Foto: Erly Bahtiar/Sportsmoment.id
“Persaingan pasti ketat. Karena beberapa daerah sudah menyelenggarakan Porprov atau Pekan Olahraga Provinsi, sehingga atlet-atletnya sedang masuk dalam peak performanya ini. Apalagi kompetisinya tidak terlalu jauh penyelenggaraannya dari Kejurnas ini”
Ketua Bidang Kompetisi PB FAJI Jony Kurniawan
Alasan itulah, yang membuat Ketua Bidang Kompetii Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia atau PB FAJI, Jony Kurniawan, Selasa (29/11/22) memastikan jika Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Arung Jeram 2022, yang akan digelar di Sungai Pakelan, Probolinggom, Jawa Timur, mulai besok, 30 November hingga 4 Desember mendatang, akan berlangsung sangat ketat. Persaingan akan terjadi, terutama tim-tim dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, yang sudah terjadi sejak dulu di level Kejurnas.
“Dari Jawa ada tim Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur termasuk tim yang kekuatannya sejak dulu di Kejurnas. Lalu untuk Sumatera ada Jambi dan Sumatera Utara. Sebenarnya ada juga Sumatera Selatan, tetapi di tahun ini mereka tidak ikut serta di Kejurnas. Meski persaingan sengit akan ditunjukkan oleh tim-tim tersebut, tapi pendatang seperti Kalimantan Selatan juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Mereka juga bisa beri kejutan, apalagi mereka baru selesai Porprov,” lanjut Jony.
Atlet arung jeram putri kelas Youth dari Jawa Barat tediri dari Insan, Nila Andini, Syifa Ajara, Kaila, Serindra, dan Annisa Nurahim melalukan sesi latihan pengenalan jalur lomba pada Selasa, 29 November 2022 di sungai Pekalen Songa, Probolinggo Jawa TImur (Foto: Erly Bahtiar/Sportsmoment.id)
Kejurnas ini akan menjadi bahan monitoring dan evaluasi kesiapan FAJI menghadapi Pekan Olah Raga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 mendatang. Ini mengingat, arung jeram akan perdana dipertandingkan pada multieven olahraga terbesar di tanah air tersebut.
Karena Kejurnas jadi bagian dari persiapan menuju PON 2024, maka nomor-nomor perlombaan pun disamakan dengan kategori yang akan dipertandingkan di Aceh-Sumut nanti. Nomor-nomor tersebut adalah kelas R4 (empat pedayung) Open putra dan putri untuk kategori Youth (U-19), Junior (U-23), Open, serta kelas R4 eksibisi untuk kategori campuran. Ada empat nomor lomba yakni sprint, head to head, slalom, dan down river race. Dan berdasarkan kesepakatan KONI dan PB PON disepakati di PON 2024 nanti akan memperebutkan 16 medali emas baik R4 maupun R6 putra dan putri
“Kalau nomor sprint itu jarak pendek, kemudian head to head berpasangan sistem gugur. Di mana ada pelampung di sungai yang harus dilewati peserta. Slalom yakni melintasi gawang-gawang di sungai yang ditempatkan pada 200-300 meter. Ada gawang up stream (melawan arus) dan gawang down stream (searah aliran sungai). Lalu, terakhir nomor lomba down river race yakni marathon atau jarak jauh, dengan jarak tempuh 20-60 menit,” tambah Joni menjelaskan.
Mengantisipasi faktor cuaca yang tidak menentu belakangan ini, menurutnya, pihaknya telah menetapkan jam perlombaan dari pukul 08.00 hingga paling lambat pukul 15.00 WIB menghindari hujan di sore hari. Lalu, pihak PB, bersama Pengprov FAJI Jatim, dan pengelola wisata arung jeram Sungai Pekal juga menempatkan pemantau di hulu sungai.
“Pemantau di hulu sungai ini sebagai warning sistem kami. Jika di hulu hujan, meski di tempat perlombaan tidak hujan dan ada indikasi air naik, maka kami akan berhentikan dulu perlombaan. Ini bagian dari antisipasi keselamatan atlet yang harus kami lakukan,” jelas Jony lagi
Keselamatan atlet memang jadi penekanan penyelenggaraan Kejurnas. Ketua Umum PB FAJI F. Saud Tambatua saat memantau workshop penyegaran wasit di base camp bawah Songa, meminta agar wasit tidak terlalu memaksakan perlombaan berjalan bila kondisi alam tidak memungkinkan.
Ketua Umum PB FAJI F. Saud Tambatua
“Kalau hujan keliatannya cukup deras jangan dipaksakan. Lebih baik perlombaan dihentikan, dan bisa diulang hari lainnya nanti. Ini demi keselamatan atlet”