Permulaan Sempurna ‘Die Mannschaft’

Kredit foto: UEFA
Skuad Jerman merayakan gol Florian Wirtz ke gawang Skotlandia.

Jerman memulai Euro 2024 dengan cara yang cukup berbeda di bawah komando Julian Nagelsmann. “Die Mannschaft” mengawali kejuaraan dengan sempurna dan tidak telat panas seperti kebiasaan mereka.

Melawan Skotlandia di laga pembuka, Jerman mengemas kemenangan menyakinkan dengan skor 5-1 di Allianz Arena, Muenchen, Jerman, Sabtu (15/6) dini hari WIB. Sejak sepak mula, Jerman sudah mengurung pertahanan Skotlandia dan tak memberi ruang yang cukup bagi lawannya.

Jerman turun ke lapangan dengan formasi 4-2-3-1. Namun, Toni Kroos dan kawan-kawan menerapkan 3-4-3 di lapangan dengan menampilkan permainan menyerang. Formasi awal menjadi transisi negatif ketika mereka tak memegang kendali bola.

Dua gelandang, Toni Kroos dan Robert Andrich bergantian menjadi pedamping bek tengah, yakni Antonio Ruediger dan Jonathan Tah. Kroos dan Andrich bergiliran memainkan peran tiga bek sejajar yang menentukan aliran bola Jerman.

Saat Kroos bermain lebih ke dalam, Andrich akan sejajar dengan Ilkay Gundogan di lapangan tengah. Mereka mengimbangi kinerja Joshua Kimmich dan Max Mittelstadt di pos bek sayap.

Kinerja mereka tentu saja untuk menopang trisula lini depan yang ditempati Kai Havertz, Florian Wirtz dan Jamal Musiala. Taktik permainan menyerang ini benar-benar mengimbangi lini tengah Skotlandia dan bahkan enam pemain Jerman bisa memenuhi pertahanan lawan.

Serangan Jerman memiliki banyak alternatif. Pemain juga cukup leluasa mengalirkan bola karena taktik high pressing mereka berjalan dengan sukses.

Jerman setidaknya mencatatkan 23 kali merebut penguasaan bola dan menciptakan 33 operan akurat di sepertiga zona pertahanan Skotlandia. Tiga gol Jerman di babak pertama jadi gambaran skema menyerang yang efektif.

Musiala, Havertz dan Wirtz menjadi trisula yang menakutkan bagi Skotlandia di laga itu. Meski bukan tipe striker, mereka mampu memanfaatkan peluang saat mendapatkan kesempatan.

Wirtz, gelandang serang Bayer Leverkusen, menjadi pembuka keunggulan Jerman pada menit ke-10. Ia memanfaatkan dengan baik umpan Kimmich dan menjadikan sepakan pertama di Euro 2024 menjadi gol.

Musiala tak kalah sigap. Ia tampaknya sudah akrab dengan Allianz Arena. Pemain Bayern Muenchen itu melepaskan sepakan akurat setelah menerima umpan dari Havertz di kotak penalti lawan.

Dua pemain muda itu menunjukkan kualitas serangan dan taktik Jerman di depan Skotlandia. Musiala dan Wirtz betul-betul pemain muda harapan Jerman. Keduanya tidak canggung bermain dengan para pemain berpengalaman yang ada di tim.

Kredit foto: UEFA
Jamal Musiala dan Florian Wirtz, dua dari tiga penyerang Jerman di laga kontra Skotlandia.

Skotlandia sebetulnya memiliki beberapa peluang. Namun, kartu merah Ryan Porteous pada menit ke-44 membuat mereka pincang.

Kartu merah itu juga berujung penalti. Havertz yang menjalankan tugas sukses mengoyak gawang Skotlandia yang dikawal Angus Gunn.

Mengasah lini depan Jerman

Nagelsmann menambah tajam lini depan Jerman dengan memasukkan Leroy Sane dan Niclas Fuellkrug menggantikan Havertz dan Wirtz. Dua pemain muda pencetak gol di babak pertama diberikan istirahat di 30 menit akhir laga.

Musiala, sang pemain terbaik di laga ini, digantikan dengan Thomas Mueller pada menit ke-74. Lini serang Jerman mengalami perbedaan dengan pergantian tersebut.

Sane lebih bermain dominan di sisi luar lapangan dan itu berbeda dengan Wirtz ataupun Musiala yang bermain lebih masuk ke dalam kotak 12 pas.

Mueller juga memiliki peran yang tak sama dengan Musiala. Pemain veteran Jerman itu bermain lebih sebagai pengalir operan dan pembuka ruang. Pivot lebih banyak diperankan oleh Fuellkrug.

Penyerang Borussia Dortmund itu mampu mengonversikan peluangnya menjadi gol keempat Jerman pada menit ke-68. Nalurinya sebagai penyerang membuat peluang yang datang kepadanya tak disia-siakan.

Kredit foto: UEFA
Niclas Fuellkrug merayakan gol bersama rekan-rekannya.

Skotlandia pada akhirnya mampu mencetak gol ke gawang Manuel Neuer. Namun, skema gol Skotlandia lahir bukan dari skema permainan menyerang, melainkan melalui tendangan bebas yang disundul Scott McKenna pada menit ke-87.

Gol McKenna tak membuat serangan Jerman mengendur. Emre Can menutup pesta Jerman dengan sepakan keras dari luar kotak penalti pada menit ke-90+3. “Die Mannschaft” total mencetak lima gol dari 20 tendangan ke gawang.

Kubu Skotlandia mengakui bahwa timnya sulit mengimbangi Jerman.

“Banyak kesalahan yang kami lakukan dan kami tidak bermain dengan kemampuan maksimal kami,” ujar bek Skotlandia, Andy Robertson, dikutip dari ITV.

Dominasi Jerman terlihat dari 73 persen penguasaan bola. Mereka melepaskan 642 operan sukses dan 227 operan tercipta di area sepertiga pertahanan Skotlandia.

Permainan agresif Jerman memaksa Skotlandia hanya melepaskan 192 operan dan 16 operan ke pertahanan Jerman. Tartan Army tak bisa lepas dari jeratan efektivitasnya permainan tuan rumah.

Efektivitas Jerman tidak hanya di tim. Toni Kroos, gelandang veteran yang baru kembali ke timnas Jerman, juga mencatatkan hal fantastis bagi timnya pada laga ini.

Pemain Real Madrid itu mencatatkan 99 persen operan sukses ke area gawang Skotlandia. Ini menjadi tingkat operan tertinggi dalam satu pertandingan Euro, dikutip dari OptaJoe.

Akhir laga, Nagelsmann mengatakan bahwa mencetak gol di turnamen sebesar Euro adalah hal penting. Timnya bermain baik dalam membuka turnamen, khususnya pada 20 menit babak pertama.

“Saya tak bisa menilai performa individu karena permainan kami adalah sebuah unit tim. Kami sudah membuat langkah pertama dan akan mengembangkan tim ini,” kata Nagelsmann.

Kredit foto: UEFA
Pelatih Jerman, Julian Nagelsmann memuji penampilan timnya ketika sesi jumpa pers usai pertandingan kontra Skotlandia di Euro 2024.

Sementara itu, Musiala, pemain terbaik laga ini, merasa nyaman bisa memainkan strategi dari Nagelsmann. Ia hanya perlu menjaga kekompakan di dalam tim agar bisa menjadi ‘Raja Eropa’ tahun ini.

“Ada banyak variasi dalam serangan kami dan saya sangat suka. Kami semua saling bekerja sama dengan sangat baik selama beberapa pertandingan dan kami akan terus mengupayakannya (kemenangan).” kata Musiala dari laman resmi UEFA.

Kemenangan ini menjadi modal bagus bagi Jerman yang akan menghadapi dua laga selanjutnya di Grup A. Hungaria dan Swiss menjadi dua lawan Jerman berikutnya dalam memperebutkan tiket lolos ke babak gugur.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.