah bermain untuk Canton Charge (2019-2020, 2021) dan Salt Lake City Stars (2021-2023), sebelum membela Bucks.
Klub Bolden saat ini, Hornets, merupakan tim tim papan tengah yang musim ini tampil tidak konsisten. Hornets, per 4 Maret 2024, hanya memperoleh 15 kali menang dan 46 kali kelalahan dari 61 pertandingan yang sudah dijalani.
Torehan itu membuat mereka kini menempati posisi ke-13 klasemen sementara Wilayah Timur. Tugas berat Bolden adalah membawa Hornets bisa melangkah ke play-off NBA musim ini. Namun, jika ia tidak terpilih menjadi roster Hornets di NBA, Bolden bakal bermain di Greensboro Swarm, klub G-League milik Hornets.
Apa Itu Two-Way Contract?
Istilah two-way contract mungkin masih belum familiar bagi pecinta basket di Indonesia. Namun, kontrak jenis ini sudah dijalankan NBA sejak tahun 2017.
NBA menciptakan aturan baru yang memungkinkan tim yang memiliki banyak pemain cadangan di dalam roster bisa mendapatkan kontrak bermain. Tim-tim bisa mendapatkan dua pemain dengan kontrak semacam itu setiap musim.
Kontrak dua arah ini memungkinkan pebasket bisa tampil di tim NBA dan juga tim afiliasinya di G-Leagie. Misalnya, Bolden mendapatkan two-way contract bersama Hornets, maka dia bisa bermain juga untuk Greensboro Swarm. Kontrak tersebut ternyata memberi keuntungan bagi pemain dan klub.
Bagi pebasket, kontrak tersebut memberikan kesempatan pada mereka yang tidak masuk dalam NBA Draft. Mereka yang luput dari radar NBA Draft, bisa berjuang mendapatkan peluang bermain di NBA melalui G-League dengan harapan tim memberikan kontrak dua arah kepada pemain.
Sementara bagi klub, mereka bisa memasukkan pemain tersebut sewaktu-waktu bila dibutuhkan, tanpa harus mengikat dengan kontrak penuh selama satu musim. Biasanya pemain yang mendapatkan kontrak dua arah sering dianggap sebagai pemain ke-16 dan 17 dalam roster tim.
Harapan Indonesia di NBA
Kontrak dua arah Bolden itu memberikan harapan segar bagi bola basket Indonesia untuk melihat pemainnya berada di NBA. Bolden menjadi pebasket Indonesia yang saat ini siap memenuhi harapan tersebut.
Bolden merupakan pebasket naturaliasi yang lahir di Dallas, Texas, Amerika Serikat pada 17 April 1998. Ia mulai berkarier sebagai pebasket sejak berusia 18 tahun dengan bergabung ke Cleveland Cavaliers pada musim 2019-2020.
Ia sudah menunjukkan kecintaannya terhadap bola basket sejak dudul di bangku SMA. Ia bahkan menjadi andalan sekolahnya ketika mengikuti kejuraan nasional di AS. Tinggi badan mencapai 208 cm menjadi salah satu keunggulannya.
Pada kompetisi perguruan tinggi legendaris bernama NCAA, Bolden membela Duke University. Bolden yang saat itu baru saja bangkit dari cedera kakinya, langsung tampil apik dengan mencetak rata-rata 3,9 poin dan 3,6 rebound dalam pertandingan antar-universitas.
Bolden bahkan sempat masuk ke timnas bola basket Amerika Serikat, tetapi tak mendapatkan kesempatan sama sekali. Baru ada akhirnya, Bolden resmi dinaturalisasi dan menjadi WNI pada Juli 2021.
Dia bersama pemain lain sempat diuji oleh Komisi X DPR RI. Untungnya, Bolden berhasil menjawab berbagai pertanyaan, mulai dari makanan khas Indonesia sampai wawasan kebangsaan.
Membela Merah-Putih, Bolden menorehkan prestasi dan sejarah bagi bola basket Indonesia. Ia membawa timnas basket Indonesia meraih medali emas SEA Games 2021 Vietnam.
Prestasi itu menjadi sejarah karena untuk kali pertama, Indonesia berhasil meraih medali emas bola basket d SEA Games sekaligus memutus dominasi Filipina. Bolden menjadi bagian sejarah tersebut dan kini pecinta bola basket Tanah Air berharap ia bisa bermain konsisten di NBA.