Persib Bandung terus mengasah pedang baru bernama skema tiga bek pada lanjutan Liga 1 2024-2025. Persebaya Surabaya, yang belum terkalahkan di musim ini, akhirnya tumbang dihunus pedang Maung Bandung.
Pelatih Persib, Bojan Hodak membawa penyegaran dalam aspek taktik tim asuhannya. Meski memakai skema anyar, Maung Bandung tetap tampil dengan rasa lapar yang sama seperti musim lalu.
Hingga pekan kedelapan Liga 1 musim ini, belum ada satu pun tim yang mampu menumbangkan Persib. Karena itu, duel Persib kontra Persebaya di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (18/10) terasa amat spesial, sebab laga itu merupakan pertemuan dua tim yang belum pernah tumbang.
Hodak sejatinya sudah memperkenalkan pedang baru Persib saat menghadapi wakil China, Zheijang FC di Asian Champions League 2 (ACL) 2 2024-2025 pada Kamis (3/10) silam. Pada laga itu, Hodak menggunakan pola 3-4-3.
Kakang Rudianto, Nick Kuipers dan Mateo Kocijan menghuni bentuk tiga bek sejajar. Sementara Edo Febriansyah dan Henhen Herdiana naik overlap di sisi kelebaran. Hanya saja saat itu, pedang Persib masih tumpul.
Persib harus mengakui kemenangan Zheijang FC dengan skor tipis 0-1. Tak kapok, kala menjamu Persebaya, Hodak kembali memainkan pola yang sama. Skema baru ini pun tampak semakin matang.
Pola ini bekerja dengan baik, didukung dengan kualitas individu di skuad Persib. Naiknya Edo dan Henhen, serta Ciro Alves dan Beckham Putra yang mengisi koridor half space, membuat Persib tidak kekurangan opsi umpan dalam mendistribusikan bola ke depan.
Hal ini terlihat jelas pada menit ke-37 saat tembakan Ciro Alves melebar. Sesaat sebelum terciptanya peluang tersebut, Tyrone Del Pino memiliki opsi untuk mengalirkan bola ke sisi sayap kanan menuju Beckham Putra atau Henhen, atau ke kiri menuju Ciro Alves.
Sementara, Mailson mengikat para pemain Persebaya yang memadati sisi tengah. Tyrone pun memilih mengirimkan bola kepada Ciro yang meminta bola di sisi kiri.
Begitu pun halnya dengan pada menit ke-57 saat Tyrone memiliki banyak opsi distribusi bola. Pada situasi ini, total Tyrone memiliki empat tujuan umpan. Di kiri, terlihat Edo, Ciro dan Mailson Lima. Tyrone juga bisa mengirim umpan daerah ke Beckham di sisi kanan, namun Tyrone memilih untuk menembak.
Kembali ke situasi di babak pertama, skema anyar Persib bekerja dengan optimal saat proses penciptaan gol pertama. Persebaya terpancing untuk membuat situasi menang jumlah di tengah, sedangkan Edo yang naik ke sisi sayap pertahanan Persebaya mendapatkan ruang yang begitu lebar.
Ketika Edo sudah mendapat bola, tampak hanya Flavio Silva saja yang datang menekan. Alhasil, Edo yang melihat ruang tembak pun mampu melesakkan tembakan yang cukup cantik pada menit ke-22.
“Mereka mencetak gol dari jarak jauh. Bagi saya itu sangat mengecewakan. Bagaimana mungkin mereka bisa mencetak gol seperti ini?” ucap pelatih Persebaya, Paul Munster pada konferensi pers pasca laga.
Saat situasi bertahan, Persib langsung mengubah pola menjadi lima bek. Struktur bertahan Persib juga bekerja dengan sangat kolektif. Hal ini memaksa Persebaya kehilangan kreativitas dan hanya melesakkan tembakan-tembakan dari jarak jauh.
“Secara pertahanan, kami tidak memberikan mereka kesempatan dan kami mendominasi. Kami bisa mencetak gol, kami menguasai permainan dan Edo mencetak gol cantik,” ujar Hodak dengan sangat puas usai laga.
Lini serang Persebaya Flavio, Francisco Rivera, Bruno Moreira dan Malik Risaldi nampak tidak bermain padu pada laga ini. Ditambah struktur pertahanan Persib amat solid dan kolektif.
Bajul Ijo berkali-kali mengurai pertahanan Maung Bandung lewat sisi kanan. Rivera dan Malik berulang kali bermanuver di sisi kanan dan melepaskan umpan silang. Namun, skema ini hanya bertemu jalan buntu.
Hingga skor akhir menunjukkan angka 2-0 untuk tuan rumah, The Green Force tak mampu mengonversi gol dalam empat kali percobaan tembakan tepat sasaran. Munster pun kecewa bukan kepalang.
“Di babak kedua, kami terus menyerang, mencoba untuk mencetak gol. Tetapi, kadang sulit karena Persib bermain dengan blok rendah melalui (bentuk) 5-4-1,” sesal Munster.
“Kami terus mencoba, namun kami tidak memiliki cukup kualitas dalam mendobrak final third untuk melakukan tembakan,” lanjut Munster.
Di laga ini, Ciro Alves kembali menunjukkan dirinya adalah pemain yang sangat berbahaya jika diberi ruang kosong. Pemain asal Brasil ini cerdik memanfaatkan ruang di garis pertahanan Persebaya lewat aksi cemerlangnya dalam pergerakan tanpa bola.
Aksi Ciro pada menit ke-71 pun memantapkan tiga poin Persib pada laga ini. Lewat kemenangan ini, Persib masih menunjukkan rasa lapar dan membuktikan mereka serius mempertahankan gelar kasta tertinggi sepak bola nasional.
Persib kini menempel Persebaya di papan klasemen sementara Liga 1 2024-2025. Keduanya hanya terpisah jarak satu poin. Persebaya mengoleksi 17 poin di posisi puncak, sedangkan Persib berada tepat satu poin di bawahnya.