Kali ini terlihat jelas senyum kepuasan di wajahnya yang tampan. Tidak seperti sebelum-sebelumnya, meskipun medali emas telah dikalungkan di lehernya, Joe Aditya Wijaya Kurniawan tetap memasang muka masam.
Namun, pada Kamis (19/9) sore itu, wajah Joe dipenuhi senyum merekah. Apakah karena sore itu merupakan perlombaan terakhir atau karena Joe berhasil menambah satu medali emas? Yang jelas wajah Joe tidak lagi tampak ogah-ogahan.
Joe Aditya adalah perenang dari DKI Jakarta yang tak terkalahkan perenang lainnya selama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 berlangsung.
Joe berhasil membawa tujuh emas untuk DKI Jakarta selama perlombaan renang berlangsung di Kolam Renang Selayang Disporasu, Medan, Sumatera Utara pada tanggal 14-19 September 2024.
Tujuh medali emas yang berhasil disabet Joe Aditya dalam PON XXI 2024 untuk cabor renang antara lain di nomor 50 m gaya bebas putra, 100 m gaya bebas putra, 200 m gaya bebas putra, 200 m gaya kupu-kupu, 4 x 100 m gaya bebas estafet putra.
Anak pertama dari dua bersaudara ini mampu menyisihkan para rival dari daerah manapun, termasuk Jawa Timur yang juga menyabet banyak medali emas di cabor renang.
Emas terakhir yang diperoleh Joe berasal dari renang nomor 50 meter gaya bebas putra pada final yang berlangsung di Kolam Renang Selayang Disporasu Medan, Kamis (19/9) sore.
Joe berhasil melesat tercepat dengan waktu 22,91 detik di hari terakhir perlombaan renang di PON XXI 2024. Dia disusul Jason Donovan Yusuf juga dari DKI Jakarta dengan catatan waktu 23,13 detik.
Sementara, kontingen Jawa Barat, Erick Ahmad Fathoni meraih perunggu usai mengukir waktu 23,27 detik.
Tidak hanya itu, sebelumnya pada Selasa (17/9), Joe berhasil memecahkan rekor nasional sebagai perenang tercepat di nomor 200 m gaya bebas dengan waktu 1 menit 50.35 detik. Dia mematahkan rekor yang telah bertahan selama 11 tahun milik Triady Fauzi Sidiq dengan capaian waktu 1 menit 50,46 detik. Triady mengukir rekor itu ketika tampil di SEA Games 2013 di Naypyidaw, Myanmar.
Atas prestasi itu, Joe merasa senang karena dapat mematahkan rekor Triady.
“Sangat senang atas capaian ini. Memang sudah lama saya berlatih untuk memecahkan rekor nasional ini. Dan, alhamdullillah sore ini bisa tercapai. Triady sendiri merupakan idola saya juga,” kata Joe kepada wartawan, sebelum penerimaan medali.
Dipersembahkan untuk Sulteng
Meski membawa bendera DKI Jakarta, Joe Aditya Wijaya Kurniawan memberikan seluruh medali yang dia raih di di PON XXI Aceh-Sumut 2024 kepada Sulawasi Tengah (Sulteng).
Kok bisa? Usut punya usut, ternyata sebelum mengikuti PON XXI telah ternjadi konflik antara Joe dengan tim DKI Jakarta.
“Saya hanya kecewa dengan keputusan dan polemik yang terjadi, yang menyebabkan saya tidak bisa bertanding sesuai planning saya bersama provinsi yang telah membina saya,” sebut Joe.
Menurut Joe, Pemprov Sulteng sangat mendukung dirinya dalam persiapan menjelang PON 2024.
“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas pembinaan dari Provinsi Sulawesi Tengah. Karena sejak tahun 2022 hingga saat ini, saya sudah bersama Sulawesi Tengah,” aku Joe.
Dia menegaskan, semua prestasi yang dia peroleh merupakan buah pembinaan dari Provinsi Sulteng.
“Jadi, medali emas yang saya peroleh ini saya persembahkan kepada Sulawesi Tengah,” kata lagi.
Menurut Joe, itu merupakan bentuk kekecewaan terhadap DKI Jakarta yang tidak mengizinkan dirinya mewakili tim Sulteng.
“Saya tidak membenci provinsi apapun dan provinsi manapun. Saya hanya kecewa dengan keputusan dan polemik yang terjadi, yang menyebabkan saya tidak bisa bertanding sesuai planning saya bersama provinsi yang telah membina saya,” kata Joe lagi.
Tulang Punggung Keluarga
Selain sebagai perenang, Joe Aditya juga dikenal sebagai model. Joe memilih profesi ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, ketika ditanyakan perihal side job ini, Joe menjawab sambil tersenyum malu-malu.
“Ya, hanya iseng-iseng saja. Nggak spesifik model tertentu tapi memang kalau ada vendor atau bisnis yang cocok ke saya, ya saya terima. Asal persyaratan dan ketentuannya cocok,” sebutnya.
Terkait hadiah dan bonus yang bakal diperoleh, Joe mengatakan, pastinya untuk menghidupi keluarga.
“Karena saya tulang punggung keluarga, pertama saya gunakan untuk keperluan keluarga. Kedua, mungkin saya investasikan untuk pembinaan prestasi saya. Dan, yang ketiga mungkin untuk berbagi,” kata Joe.
Sebelumnya, Joe terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti Olimpiade di Paris, namun dia belum berhasil meraih medali. Untuk target ke depan, pria berusia 23 tahun ini akan meningkatkan prestasi lagi dan mencetak rekor lagi.
“Dan, insyaallah bisa kembali terpilih lagi menjadi perwakilan Indonesia di Olimpiade,” jelas Joe.