Sebagaimana pertarungan mixed martial arts (MMA) yang terlihat ganas, duel-duel di oktagon UFC menghadirkan keseruan tersendiri. Kini pihak UFC menghadirkan alat baru guna melindungi atlet dari insiden berbahaya.
Baku hantam di panggung MMA menampilkan keseruan yang menggugah adrenalin. Stand fight dan ground fight jadi tontonan yang bisa membuat penonton terkesima hingga syok. Sementara di dalam ring atau oktagon, para atlet juga mempertaruhkan fisik bahkan nyawa demi gelar atau nama yang harum sebagai jago tarung.
Keselamatan jadi faktor penting yang tak boleh diabaikan penyelenggara. Kematian atau cedera parah atlet akan menjadi noktah bagi organisasi pertarungan manapun. Untuk itu, ada regulasi demi menjaga kondisi sang atlet. Salah satunya adalah penggunaan sarung tangan.
Untuk level amatir atau profesional, sarung tangan adalah hal wajib. Sama halnya seperti pelindung gigi dan gusi, serta pelindung kemaluan pra.
Penggunaan sarung tangan di ajang UFC sudah pernah digunakan seorang atlet, yakni Melton Bowen pada ajang UFC 4 pada akhir 1994. Setelah itu sarung tangan menjadi barang opsional. Atlet bebas memilih menggunakan atau tidak menggunakan sarung tangan untuk bertarung di oktagon.
Baru pada UFC 14 yang berlangsung 1997, pihak penyelenggara mewajibkan sarung tangan demi alasan keamanan dan keselamatan atlet.
Organisasi MMA pertama yang mewajibkan sarung tangan adalah Shooto yang berasal dari Jepang. Selain itu muasal penggunaan sarung tangan juga tak bisa dilepaskan dari Bruce Lee. Sosok legendaris yang juga turut menjadi perintis seni bela diri campuran itu mengenakan sarung tangan dalam film “Enter the Dragon”.
Tidak seperti dalam olahraga tinju, kepalan atlet MMA dibalut sarung tinju yang terlihat jauh lebih kecil. Bukan seperti gundukan. Jari-jemari para petarung pun terlihat, namun ada bantalan peredam pukulan tangan kosong yang bisa mempertemukan tulang dengan tulang.
Sebuah inovasi anyar diluncurkan UFC. Sarung tangan baru diciptakan jelang pertarungan UFC 302, Sabtu (1/6). Tak cuma menawarkan desain yang lebih segar, tetapi juga memperhatikan faktor keselamatan. UFC bahkan menyebut sarung tangan resmi yang baru menawarkan fleksibilitas maksimal, serta perlindungan, kesesuaian, dan kenyamanan yang lebih baik.
“Kami telah mengerjakan sarung tangan ini dalam beberapa tahun terakhir dengan desainer, insinyur, dan atlet terbaik di dunia. Desain ulang sarung tangan ini akan menjadi pengubah dalam dunia MMA secara keseluruhan. Sarung tangan ini terasa ringan, akan terasa lebih pas di tangan, melindungi cedera, dan memberi fleksibilitas maksimal selama pertandingan,” beber bos besar UFC, Dana White.
Struktur sarung tangan yang inovatif ini memiliki dua keunggulan utama, yakni meilndungi atlet dari benturan dan memberikan kebebasan bergerak yang akan dirasakan saat transisi dari telapak tangan terbuka dan menjadi kepalan. Hal tersebut sebelumnya tidak ada dalam sarung tangan-sarung tangan MMA yang sudah ada di pasaran.
Dalam poin-poin penjabaran yang dirilis UFC, sarung tangan yang didesain VICIS RDI ini memiliki penguncian yang lebih pas dengan pergelangan tangan sehingga meminimalisasi kemungkinan lawan melakukan gerakan pencopotan sarung tangan.
Jahitan yang lebih sedikit dan hanya ada di bagian telapak tangan serta menghilangkan ikatan di bagian jari juga membuat kemungkinan luka atau lecet menjadi lebih kecil.
Bantalan pada sarung tangan juga menjaga jari-jari petarung pada posisi natural sehingga bisa mengurangi potensi colokan ke arah mata. Selain itu ada pula penambahan bantalan pada sisi telunjuk dan kelingking guna melindungi struktur tulang yang rentan.
Kendati ada tambahan, berat sarung tangan ini lebih ringan sekitar 20 gram hingga 40 gram. Sarung tangan tarung terbaru dari UFC juga tersedia dalam berbagai ukuran dari XXXS hingga XXXL.
Sarung tangan tarung terbaru UFC juga akan dipisahkan untuk kategori pertandingan 5 ronde dan 3 ronde dengan nama Sarung Tangan Tarung Resmi UFC 5Eight dan 3Eight.