
Jovanka Nadya bersama Fred, kuda kesayangannya, di sela-sela latihan jelang PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Salah satu kuda terpopuler di dunia berjenis Dutch Warmblood akan ikut memeriahkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut. Atlet bernama Jovanka Nadya adalah sosok beruntung yang berkesempatan menungganggi kuda tersebut. Sebelumnya, kuda ini sudah sering muncul di ranah budaya pop seperti film “The Lord of the Rings” atau gim “Red Dead Redemption 2”.
PON XXI Aceh-Sumut tinggal menghitung hari. Pesta olahraga tanah air ini akan dibuka pada 9 September 2024 mendatang di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
“Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan seluruh persiapan berjalan dengan baik. Kami berharap acara ini menjadi momentum bersejarah bagi dunia olahraga di Indonesia, khususnya Aceh dan Sumatera Utara,” ucap Muhammad Nasir, Sekretaris Umum Panitia Besar PON XXI Wilayah Aceh pada keterangan resminya, Sabtu (24/8).
Salah satu cabang olahraga yang menarik diikuti adalah equestrian. Betapa tidak, salah satu kuda yang dinobatkan sebagai yang terpopuler di dunia akan meramaikan pesta olahraga ini.
Kontingen dari Jawa Barat mengutus atlet muda berbakat bernama Jovanka Nadya. Perempuan kelahiran Jakarta, 8 Maret 2005 ini akan menunggangi kuda berjenis Dutch Warmblood itu.
Nadya berasal dari klub berkuda, JN Stud yang berlokasi di Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sang pemilik, Jose Rizal Partokusumo menjelaskan bahwa klub ini dibentuk saat dirinya mendatangkan kuda-kuda dari luar negeri. Sejak membentuk JN Stud pada 2006 silam, pria yang juga mantan atlet taekwondo nasional ini menyukai kuda yang berasal dari Belanda.
“Awalnya itu saya mulai punya satu kuda, kemudian nambah satu kuda lagi, kemudian mulai kepikiran bikin klub itu setelah saya coba impor kuda dari Belanda, waktu itu ada jantan, ada betinanya,” kata Jose kepada Ludus.id beberapa waktu lalu.

Kuda jenis Dutch Warmblood bernama Fred bersama Jovanka Nadya tengah berlatih untuk mempersiapkan diri jelang bergulirnya PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Tim Ludus.id berkesempatan berinteraksi langsung dengan kuda berjenis Dutch Warmblood saat berkunjung ke JN Stud beberapa waktu lalu. Kuda inilah yang akan ditunggangi Nadya pada gelaran PON XXI nanti. Kuda berjenis Dutch Warmblood yang diberi nama Fred didatangkan dari Negeri Keju.
JN Stud bukan satu-satunya pihak yang memiliki kuda jenis ini. Beberapa waktu lalu, aktor sinetron, Guntur Triyoga juga pernah memboyong Dutch Warmblood sebagai kado manis untuk sang istri, Apris Devita.
Sejatinya, kuda jenis ini tak asing bagi penikmat film atau pun gamer. Kuda Dutch Warmblood pernah muncul di film “The Lord of the Rings” sebagai kendaraan perang yang ditunggangi Theodred.
Theodred adalah pangeran dari kerajaan fiksi bernama Rohan. Dalam film, kuda tersebut diberi nama Brego. Sementara di dunia nyata, Uraeus adalah nama asli kuda berwarna cokelat gelap tersebut.

Kuda Dutch Warmblood bernama Uraeus di lokasi syuting The Lord of the Rings.
Setelah waralaba yang diangkat dari novel tersebut selesai, Uraeus diadopsi oleh Viggo Mortensen, seorang aktor yang turut terlibat dalam trilogi “The Lord of the Rings” sebagai pemeran Aragorn. Namun, Uraeus telah mati pada 2020 silam.
Sementara. di versi gim Red Dead Redemption 2, kuda berjenis Dutch Warmblood ditunggangi oleh agen Edgar Ross. Dia adalah seorang tentara bayaran yang disewa pemerintah Amerika Serikat untuk memburu sang karakter utama, Arthur Morgan beserta kelompoknya.
Untuk diketahui, gim bertema koboi ini memang mengambil referensi kuda dari dunia nyata. Selain Ross, karakter lain yang menunggangi kuda jenis ini adalah Hamish Sinclair, seorang veteran perang dunia pertama.
Selain Dutch Warmblood, terdapat deretan kuda lain yang merupakan referensi asli dari dunia nyata pada gim besutan Rockstar Games itu. Sebut saja Mustang, Tennessee Walker, Hungarian Halfbred, American Paint dan lain sebagainya.

Kuda Dutch Warmblood bernama Buell di gim Red Dead Redemption 2.
Kenal Jovanka Nadya lebih dekat
Jovanka tertular minat berkuda dari sang Ayah, yang tak bukan adalah Jose Rizal selaku pemilik JN Stud. Saat kecil, Jovanka sering diajak jalan-jalan oleh sang Ayah dengan menaiki kuda. Seperti kebanyakan atlet berkuda, Jovanka mulai menunggangi kudanya sendiri dengan jenis poni.
Jovanka menunggangi kuda poni pada usia tujuh tahun. Kemudian Jovanka baru diizinkan menunggangi kuda besar saat usianya menginjak 14 tahun. Jovanka kemudian menjelma atlet cilik yang kerap meramaikan sejumlah ajang bergengsi di tanah air.
Jovanka mewakili Jawa Barat di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) edisi 2021 dan 2023. Dia juga sempat mewakili Kabupaten Bogor di ajang Porda 2022.
Pada Porda 2022, Jovanka, bersama Fred kesayangannya, berhasil membawa pulang gelar juara di nomor equestrian beregu putri.
Keluarga Jovanka memang sarat akan talenta berkuda. Kakak Jovanka, Jessica Nayla pernah mendulang perunggu di ajang Kejurnas 2019. Sang bungsu, Nikko Jawdan juga tengah berupaya mengikuti jejak kesuksesan kakak-kakaknya.
Jovanka pun menyambut PON XXI dengan fokus penuh. Dia berlatih menunggangi kuda sebanyak empat kali dalam sepekan.
“Latihannya lebih intensif, biasanya hanya latihan saat akhir pekan kalau tidak ada jadwal kuliah. Kebetulan sekarang saya lagi libur juga rutin weekdays-nya,” kata Jovanka kepada Ludus.id.
“Biasanya paling lama latihan selama 45 menit, yang tadi saya lakukan itu adalah flatwork, divariasikan saja seperti pemanasan, kayak jalan, baru Sabtu dan Minggunya itu jumping,” imbuh Jovanka.
Jovanka pun menatap PON XXI dengan penuh optimistis. Selain merasa sudah sangat akrab dengan Fred, Jovanka menuturkan kesehatan dan kondisi sang kuda terus diperhatikan jelang keberangkatan ke venue.
“Insyaallah cukup optimis. Selain aku sudah klop dengan kudanya, tim aku juga sangat suportif dan komunikatif,” lanjut Jovanka.
“Jadi dari sisi kesehatan kudanya juga diperhatikan, dan kerja sama timnya cukup bagus. Jadi aku cukup percaya diri,” tambahnya.
Namun demikian, Jovanka menganggap aktivitasnya sebagai atlet belum ke level profesional. Dirinya mengaku mengikuti kejuaraan berkuda untuk menghilangkan penat sehabis berjibaku dengan kegiatan perkuliahan.
“Untuk jadi atlet profesional jalannya sangat panjang ya, apalagi melihat senior-senior, tidak singkat waktunya untuk berada di level mereka,” ucap Jovanka.
“Tapi, harapannya ingin untuk jadi profesional, cuman dari aku sadar kalau itu butuh waktu yang lama dan dedikasi yang panjang,” ujarnya anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Jovanka Nadya tumbuh di lingkungan keluarga yang menyukai olahraga berkuda.
Usai bergulirnya PON XXI, Jovanka akan menimba ilmu di Tillburg University, Belanda. Langkah itu merupakan capaian positif mengingat atmosfer pembinaan atlet dan level kompetisi berkuda di Benua Biru jauh lebih maju ketimbang Indonesia.
Jovanka mengaku tak gentar bersaing dengan atlet-atlet lokal dari Belanda. Menurut dia, kesempatan abroad tersebut merupakan wadah untuk mempelajari ilmu baru.
“Kalau aku melihatnya, kalau ada yang lebih jago itu kesempatan untuk belajar dari mereka juga, dan justru itu kesempatan kita untuk menambah wawasan bagi para expertise atau senior yang ada di Indonesia. Jadi kalau dibilang gugup sih enggak, malah excited sih,” pungkasnya.