Tak banyak publik yang membahas soal peran Ivar Jenner kala timnas Indonesia menekuk Arab Saudi dengan skor 2-0 pada laga keenam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (19/11). Penuh energi, Ivar aktif di hampir setiap momen transisi.
Ivar juga jeli membaca arah serangan sekaligus cerdik memanfaatkan momen transisi. Pada laga ini, dia adalah pendekar lapangan tengah sejati.
Baca juga:
Magis Marselino saat Indonesia Tekuk Arab Saudi
Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ivar tampil sejak menit awal. Berbeda dengan laga-laga sebelumnya, kali ini sang pelatih Shin Tae-yong, yang akrab dengan pola 3-4-3, melakukan penyesuaian taktik dengan memasang skema 3-5-2.
Namun, pola 3-5-2 akan berubah menjadi 5-3-2 saat timnas Indonesia tidak memegang bola. Ivar bertandem dengan Thom Haye sebagai jangkar, sedangkan Marselino Ferdinan diberi kebebasan berimprovisasi alih-alih terlalu terpaku pada taktik.
Hasilnya, pria yang disapa Marceng ini tampil agresif, terlibat di sejumlah peluang serta mencetak dwigol pada menit ke-32 dan 57. Tak ayal, pencinta sepak bola tanah air mengelu-elukan nama pemain Oxford United ini. Namun demikian, Ivar adalah sosok sutradara yang bekerja di balik panggung.
Sepanjang laga, meski diberi peran sebagai gelandang yang cenderung defensif, Ivar selalu berinisiatif naik membantu pressing. Ivar juga kerap berteriak memberi instruksi kepada rekan-rekannya perihal ke mana bola harus dialirkan.
Berdasarkan grafis heatmap Sofascore, Ivar juga sempat bergerak jauh ke sisi kiri meski ditempatkan di gelandang kanan. Tujuannya tentu agar Thom Haye leluasa bergerak mencari jalur umpan.
Laman yang sama mencatat akurasi umpan Ivar berada di angka 80 persen, dengan di antaranya satu umpan kunci dan satu buah yang berujung peluang besar. Sementara untuk urusan duel, Ivar memenangi lima duel darat dari sembilan kali percobaan.
Contoh nyata peran Ivar adalah saat dirinya menginstruksikan rekan-rekannya untuk membentuk pola berlian demi mengakomodasi umpan-umpan pendek di menit ke-33. Pada momen itu, Ivar, Marselino, Haye dan Ragnar Oratmangoen membentuk pola yang mengurung dua pemain Arab Saudi.
Kemudian, di saat Indonesia menang jumlah di lini tengah, muncul ruang besar di jarak antar lini Arab Saudi. Ivar yang melihat pergerakan tanpa bola Rafael Struick langsung mengirim umpan panjang.
Manuver Struick memang berhasil dihentikan Hassan Al-Tambakti. Namun, jika berujung gol, proses bola bergulir cukup memanjakan mata. Dengan ketiadaan Kevin Diks, Arab Saudi dominan melancarkan serangan lewat sisi kanan pertahanan timnas Indonesia.
Pasukan Herve Renard tampak membidik Sandy Walsh. Namun dengan adanya Ivar, lini belakang timnas Indonesia aman sentosa. Ivar berperan sebagai penyaring aliran bola Arab Saudi.
Performa Ivar membuat taktik Renard tidak optimal. Karena itu, Arab Saudi kerap terpaksa memindahkan bola ke area kiri pertahanan Tim Merah Putih. Namun di posisi itu, sudah ada Calvin Verdonk yang berperan sebagai tukang jagal.
Kendati demikian, Shin Tae-yong enggan menjadikan satu pemain sebagai anak emas. Terlepas dari penampilan apik Ivar, arsitek asal Korea Selatan ini tetap menyanjung performa ketiga gelandang.
“Karena Arab Saudi memiliki high-press bagus, jadi kita ubah formasi jadi 3-5-2 dari 3-4-3. Ketiga pemain gelandang berperan sangat baik, bisa dibilang sempurna, karena instruksi yang saya berikan diikuti dengan baik di lapangan,” ujar Shin Tae-yong saat konferensi pers usai laga.
Ivar Jenner bayar kepercayaan pelatih
Ludus.id berbincang dengan Ivar Jenner di area mixed zone SUGBK. Ditanya perihal performanya, pemain berusia 20 tahun itu langsung tersenyum lebar.
Bukan tanpa sebab, Ivar sempat absen kala timnas Indosia digulung Jepang empat gol tak berbalas pada laga sebelumnya, Jumat (15/11). Setelah lepas dari jerat hukum akumulasi kartu, Ivar langsung membayar kepercayaan sang pelatih dengan maksimal.
“Kemenangan yang sangat bagus. Saya senang juga bisa bermain lagi. Cukup disayangkan saya terkena skors saat melawan Jepang, jadi sangat senang bisa kembali (bermain) sekarang,” kata Ivar.
“Kami harus terus maju di empat atau lima laga selanjutnya. Saya pikir kami harus memenangkan tiga (laga) di antaranya, lalu kami bisa pergi ke Piala Dunia. Sangat amat senang dengan hasilnya,” sambung Ivar.
Ivar juga enggan membusungkan dada terkait performa yang dia tampilkan. Alih-alih berbicara banyak mengenai penampilannya, Ivar justru memberi pujian kepada rekan setimnya, termasuk Marselino selaku man of the match.
“Ya, rasanya senang bisa mengakhiri tahun dengan kemenangan. Tahun depan, kami harus siap dan bermain seperti hari ini. Menurut saya, hari ini kami bermain sangat baik. Semua pemain agresif, bagus dalam duel, dan semua pemain sangat lapar,” lanjut Ivar.
“Dia (Marselino) bagus, dia bagus, mencetak dua gol. Ya, senang bermain dengannya. Hari ini kami bermain lebih seperti 5-3-2, jadi dengan saya, Tom dan Marselino di sebelah kiri. Ya, kami tahu apa yang bisa dia lakukan. Pemain yang sangat bagus, jadi ya, kami senang untuknya, senang untuk tim,” puji Ivar.
“Dia seperti lebih baik. Jika Anda bermain dengan tiga gelandang, dia seperti gelandang yang lebih menyerang, (sedangkan) saya lebih bertahan. Begitupun dengan Thom (Haye), saya pun juga lebih pasif, bukan pelari sejati, dan saya pikir Marselino punya aksi yang bagus, kaki yang bagus saat menyentuh bola, jadi ya, itulah kualitasnya,” jelas Ivar.
Ivar lantas tidak menutup diri jika dia diinstruksikan bermain menyerang seperti Marselino, seperti saat Piala Asia U-23 2024 silam. Dia juga bersedia jika harus menembak dari lini kedua.
“Ya saya ingin melakukannya lagi (mencetak gol), sama seperti saat melawan Irak U-23 di perebutan juara 3 (Piala Asia U-23),” ucapnya dengan penuh senyuman.
Pada kesempatan lain, Calvin Verdonk menyadari kehadiran Ivar mematikan kreativitas Arab Saudi dalam menggedor pertahanan timnas Indonesia. Terlebih Arab Saudi tidak diperkuat pemain kreatif seperti Salem Al-Dawsari karena cedera engkel.
“Saya pikir mereka (Arab Saudi) kehilangan kreativitas di lapangan. Jadi, saya pikir kami bermain sangat bagus dengan banyak energi, dengan beberapa peluang langsung,” ujar Verdonk kala ditanya mengenai perbedaan pertemuan kali ini dengan sebelumnya dengan Arab Saudi. (Ilham Sigit Pratama)