Kabar sedih untuk pendukung Real Madrid dan juga sepak bola Jerman. Toni Kroos memutuskan untuk pensiun dari sepak bola setelah gelaran Euro 2024. Keputusan itu ia sampaikan melalui akun Instagram pribadinya @toni.kr8s pada Selasa (21/5).
Dalam perpisahannya, Kroos mengungkapkan rasa bangga bisa menjadi bagian dari Real Madrid. Gelandang yang terkenal dengan umpan akuratnya itu merasa telah mendapatkan segalanya bersama Los Blancos.
“7 Juli 2014, hari presentasi saya di Real Madrid, hari yang mengubah hidup saya. Kehidupan saya sebagai pesepakbola, terutama sebagai pribadi. Itu adalah awal dari babak baru di klub terbesar di dunia. Setelah 10 tahun, di akhir musim, bab ini berakhir,” kata Kroos.
“Secara khusus saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kalian, para Madridista terkasih, atas kasih sayang dan cinta kalian sejak hari pertama hingga hari terakhir. Pada saat yang sama dengan keputusan ini, berarti karier saya sebagai pesepakbola aktif akan berakhir musim panas ini setelah kejuaraan Euro,” tambah Kroos.
Toni Kroos dan Real Madrid memang tidak bisa dilupakan. Orang bisa saja melupakan bagaimana dirinya berkembang di Bayern Muenchen, tetapi tidak saat ia bermain di Santiago Bernabeu.
Selama satu dekade, Kroos turut membantu El Real untuk merengkuh empat gelar juara La Liga Spanyol, satu gelar Copa Del Rey, empat titel Piala Super Spanyol, empat gelar Liga Champions, tiga titel Piala Super Eropa, dan lima gelar Piala Dunia Antarklub.
Belum lagi penghargaan individu seperti playmaker terbaik dunia versi IFFHS pada 2014, top assist La Liga musim 2016-2017, pesepak bola terbaik Jerman 2018, dan masih banyak lagi.
Perjalanan karier sang sniper
Kroos mengawali kariernya dari tim Bayern Munchen II pada musim 2007. Di tim pelapis Bayern Muenchen itu, Kroos main sebanyak 13 kali dengan torehan empat gol. Pada tahun tersebut, Kroos juga main bersama tim utama Die Roten.
Pada musim kedua Kroos di Bayern Munchen, ia hanya bermain tujuh kali pertandingan karena kurang mendapat kepercayaan dari pelatih Jurgen Klinsmann. Kroos pun rela dipinjamkan ke Bayer Leverkusen.
Peruntungan Kroos ternyata membaik. Ia menjadi salah satu pemain sentral di Bayer Leverkusen. Ia total memainkan 43 pertandingan dan mencetak sembilan gol dalam dua musim di Bay Arena.
Main bagus di Bayer Leverkusen, ia pun lantas kembali ke Munchen. Ia membawa Die Roten juara Bundesliga musim 2012-2013 dan 2013-2014. Sebelumnya Kroos juga sudah menyabet juara Bundesliga di musim perdananya di Munchen pada 2007-2008. Tujuh musim di Bayern Muenchen, Kroos mengukir 130 penampilan dengan koleksi 13 gol.
Pada pertengahan 2014, setelah memenangkan gelar Piala Dunia bersama Jerman, Kroos meninggalkan Bayern dan memilih Real Madrid. Kroos pergi karena merasa direndahkan oleh para petinggi Bayern yang menganggap dirinya bukanlah pemain kelas dunia.
Pilihan merapat ke Real Madrid terbukti jitu. Di klub yang bergelimang gelar dan salah satu yang terbaik dalam sejarah sepak bola itu, Kroos tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi dan menjadi bagian penting dalam tim.
Kroos menjalani 10 musim yang fantastis di Madrid. Ia selalu menjadi pemain andalan Si Putih sejak kehadirannya pada musim 2014-2015. Kroos bahkan dapat julukan “Silent Galactico” karena sosoknya yang tidak banyak bicara, namun membuktikan kehebatannya melalui permainan ciamik di lapangan.
Tidak heran jika Kroos memiliki banyak gelar juara ketimbang di Munchen. Ia merasakan empat kali juara La Liga dan empat kali juara Liga Champions. Gelarnya bisa bertambah jika Kroos berhasil membawa Madrid juara Liga Champions 2023/24 melawan Borussia Dortmund di laga final pada Minggu, 2 Juni mendatang.
Bersama Madrid, pemain berjuluk “Sniper”, karena memiliki umpan akurat itu, memainkan telah tampil dalam 305 laga dan mencetak 22 gol. Perannya sebagai gelandang tak tergantikan di Madrid, mau siapapun pelatihnya.
Selain di klub, Kroos juga memiliki karier yang gemilang bersama tim nasional Jerman. Ia menjadi pemain yang berpengaruh saat membawa Die Mannschaft memenangi Piala Dunia 2014. Satu-satunya gelar juara yang belum Kroos dapatkan di timnas Jerman adalah Piala Eropa dan ia berusaha mewujudkan itu pada tahun ini.
Beralih ke bisnis properti
Selain sepak bola, Kroos memiliki pemasukan lain untuk menambah pundi-pundinya. Ia mendirikan perusahaan properti pada 2020, seperti dilansir dari Brainsre News.
Perusahaan properti tersebut Bernama Kroos Properties XXI dan bergerak di bidang pengembangan serta penyewaan properti. Selain itu, perusahaan Kroos juga melakukan aktivitas lain seperti promosi properti, pengiklanan, hingga penjualan properti baik rumah, apartemen, sampai perkantoran.
Bisnisnya cukup berkembang, khususnya di Kota Madrid. Kroos Properties XXI berkantor di La Finca, kawasan perumahan eksklusif Alarcon, Madrid.
Namun, Kroos belum mau lepas dari sepak bola. Ia berencana membuka akademi sepak bola di Madrid melalui perusahaan propertinya itu.
Sangat wajar, Kroos merasa dirinya dekat dengan Madrid. Ia juga menjadi pemain yang disukai Madridistas karena sikapnya yang tenang namun ‘mematikan’ jika di lapangan.
Kroos juga mendapatkan banyak pesan dari pemain yang pernah bermain bersamanya, salah satunya adalah Cristiano Ronaldo. Pemain top asal Portugal itu mengucapkan pesan yang menyentuh kepada Kroos.
“Terima kasih untuk semuanya, Toni. Suatu kehormatan bisa berbagi lapangan dengan Anda. Semuanya yang terbaik untuk Anda di masa depan,” kata Ronaldo.
Luka Modric, rekan setimnya di Real Madrid, menyatakan kesedihannya. Ia harus berpisah dengan rekan sehatinya di lapangan tengah Madrid.
“Aku sangat menikmati bermain bersamamu. Merupakan suatu kehormatan untuk berbagi lini tengah Real Madrid dengan Anda. Anda memiliki kualitas yang menjadikan Anda pesepakbola unik dan istimewa, dan tidak akan pernah ada Toni Kroos yang lain,” tulis Modric.
“Malam-malam Eropa yang tak terlupakan, gelar-gelar, keajaiban Bernabeu. Kami tidak akan pernah melupakan era keemasan klub dalam hidup kami. Anda telah mencapai segalanya tetapi Anda masih memiliki satu yang tersisa. Aku akan merindukanmu, teman,” tutup Modric.
Kroos menyatakan Real Madrid akan menjadi klub terakhir dalam karier sepak bola profesionalnya. Ia juga merasa keputusannya pensiun dari sepak bola pada usia 34 tahun dan bermain di Madrid adalah keputusan tepat.
“Seperti yang selalu saya katakan: Real Madrid adalah dan akan menjadi klub terakhir saya. Saya senang dan bangga, karena dalam pikiran saya, saya menemukan waktu yang tepat untuk mengambil keputusan dan saya dapat memilihnya sendiri,” tutur Kroos.