Perjuangan Atlet Sambo Indonesia, Desiana Syafitri Raih Medali Perak hingga Wajahnya Penuh Luka

Desiana Syafitri meraih medali perak dalam Kejuaraan Sambo Asia & Oceania 2025 di Tashkent, Uzbekistan. (Foto/Sambo Sport)

LUDUS – Bikin hati bergetar melihat perjuangan Desiana Syafitri dalam Kejuaraan Sambo Asia & Oceania 2025 di Tashkent, Uzbekistan. Desi yang turun di kelas Combat Sambo Putri 54 kg meraih medali perak lewat perjuangan pantang menyerah hingga wajahnya penuh luka.

Prestasi yang diraih gadis kelahiran Karawang 18 Desember 2001 ini jauh dari sorak sorai, bahkan nyaris tak terdengar. Melalui postingan akun Instagram @Krisnabayu_24, Ketua Umum PP Persambi, Krisna Bayu, mengunggah tiga foto dan satu video pendek perjuangan Desi meraih medali Perak di Kejuaraan Sambo Asia hingga wajahnya penuh luka.

“Desi untuk mendapatkan medali perak kejuaraan Asia saja harus melampaui begitu banyak rintangan. Luka di seluruh wajahnya adalah kebanggaan dan guru berharga dalam perjuangannya,” tulis @Krisnabayu_24.

Baca juga: 5 Petarung Wanita MMA Paling Ganas, Nomor 1 Dikenal Sebagai Ratu UFC

Postingan ini mendapat banyak respons yang tergugah dengan perjuangan Desi untuk meraih prestasi tertinggi. Bahkan dari sekitar 533 komentar ada yang menyebutkan Desi berangkat ke Uzbekistan mengikuti Kejuaraan Sambo Asia dengan biaya sendiri.

Desiana Syafitri (biru) saat bertarung lawan Urakova Gulsevar di babak final kelas Combat Sambo Putri 54 kg Kejuaraan Sambo Asia & Oceania 2025 di Tashkent, Uzbekistan. (Foto/Sambo Sport)

“Untuk informasi mbak Desiana ini berangkatnya ke Uzbeksitan pake biaya pribadi. Saya jujur ngak paham, kenapa ini bisa terjadi,” tulis Satria_w212.

“Desi untuk mendapatkan medali perak kejuaraan Asia saja harus melampaui begitu banyak rintangan. Luka di seluruh wajahnya adalah kebanggaan dan guru berharga dalam perjuangannya,” @Krisnabayu_24.

Sebagian besar komentar memberikan ucapan selamat dan bangga atau perjuangan Desi meraih prestasi di tingkat Asia. “Luar biasa perjuangan demi Merah Putih, salut saya, tulis Fjs_judiswandarta.

Penelusuran LUDUS.id dari laman sambo.sport, Desi, sapaan akrab Desiana Syafitri, turun pada nomor Combat Sambo (Women) 54 kg. Pada laga puncak di partai final, Selasa 15 April 2025, Desi berhadapan dengan atlet tuan rumah Urakova Gulsevar yang keluar sebagai pemenang dan meraih medali emas.

Baca juga: Kurash ‘Debut’ di PON 2024, DKI Jakarta Jadi Penguasanya

Dalam sejumlah foto yang dirilis tampak pertarungan Desi melawan Urakova berlangsung seru dan intens. Saat pengalungan medali untuk para pemenangan, tampak mata sebelah kanan Desi lebam, namun dia tetap tersenyum.

Desiana Syafitri tersenyum setelah meraih medali perak dalam Kejuaraan Sambo Asia & Oceania 2025 di Tashkent, Uzbekistan. (Foto/Sambo Sport)

“Desi Syafitri adalah pahlawan olahraga sambo Indonesia yang mau berjuang sampai akhir dengan segala keterbatasannya. PP Persambi bersama Pengprov Persambi dan masyarakat olahraga Indonesia bangga oleh perjuanganmu Desi Syafitri,” tambah @Krisnabayu_24.

Desi merupakan atlet Sambo berprestasi. Putri kedua dari dua bersaudara pasangan Marsudik dan Siti Khodijah merupakan peraih medali Emas SEA Games Filipina 2019.

Desiana Syafitri (biru) saat bertarung lawan Urakova Gulsevar di babak final kelas Combat Sambo Putri 54 kg Kejuaraan Sambo Asia & Oceania 2025 di Tashkent, Uzbekistan. (Foto/Sambo Sport)

Desi yang mengidolakan Khabib Nurmagomedov, juga meraih medali emas di ajang Asian Sambo Championships India 2019 dan medali Perunggu World Martial Arts Masterships Chungju 2019.

Pada ajang Asia and Oceania SAMBO Championships 2025 di Tashkent, Uzbekistan, Desi merupakan satu-satunya wakil Indonesia. Prestasinya ini membawa harapan besar dari Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia (PP Persambi).

Apa Itu Olahraga Sambo?

Dua atlet sambo ketika berlaga di ajang Kejuaraan Sambo Asia & Oceania 2025 di Tashkent, Uzbekistan. (Foto/Sambo Sport)

Sambo merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang pertama kali dipopulerkan tentara Uni Soviet pada tahun 1920-an. Dikutip dari laman Inside The Games, kata sambo merupakan akronim dari SAMozashchita Bez Oruzhiya, dalam bahasa setempat berarti pertahanan bela diri tanpa senjata.

Pakar seni bela diri Soviet, Vasili Oshchepkov, disebut sebagai salah satu pendiri seni bela diri sambo. Lahir dari keluarga pengasingan pada tahun 1893, Oshchepkov juga memainkan peran kunci dalam memperkenalkan gerakan pada olahraga judo ke Uni Soviet.

Oshchepkov, disebut bekerja sebagai perwira intelijen selama periode Kekaisaran Tsar. Dia dididik di Jepang dan kemudian kembali ke Soviet untuk bekerja pada 1920-an sambil membawa pulang kemampuan bela diri judo yang kelak berkembang menjadi sambo.

Setelah Oshchepkov meninggal pada 1937, dua anak buahnya yakni Viktor Spiridonov dan Anatoly Kharlampley berperan penting dalam perkembangan olahraga sambo. Setahun setelah kematian Oshchepkov, keduanya mengukuhkan sambo menjadi olahraga resmi di bawah naungan Komite Olahraga Uni Soviet (USSR All-Union Sports Committee).

Baca juga: Lebih dari Emas, Ada Perempuan Perkasa yang Tak Pernah Menyerah

Lima puluh tahun setelah diperkenalkan sebagai olahraga resmi di Uni Soviet, Federasi Sambo Internasional (FIAS) akhirnya terbentuk. Olahraga itu terdaftar dan memiliki hak tunggal untuk mempromosikan dan mengembangkan sambo ke seluruh dunia serta menggelar acara resmi.

Presiden Rusia Vladimir Putin dikenal menguasai teknik sambo. (Foto/Ist)

Bahkan, presiden Rusia Vladimir Putin diketahui sangat menggemari olahraga sambo. Putin bahkan berambisi meloloskan sambo ke pesta olahraga terbesar dunia, Olimpiade.

Di hati orang Indonesia, cabang olahraga sambo punya tempat tersendiri yang cukup spesial. Sebab, pada SEA Games 2019, Indonesia berhasil membawa pulang empat medali emas dari cabang sambo. (*)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.