ASIOP FC berhasil keluar sebagai juara Liga 3 DKI Jakarta usai mengalahkan Persitara Jakarta Utara dengan skor 2-1, di Lapangan Latihan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Kemenangan ini membawa ASIOP FC menjadi wakil DKI Jakarta bersama dengan Persitara.
Perjalanan ASIOP FC menjadi juara terbilang luar biasa di kompetisi Liga 3 DKI Jakarta tahun ini. Mereka berada di Grup C bersama dengan PS Pemuda Jaya dan Persija Muda. Kedua tim tersebut terbilang bukan lawan yang mudah.
PS Pemuda Jaya merupakan salah satu klub lawan DKI Jakarta yang berdiri pada tahun 1950-an. Begitu juga dengan Persija Muda yang merupakan tim satelit dari Persija Jakarta yang berlaga di Liga 1.
Meski begitu, ASIOP FC yang memiliki pembinaan pemain yang bagus dan fasilitas mumpuni, mampu melewati grup C dengan baik. ASIOP FC juga diperkuat oleh Airlangga Soetjipto, eks striker Persib Bandung yang memperkuat ASIOP FC.
Langkah ASIOP FC mulus. Mereka berhasil menang 5-0 atas PS Pemuda Jaya di laga perdana. Lalu pada laga penentu melawan Persija Muda, ASIOP FC juga berhasil memang dengan skor yang sama, yakni 5-0.
Lolos dari Grup C, ASIOP FC sudah ditunggu oleh klub kuat DKI Jakarta lainnya, yakni Batavia FC. Lawan ASIOP FC kali ini merupakan juara bertahan Liga 3 DKI Jakarta sebelumnya. Tentu melawan Batavia menjadi pembuktian ASIOP FC bisa melangkah ke final.
Benar saja, ASIOP FC berhasil mempertahankan konsistensi mereka. Klub asuhan Ricky Riskandi ini menang dengan skor yang cukup meyakinkan, yakni 3-1. Ini pertama kalinya gawang ASIOP FC dibobol setelah sebelumnya di babak grup berhasil clean sheet.
Persitara menjadi lawan berikutnya. Laskar Si Pitung juga memiliki rekor yang mulus sebelum melangkah ke final. Apalagi klub yang berdiri pada 1975 itu bermain di JIS yang merupakan wilayah mereka di Jakarta Utara.
Pertarungan ketat terjadi di pertandingan final. Kedua tim bermain terbuka dan menyerang karena ingin mendapatkan gelar juara Liga 3 DKI Jakarta, meski keduanya sudah dipastikan bakal melangkah ke putaran nasional Liga 3.
Agresivitas permaianan Persitara berbuah manis. Tim yang identik dengan warna jersey biru ini mencetak gol terlebih dahulu pada menit ke-22 oleh Baraiga. Gol tersebut disambut suka cita pendukung Persitara.
Namun, ASIOP FC berhasil merespons ketertinggalan mereka dengan sangat baik. Permainan modern ala anak-anak Senayan ini berhasil membuat pertahanan Persitara sempat kocar-kacir. Hasilnya, ASIOP FC berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-34 melalui gol dari Junior Haq. Gol tersebut membuat para pemain ASIOP FC semakin terpacu untuk kembali mencetak gol lagi.
Pada babak kedua, ASIOP FC mengubah skema permainan. Mereka memainkan strategi yang sama dengan laga semifinal melawan Batavia FC. Bermain lewat sisi sayap menjadi andalan ASIOP FC dalam membongkar pertahanan Persitara yang cukup ketat.
Hasil serangan tersebut ternyata membuahkan hasil. Muhlis berhasil membawa ASIOP FC unggul atas Persitara pada menit ke-65. Sebuah umpan manis dari M. Bagoes Salam melalui sektor sayap kiri, mampu dimaksimalkan Muhlis menjadi gol. ASIOP FC pun unggul 2-1 atas Persitara.
Pertahanan ASIOP FC berhasil bermain solid menjaga keunggulan tim. Serangan bertubi dari Persitara pun berhasil dimentahkan dengan sangat baik oleh Raihan Rizky dan kawan-kawan di lini pertahanan.
Hingga pertandingan berakhir, ASIOP FC unggul 2-1 dan berhak menjadi juara Liga 3 DKI Jakarta. Gelar ini merupakan yang pertama bagi tim yang memiliki tempat latihan di Senayan, Jakarta Pusat dan Sentul, Jawa Barat itu.
Berbenah untuk Putaran Nasional Liga 3
Usai pertandingan, Ricky mengakus sangat bersyukur anak asuhnya bisa bermain apik dan menghasilkan gelar juara. Apalagi tidak mudah melawan Persitara yang memiliki persiapan matang, sehingga hasil juara ini patut disyukuri sembari membenahi kekuatan tim menghadapi putaran nasional Liga 3.
“Pertama saya bersyukur karena diberikan kelancaran hingga menyelesaikan babak final ini dengan meraih Juara Liga 3 DKI Jakarta. Ini perjuangan yang sangat tidak mudah,” kata Ricky yang juga mantan asisten pelatih Persikabo 1973 itu.
“Dengan sistem Liga 3 musim ini setiap pertandingan adalah final. Tekanan sangat tinggi sejak penyisihan grup dan partai final ini, ditambah kami bisa dibilang melawan tuan rumah (Persitara). Alhamdulillah mereka menghadapinya dengan kepala dingin hingga kami bisa juara,” ucap pria berkacamata itu.
Menghadapi putaran nasional, ASIOP FC tidak mau hanya sekadar numpang lewat. Ricky berencana akan menambah pemainnya demi memperkuat skuad mengarungi putaran nasional Liga 3 yang bakal lebih berat.
“Saya memang sudah berencana akan menambah beberapa amunisi baru di beberapa posisi. Beberapa pemain asal DKI Jakarta juga sudah kami pantau. Sistemnya nanti belum tahu apakah ingin mengganti pemain yang ada saat ini atau menambah,” tuturnya.
ASIOP FC akan bertarung dengan 79 tim lainnya di putaran nasional. Mereka bersama dengan Persitara menjadi wakil tim ibu kota di level nasional. Keduanya mengincar promosi ke Liga 2 dan untuk itulah ASIOP FC mulai berbenah agar bisa promosi ke kasta yang lebih tinggi dari Liga 3.