Misteri dalam hidup bukanlah masalah, namun realitas yang harus dialami. Setidaknya begitulah frasa yang tepat untuk menggambarkan bagaimana perjalanan karier Jonny Evans, bek senior sekaligus sosok legenda Manchester United yang baru saja melengkapi lemari prestasinya dengan gelar Piala FA 2023-2024 pada Sabtu (25/5) malam WIB.
Frasa tersebut berasal dari seorang penyair asal Inggris di abad 18 bernama William Wordsworth. Namanya memang tak seharum William Shakespeare, rekan seprofesinya. Namun karya-karyanya cukup mempengaruhi dunia sastra kontemporer Eropa kala itu, bahkan dunia.
Jonny Evans tengah duduk bersantai bersama sang istri, Helen McConell di musim panas 2023. Saat itu, Evans galau soal masa depan sepak bolanya.
Hingga kemudian, eks rekan setimnya yang saat ini duduk di staf kepelatihan Man United, Darren Fletcher meneleponnya. Kabar baik pun datang, Evans diizinkan berlatih di Carrington untuk menjaga kebugarannya.
Tidak ada yang menyangka Evans berhasil mengangkat nama Man United untuk kesekian kali. Saat datang ke Carrington pada musim panas 2023 silam, Evans sejatinya hanya menumpang latihan.
Banyak yang mengira kariernya sudah selesai, atau setidaknya menghabiskan usia senja di Liga Arab Saudi, Amerika Serikat, China atau Jepang sebagaimana pemain-pemain yang sudah uzur.
Terlebih lagi, pada musim 2022-2023, Evans terus-terusan dibekap cedera betis. Pada musim itu, Evans hanya tampil sebanyak 14 kali bersama Leicester City.
Musim tersebut juga merupakan periode gelap. Betapa tidak, The Foxes harus merasakan pahitnya degradasi setelah hanya finis di posisi ke-18 di klasemen Premier League dengan perolehan 34 poin.
Evans kemudian mengintil skuad Man United hingga menjelang periode pramusim, Pria berpaspor Irlandia Utara itu kemudian ikut rombongan skuad Setan Merah untuk menjalani pramusim di Edinburgh, Skotlandia dan San Diego, Amerika Serikat.
Di saat yang sama, secara mengejutkan, Man United mengumumkan bahwa Evans diikat kontrak jangka pendek. Saat itu, benar-benar tak ada yang menyangka, legenda hidup yang sudah merasakan berbagai kenangan manis di era Sir Alex Ferguson akan kembali ke publik Old Trafford.
Kehadiran Evans saat itu juga direncanakan hanya sebagai pelapis. Jiwa kepemimpinan dan pengalaman yang melimpah membuat dirinya dinilai cocok memberikan dimensi baru dalam persaingan di lini belakang Setan Merah.
Ya, bisa dibilang lini belakang Manchester United pada musim 2023-2024 adalah posisi yang paling bergelimang gelar. Selain ada Raphael Varane yang sudah mencicipi berbagai gelar bergengsi bersama Real Madrid dan timnas Prancis, kini ada Evans yang menjadi saksi perjalanan historis Man United di era Opa Fergie.
“Levelnya, kami tahu dia (Evans) adalah pemain yang sangat berpengalaman tetapi juga orang yang sangat baik, berkepribadian besar, dan saya pikir dia juga memiliki otoritas yang besar,” kata Ten Hag ketika itu, dilansir Mirror.
“Dia akan membantu para pemain muda khususnya. Ini adalah keuntungan bagi kedua belah pihak,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Kembali ke kutipan Woodsworh yang populer di tahun 1770an, misteri dalam hidup bukanlah masalah bagi Evans. Dari yang mulanya direncanakan sebagai pemain pelapis, Evans justru cukup sering dipasang sebagai starter di musim 2023-2024.
Alasanya tak lain dan tak bukan adalah badai cedera yang menimpa Man United di sepanjang musim ini. Sang pelatih, Erik ten Hag berkali-kali harus memutar otak untuk mengakali banyaknya pemain yang harus berurusan dengan tim medis.
Evans juga menjadi salah satu pemain yang sempat dibekap cedera hamstring dan otot pada musim ini. Namun di saat bugar, Evans menjadi tumpuan di lini belakang untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan rekan-rekannya akibat badai cedera.
Secara total, Evans tampil sebanyak 30 laga di segala kompetisi pada musim 2023-2024. Dari 30 penampilan itu, 17 diantaranya Evans dipasang sejak menit awal.
Namun, rupanya usia tidak bisa bohong. Meski mencatat delapan nirbobol, pertahanan Man United merupakan yang paling keropos di Liga Inggris 2023-2024.
Man United bersanding dengan Crystal Palace sebagai tim 10 besar Liga Inggris yang mengantongi perolehan selisih gol minus satu. Permainan bek berusia 36 tahun itu pun terus dikritik.
Bungkam kritik
Banyak yang beranggapan Evans memang sudah habis, Namun, didikan Sir Alex Ferguson masih menancap pada mentalitasnya.
Dengan segala daya upaya, Evans terus bekerja keras mengawal pertahanan Man United yang sepanjang musim ini terus dibombardir oleh kontestan Premier League.
Yang lebih menyakitkan lagi, Evans menerima kritikan pedas dari eks rekan setimnya, Wayne Rooney. Evans dinilai Rooney sebagai pemain yang tidak layak berada di skuad Man United di laga final Piala FA 2023-2024 kontra rival sekota, Manchester City.
“Jonny (Evans) adalah seorang pemimpin, tetapi secara realistis, Jonny seharusnya tidak bermain untuk Manchester United sekarang pada tahap karirnya saat ini,” kata Rooney dilansir Daily Express.
Evans pun tampil menggantikan Lisandro Martinez yang kesakitan pada menit ke-73. Man United memang kebobolan satu gol via tembakan Jeremy Doku pada menit ke-87.
Namun, pengalaman berbicara. Bersama Varane, Evans terus menjaga keunggulan 2-1 Manchester Merah atas Manchester Biru hingga laga usai.
Pria bernama lengkap Jonathan Grant Evans ini pun mengangkat trofi Piala FA untuk kali pertama sepanjang kariernya. Sebuah gelar istimewa sebab legenda sekaliber Nemanja Vidic atau Rio Ferdinand saja tak mampu meraih prestasi tersebut.
Evans jadi pemain yang lengkap dengan beragam prestasi, yaitu tiga kali juara Premier League, satu Piala FA, dua piala Liga Inggris, empat kali juara Community Shield, satu kali juara Liga Champions, dan satu kali juara Piala Dunia Antarklub.
Usai laga, Evans memberikan kredit khusus bagi sosok berjasa yang mengangkat kembali kariernya di usia senja. Tak lain dan tak bukan adalah sang pelatih, Erik ten Hag yang memberi keputusan mengikat Evans dengan kontrak setahun.
Evans, secara pribadi, bahkan mengungkapkan harapan di tengah ketidakjelasan situasi Ten Hag di kursi pelatih Man United. Dia ingin Ten Hag mengasuh Man United lebih lama lagi.
“Dia luar biasa bagi saya musim ini, membawa saya kembali, menunjukkan kepercayaan diri yang besar dan memainkan saya,” kata Evans dilansir BBC.
“Saya hanya punya hal-hal baik untuk dikatakan tentang dia dan saya berharap dia bertahan,” tutur Evans.
Masih perkara kehidupan dan segala misterinya, Evans mengaku santai soal masa depannya bersama Man United. Didikan asli akademi Man United ini enggan terlalu memikirkan bagaimana masa depan setelah kontraknya bersama Setan Merah berakhir.
“Saya berada dalam posisi yang sama seperti tahun lalu karena memasuki masa libur jeda musim. Saya tidak tahu apa yang terjadi tahun depan,” ucap Evans kepada The Athletic.