Pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 periode Oktober hingga November 2024, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong mulai menunjukkan sifat aslinya sebagai sosok bertangan besi. Namun, Ragnar Oratmangoen membungkam gaya kepemimpinan sang pelatih lewat performa apik di lapangan saat timnas Indonesia membekuk Arab Saudi dua gol tak berbalas, Selasa (19/11).
Rumor tak sedap menyelimuti kondisi ruang ganti Tim Merah Putih selama dua bulan ini. Terdapat kabar dari salah satu media besar tanah air bahwa ruang ganti timnas Indonesia tidak harmonis.
Kabar tersebut menyebut suasana dingin di ruang ganti timnas Indonesia sudah terjadi setelah timnas Indonesia ditahan imbang Bahrain dengan skor 2-2 pada 10 Oktober 2024 silam. Disebutkan bahwa sejumlah pemain mempertanyakan taktik yang diterapkan Shin Tae-yong di Riffa.
Baca juga:
Pendekar di Balik Layar Itu Bernama Ivar Jenner
Shin Tae-yong menanggapi hal ini dengan gaya otoriter. Masih dari sumber yang sama, dilaporkan, para pemain yang mempertanyakan taktik tim pelatih malah diberi hukuman. Hal ini menyiratkan Shin Tae-yong merupakan tipikal pelatih yang enggan mendengarkan saran pemain.
Perihal pemain mana saja yang dimaksud bisa terlihat pada daftar susunan pemain timnas Indonesia kontra China pada 15 Oktober 2024 silam. Ban kapten Jay Idzes tiba-tiba berpindah tangan ke Asnawi Mangkualam, Thom Haye dicadangkan dan terjadi rotasi besar-besaran dalam susunan pemain skuad Garuda.
Rumor tersebut belum tentu benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Namun, jika melihat konferensi pers atau sesi wawancara Shin Tae-yong belakangan ini, tampak pelatih asal Korea Selatan itu mulai menunjukkan wajah aslinya.
Contoh jelas terlihat ketika timnas Indonesia menjalani sesi latihan jelang menghadapi Jepang di Stadion Madya, Senayan, Jakarta pada Selasa (12/11) sore WIB. Sinyal keretakan ruang ganti timnas Indonesia terdengar samar saat Shin Tae-yong ditanya mengenai peluang tim asuhannya mengejutkan Jepang.
“Saya akan berusaha meraih hasil positif, tapi semua tergantung pemain,” ucap Shin Tae-yong.
Sinyal lebih jelas mengenai wajah asli Shin Tae-yong tampak pada konferensi pers usai timnas Indonesia babak belur di hadapan Jepang. Pada kesempatan itu, Shin Tae-yong terang-terangan menyalahkan Ragnar lantaran gagal mengeksekusi sejumlah peluang emas pada babak pertama.
“Di awal kita dapat peluang yang sempurna. Namun, tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Ragnar. Itu yang jadi penyebab kita kalah. Mungkin jika kita bisa mencetak gol lebih dulu, hasilnya pasti berubah,” tutur Shin Tae-yong pada konferensi pers.
Tak ayal, nada sumbang perihal kapabilitas Shin Tae-yong kian bising terdengar. Pengamat sepak bola kondang, Justin Lhaksana menjadi salah satu pihak yang heran dengan perubahan karakter mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut.
“Gua tuh gak pernah kritik Shin Tae-yong ya. Bahkan sampai detik ini gua gak pernah keluarkan hashtag #ShinTaeyongOut. Tetap percaya, cuman tambah lama kok tambah aneh ini pelatih. Feeling gua dia gak akan berubah karena dia kepala batu,” ujar Coach Justin pada siniar Deddy Corbuzier.
Mentalitas Ragnar
Ragnar Oratmangoen tidak menanggapi pernyataan kontroversial sang pelatih dengan cengeng. Mantan pemain Fortuna Sittard dan Go Ahead Eagles ini justru menjadikan pernyataan Shin Tae-yong pada konferensi pers sebagai bahan evaluasi bagi dirinya.
“Tentu saja, saya seorang penyerang dan kami harus mengeksekusi peluang yang kami dapatkan. Saya pikir pada pertandingan terakhir, saya mempunyai peluang yang sangat besar sehingga saya seharusnya bisa mencetak gol,” ujar Ragnar ketika ditemui Ludus.id usai kemenangan 2-0 timnas Indonesia kontra Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Ragnar lantas menjawab keraguan sang pelatih lewat performa yang begitu apik saat timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi. Ragnar mencetak satu umpan gol untuk Marselino Ferdinan di menit ke-32.
Manuver Ragnar di sisi kiri menarik baris pertahanan Arab Saudi turun sehingga muncul ruang yang begitu kosong melompong. Pemain berusia 26 tahun itu juga berhasil mengecoh Hassan Al-Tambakti sebelum mengirim umpan cutback kepada Marselino.
Ragnar sempat dimintai pendapat perihal performanya pada laga ini. Namun yang bersangkutan justru merendah dan mengalihkan pujian kepada Marselino selaku algojo peluang.
“Menurut saya itu adalah assist yang bagus, namun cara dia (Marselino) menyelesaikan gol ini menunjukkan kelas yang dia miliki,” ucap Ragnar.
“Selain itu, gol kedua menunjukkan bahwa dia mampu melakukan banyak hal dan memiliki kualitas pertandingan yang sangat bagus, jadi saya sangat senang untuknya,” lanjutnya kemudian.
Etos kerja Ragnar juga lagi-lagi patut diacungi dua jempol. Ragnar terus aktif melakukan pressing ke atas bersama Rafael Struick. Sesekali Ragnar ikut turun ke bawah untuk menjemput bola.
Ragnar juga menunjukkan bahwa dirinya merupakan pemain yang sangat menguasai aspek taktik. Pada menit ke-33, Ragnar turun ke bawah untuk membantu build-up, membentuk pola berlian bersama Marselino, Thom Haye dan Ivar Jenner.
“Kami harus mempersiapkan diri dengan baik. Tentu saja kemenangan ini bisa kita nikmati, namun jika kita tidak melanjutkannya maka kemenangan ini tidak ada artinya.”
Pola itu diakhiri dengan pergerakan tanpa bola Ragnar yang mengikat Faisal Al-Ghamdi sehingga muncul ruang dari jarak antar lini Arab Saudi. Alhasil Ivar Jenner leluasa mengirim umpan ke Struick yang bermanuver di depan.
Pada kemenangan 2-0 timnas Indonesia atas Arab Saudi, total Ragnar melepaskan empat tembakan, disertai satu buah aksi defensif dan dua kali merebut penguasaan bola, menurut laman Fotmob. Ragnar juga memenangi dua duel dari empat percobaan.
Ragnar sekali lagi menunjukkan bahwa dirinya memang pemain berjiwa ksatria ketika menyinggung soal performanya. Dia sama sekali belum puas lantaran sempat membuang satu peluang pada babak pertama.
“Hari ini saya juga mendapat beberapa peluang yang sebenarnya bisa saya lakukan dengan lebih baik, tapi saya belajar. Saya selalu menontonnya kembali dan berharap bisa mencetak gol di GBK pada pertandingan-pertandingan mendatang,” tutur Ragnar.
“Saya senang ada orang lain yang mengambil tindakan hari ini untuk mencetak gol bagi tim. Itulah yang membuat saya sangat senang,” sambungnya.
Namun sayang, pencinta timnas Indonesia tidak akan bisa melihat kembali aksi Ragnar, setidaknya hingga laga tandang melawan Australia pada 20 Maret 2025. Sebab Ragnar menerima akumulasi kartu kuning. Ragnar kemudian memberikan pesan kepada rekan setimnya untuk lawatan ke Negeri Kangguru.
“Kami harus mempersiapkan diri dengan baik. Tentu saja kemenangan ini bisa kita nikmati, namun jika kita tidak melanjutkannya maka kemenangan ini tidak ada artinya. Ini adalah kemenangan yang sangat bagus dan penting, namun yang paling penting adalah kami terus berusaha dan bersiap untuk bulan Maret,” jelas Ragnar Oratmangoen.
“Tentu saja, kami mempunyai peluang yang sangat bagus. Tapi seperti yang saya katakan, tiga poin ini sangat penting, tetapi jika kami tidak melanjutkan dengan cara ini, jika kami tidak mendapatkan poin di pertandingan lain, maka tiga poin ini tidak ada artinya,” ucap pemain berdarah Maluku ini.
“Jadi, menurut saya penting bagi kami untuk mempertahankan poin bagus dari pertandingan ini dan terus berkembang dan melanjutkannya di bulan Maret,” tandasnya.
Sikap pemain lain
Timnas Indonesia kini berada di peringkat ketiga klasemen sementara Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan perolehan enam poin. Hasil ini menyusul kemenangan Jepang dengan skor 3-1 di markas China, dan hasil imbang 2-2 antara Bahrain menghadapi Australia.
Kembali ke kabar tidak sedap perihal ruang ganti timnas Indonesia, petunjuk demi petunjuk semakin jelas usai timnas Indonesia berhasil mengatasi Arab Saudi. Pada konferensi pers usai laga, Shin Tae-yong mengatakan bahwa anak asuhnya menjalani rapat internal tanpa melibatkan tim pelatih sebelum laga kontra raksasa Timur Tengah tersebut.
“Mereka (para pemain timnas Indonesia) sempat meeting sendiri antar pemain, mereka menjadi satu, itu penyebab utama kita bisa menang malam ini,” ujar Shin Tae-yong.
Adanya komunikasi internal antar pemain juga dibenarkan Calvin Verdonk, bek kiri timnas Indonesia. Keduanya kompak mengakui bahwa para pemain saling berdiskusi usai kekalahan memilukan dari Jepang.
“Ya tentu saja, kami saling berdiskusi bersama setelah pertandingan, setelah melawan Jepang, kami, kami mengobrol bersama para pemain bahwa kami sangat percaya tim ini bisa membuat sesuatu terwujud,” tutur Verdonk kepada awak media termasuk Ludus.id.
“Jadi setelah kalah 0-4 dari Jepang, kami sangat yakin dengan tim ini dan memang laga ini (melawan Arab Saudi sangat penting,” lanjut bek sayap NEC Nijmegen itu. (Ilham Sigit Pratama)