Pertandingan ulangan final IBL Indonesia musim lalu terjadi di semifinal IBL 2024. Pelita Jaya Jakarta bertemu kembali dengan Prawira Bandung, namun kali ini bukan untuk memperebutkan juara tetapi memastikan diri ke final.
Prawira Bandung menjamu Pelita Jaya Jakarta pada Kamis (25/7) di kandang mereka, C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat. Laga yang seharusnya bisa dimanfaatkan Prawira ini malah berakhir pahit.
Hans Abraham dan kawan-kawan takluk dari Pelita Jaya Jakarta. Mereka harus menerima kekalahan 80-84 lewat pertandingan yang ketat dan tentu saja menegangkan bagi kedua suporter yang datang ke C-Tra Arena.
Pertandingan keduanya berlangsung sengit. Prawira yang mendapat dukungan dari publik Bandung mengambil inisiatif serangan. Prawira Bandung sempat membuka Jarak tetapi mereka kehilangan momentum di lima menit selanjutnya dan harus menutup kuarter pertama dengan skor 17-17.
Kuarter kedua, Prawira Bandung mencoba untuk mengambil alih permainan. Mereka berhasuk menjaga Jarak lima poin dengan permainan agresif di area offensive rebound. Cara inilah yang membuat Prawira Bandung mampu meredam serangan Pelita Jaya Jakarta.
Sayangnya lima menit pasca jeda alias babak kedua, Pelita Jaya Jakarta mulai mendapat angin. Pertahanan The Commandos (julukan Pelita Jaya Jakarta) mulai rapat dan solid sehingga membuat Prawira Bandung mendapat turnover 8 kali di kuarter ketiga. Di kuarter ini, Pelita Jaya Jakarta unggul 63-54.
Prawira Bandung yang bermain di rumah sendiri tentu tidak mau kalah. Kuarter keempat, terutama pada menit-menit awal, menjadi gambaran semangat Prawira Bandung.
Mereka membuka kuarter pamungkas dengan 8-0 dan mereduksi jarak menjadi tiga poin saja. Kegigihan Prawira Bandung akhirnya mampu membawa tim unggul atas Pelita Jaya Jakarta melalui three points dari Yudha Saputera.
Namun, keunggulan itu membuat Pelita Jaya Jakarta terlecut. Setelah dua tembakan bebas dari Anthony Beane Jr menyamakan kedudukan, KJ McDaniels langsung tancap gas dengan mencetak tujuh poin beruntun.
Pertahanan Prawira Bandung langsung reaktif dengan mengawal pergerakan KJ McDaniels. Namun, pergerakan Pelita Jaya Jakarta berakhir ke Justin Brownlee yang mencetak lima poin secara beruntun.
Kemenangan Pelita Jaya Jakarta dituntaskan dengan sangat baik oleh tembakan tiga angka dari Andakara Prastawa. Prawira Bandung berupaya mencari tiga poin dan berharap menang di detik-detik ‘berdarah’ melalui tembakan Manuel Suarez. Akan tetapi, bolanya hanya ‘memakan angin’ dan Pelita Jaya Jakarta pun menang di Bandung.
Kemenangan Pelita Jaya Jakarta dipimpin oleh tiga pemain andalan mereka. KJ McDaniels mencetak 24 poin dan 4 rebound selama melantai 25 menit.
Menyusul pula di bawah KJ McDaniels, ada Justin Brownlee yang mencetak 22 poin, 5 rebound, 4 asis, dan 3 steal. Brownlee menjadi pemain Pelita Jaya Jakarta yang bermain cukup lama dalam pertandingan kali ini, yakni 34 menit.
Sementara itu, Anthony Beane Jr juga masuk dalam tiga terbaik Pelita Jaya Jakarta dalam hal perolehan poin. Pebasket naturalisasi ini bermain dari bangku cadangan namun mampu mencatatkan 18 poin.
Sementara dari kubu Prawira Bandung, Yudha Saputera menjadi pemain tersubur dengan 20 poin dan 6 asis. Dia menjadi pemain terlama bermain di pertandingan ini dengan catatan 36 menit.
Perolehan angka Yudha Saputera disusul oleh Brandone Francis dengan 19 poin, 4 rebound, 4 asis. Lalu menyusul Antonio Hester yang mencatatkan double-double, 15 poin dan 11 rebound.
Mencari poin di Tangerang
Gim kedua bakal dilakukan di markas Pelita Jaya Jakarta. Uniknya PJ tidak memiliki Kota Jakarta, melainkan Indoor SC Tangerang yang merupakan rumah bagi klub IBL lainnya, Tangerang Hawks.
Laga yang dilangsungkan pada, Sabtu (27/7) itu tentu menjadi penentu keduanya, apakah Pelita Jaya Jakarta mulus ke final atau Prawira Bandung mampu memaksa gim ketiga.
Justin Brownlee bahkan memandang kemenangan atas Prawira Bandung menjadi hal penting musim ini. Kemenangan di kandang lawan, menjadi pemantik semangat bagi Pelita Jaya Jakarta untuk mendapatkan tiket final IBL 2024 dan bertarung dengan Satria Muda Pertamina ataupun Dewa United yang juga sama-sama sedang berjuang mencari jalan ke partai puncak.
“Kami menjalankan bola dengan baik. Menyerang bersama-sama adalah kunci dari kemenangan kami. Tetapi kemenangan ini sangat penting bagi kami. Dan, kami semakin percaya diri untuk memenangkan seri ini,” kata Justin Brownlee setelah pertandingan.
Sementara itu, pelatih Prawira Bandung, David Singleton, tak menampik bahwa timnya cukup sulit menghadapi Pelita Jaya Jakarta yang memiliki materi bagus.
“Melawan tim dengan lima pemain Amerika dan banyak timnas, merupakan hal sulit. Kami sudah berusaha sebaik mungkin,” ucap Singleton usai laga.
Meski begitu, Dave (sapaan akrab David Singleton) menegaskan timnya masih memiliki peluang di gim kedua nanti. Bermain di Tangerang, menjadi kesempatan Prawira Bandung mencuri kemenangan dan memaksa gim ketiga.
“Kenyataannya, kami kalah tapi babak ini masih terbuka untuk dimenangkan oleh siapapun. Kami percaya kepada kemampuan kami sendiri. Kami tim yang tampil baik di laga tandang dan antusias untuk ke Tangerang dan berusaha memperbaiki kekalahan ini,” pungkasnya.