Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2024, Jagokan 3 Cabor Buat Raih Emas

Kredit foto: NOC Indonesia
Suasana pengukuhan tim Indonesia ke Olimpiade Paris 2024 oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Dito Ariotedjo yang turut dihadiri Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari dan CdM Anindya Bakrie.

Olimpiade Paris 2024 sudah di depan mata. Tim Indonesia pun telah bersiap untuk bertolak ke Negeri Menara Eiffel untuk bertanding memperebutkan medali nan prestisius tersebut.

Jelang keberangkatan ke Paris, kontingen Merah Putih pun menjalani seremoni pengukuhan yang dilakukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Dito Ariotedjo. Kegiatan tersebut dilakukan di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (10/7/24).

Pengukuhan tersebut turut dihadiri Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari beserta jajarannya juga perwakilan pengurus dari 12 cabang olahraga yang lolos ke pesta olahraga paling akbar sedunia ini.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya dengan resmi mengukuhkan kontingen Indonesia menuju Olimpiade ke-33 Paris tahun 2024,” ujar Dito.

Dalam acara pengukuhan ini juga terdapat momen pembacaan janji atlet juga sesi mencium Bendera Merah Putih yang dilakukan oleh seluruh kontingen yang hadir.

Namun, ada beberapa atlet yang berhalangan hadir untuk mengikuti acara ini. Beberapa di antaranya tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di luar negeri.

Mereka adalah Eko Yuli Irawan (angkat besi), La Memo (dayung), Maryam March Maharani (judo), Rifda Irfanaluthfi (senam), Bernard Benyamin Van Aert (balap sepeda), Rio Waida (selancar ombak), dan Fathur Gustafian (menembak).

Usai dikukuhkan oleh Menpora, rombongan berangkat ke Istana Merdeka untuk dilepas oleh Presiden Joko Widodo. Pelepasan dilakukan di halaman Istana Merdeka pada Rabu sore.

Kredit foto: NOC Indonesia
Suasana pelepasan tim Indonesia ke Olimpiade Paris 2024 oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Dalam upacara tersebut, Jokowi berpesan pada atlet-atlet untuk bertanding dengan sungguh-sungguh agar bisa mengukir prestasi di Olimpiade sekaligus mengharumkan nama bangsa Indonesia.

Jokowi memahami jika seluruh atlet sudah berjuang keras untuk bisa lolos ke multievent olahraga empat tahunan ini. Namun, dia menginginkan para atlet bisa pulang dengan membawa medali.

“Saya tahu untuk menjadi anggota delegasi Olimpiade ini seleksinya sangat ketat. Jadi, saudara-saudara adalah atlet-atlet pilihan yang diseleksi secara ketat. Oleh karena itu siapkan fisik, mental, dan siapkan diri untuk bertanding. Dan harapan kita semua, semoga berhasil, menang, dan membawa pulang medali,” kata Jokowi.

“Saya tahu di arena pertandingan nanti saudara-saudara akan melawan orang-orang terbaik dari seluruh dunia. Pasti sangat berat, tapi saya pesan semuanya harus optimistis, bertandinglah dengan penuh semangat karena saudara-saudara pasti tahu rakyat Indonesia ingin bendera Merah Putih dikibarkan di Olimpiade, lagu Indonesia Raya dikumandangkan di Olimpiade dan saudara-saudara pulang membawa medali,” tambahnya.

“Sekali lagi, selamat bertanding, harumkan nama Indonesia di mata dunia. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada sore hari ini, secara resmi saya berangkatkan tim Indonesia ke Olimpiade ke-33 tahun 2024 di Paris.”

Pelepasan kontingen dilakukan dengan penyerahan bendera Merah Putih oleh Menpora Dito Ariotedjo kepada Chef de Mission (CdM) Olimpiade Paris 2024 Anindya Bakrie yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PB Akuatik Indonesia.

Jumlah Atlet Terbanyak Dalam 20 Tahun 

Tim Indonesia pada tahun ini mengirimkan 29 atlet dengan rincian 16 atlet putra dan 13 atlet putri yang berasal dari 12 cabor. Sementara, total keseluruhan kontingen yang berangkat berjumlah 86 orang.

Berdasarkan data dari NOC Indonesia, 12 cabor itu meliputi bulu tangkis (9), panjat tebing (4), panahan (4), angkat besi (3), renang (2), menembak (1), atletik (1), dayung (1), selancar ombak (1), senam (1), balap sepeda (1), dan judo (1).

Jumlah atlet ini menjadi yang terbanyak dalam dua dekade atau 20 tahun terakhir. Kali terakhir Indonesia mengirimkan lebih dari 30 atlet ke Olimpiade terjadi pada edisi 2004 dengan meloloskan 38 atlet.

“Kami selalu berharap akan memperoleh peringkat dan medali lebih baik daripada sebelumnya karena ada beberapa cabor perdana yang kita loloskan,” kata Dito.

Melihat komposisi tim Indonesia yang berangkat ke Olimpiade 2024, menteri berusia 33 tahun itu berharap bulu tangkis masih mampu mempertahankan tradisi medali emas meski dalam beberapa tahun terakhir mendulang hasil yang kurang memuaskan. Di samping itu, ada panjat tebing dan angkat besi yang jadi andalan.

“Pastinya untuk emas kami berharap banyak dari bulu tangkis dan juga dilihat dari kualifikasi, kami harus jaga di panjat tebing dan angkat besi. Itu cabor yang secara hitung-hitungan punya potensi besar untuk medali,” tutur Dito.

Kredit foto: NOC Indonesia
Suasana pelepasan tim Indonesia ke Olimpiade Paris 2024 oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Kelak, keberangkatan atlet dilakukan secara bertahap. Rombongan besar akan bertolak ke Prancis pada Sabtu (13/7). Cabor renang menjadi kontingen terakhir yang berangkat, yakni pada 22 Juli 2024. Olimpiade sendiri akan berlangsung pada 26 Juli – 11 Agustus 2024.

Selain atlet, Indonesia juga mengirimkan enam wasit yang akan bertugas di Olimpiade, yakni K.S Henry Indrayani Oka (menembak), Sonny Kasiran (angkat besi), Qomarul Lailiah (bulutangkis), Pranata Arumbowo (loncat indah), Herta Sekar Pandansari (tenis), dan Boy Pohan (tinju).

“Kami berharap di Olimpiade ini banyak kejutan dan prestasinya sengat baik,” ucap Dito.

Andalkan 3 Cabang Olahraga 

Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia masih mengandalkan sejumlah cabor unggulan yang memang selalu menjadi tumpuan membawa pulang medali, yakni bulut angkis dan angkat besi.

Namun, pada edisi kali ini, Indonesia memiliki peluang medali dari nomor yang baru pertama kali dipertandingkan, yaitu panjat tebing nomor speed. Pada Olimpiade Tokyo 2020, cabang olahraga tersebut sudah mencatatkan debutnya namun hanya di nomor combined (speed, bouldering, lead).

Kepercayaan diri itu hadir lantaran Indonesia kerap mendulang prestasi di nomor itu. Bahkan, wakil Indonesia, Veddriq Leonardo, merupakan mantan juara dunia panjat tebing nomor speed selama tiga tahun beruntun mulai 2021-2023.

Selain Veddriq, Indonesia juga mengirimkan Rahmad Adi Mulyono, Desak Made Rita Kusuma Dewi, dan Rajiah Sallsabillah. Total, terdapat empat atlet panjat tebing yang akan membawa nama Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Untuk angkat besi, olahraga ini memang belum pernah menyumbangkan medali emas. Namun, mereka selalu konsisten meraih medali di setiap edisi Olimpiade sejak pertama kali ikut serta di Olimpiade Sydney 2000. Total, angkat besi sudah menyumbangkan 15 medali dengan rincian tujuh medali perak dan delapan medali perunggu.

Kendati demikian, angkat besi memiliki peluang yang cukup besar untuk mencatatkan sejarah pada Olimpiade tahun ini. Sebab, mereka memiliki atlet yang baru saja menjadi juara dunia di Piala Dunia Angkat Besi 2024, yakni Rizki Juniansyah.

Dalam penampilan terakhirnya itu, Rizki merebut medali emas dengan cara yang mengagumkan setelah menorehkan rekor total angkatan seberat 365 kg. Tentu, dengan modal yang meyakinkan, lifter asal Banten itu diharapkan bisa mengulangi pencapaian manisnya dengan membawa medali emas Olimpiade 2024.

Cabor terakhir yang menjadi andalan Indonesia adalah bulu tangkis. Harapan tinggi berada pada Jonatan Christie cs lantaran selama ini hanya dari bulutangkis-lah kontingen Merah Putih bisa merengkuh medali emas.

Terhitung sejak dipertandingkan secara resmi di Olimpiade pada 1992, bulu tangkis selalu menyumbangkan medali emas, kecuali di edisi 2012. Total, sudah 21 medali diraih Indonesia dari bulu tangkis dengan rincian 8 emas, 6 perak, dan 7 perunggu.

Indonesia juga menjadi negara kedua setelah Cina yang mampu melengkapi medali emas di semua nomor pertandingan bulu tangkis usai pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu menginjak podium tertinggi pada Olimpiade 2020 lalu.

Dengan sejarah panjangnya, tak heran bulu tangkis masih ditempatkan sebagai cabor terdepan yang diharapkan membawa pulang emas. Meski dalam beberapa waktu terakhir, prestasi bulutangkis Indonesia tengah anjlok.

Sejatinya, ada satu cabor lagi, yakni panahan, yang juga pernah menyumbangkan medali untuk Indonesia. Namun, itu hanya terjadi sekali pada 1988 lewat nomor beregu putri yang berhasil membawa pulang medali perak dan menjadi medali pertama Indonesia di Olimpiade.

Sayangnya, prestasi serupa masih belum mampu diulangi lagi oleh cabor panahan walaupun rutin meloloskan wakilnya ke Olimpiade sejak 1972.

Indonesia telah ikut serta dalam Olimpiade sejak 1952, kecuali pada 1964 dan 1980. Sepanjang 16 kali keikutsertaan di Olimpiade, Indonesia sudah mengumpulkan 37 medali dengan rincian delapan emas, 14 perak, dan 15 perunggu.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.