Bukan Ibu Biasa: Celine Widjaja Buktikan, Naluri Melindungi Jadi Motivasi Berprestasi di Taekwondo

Wasis Wibowo

LUDUS – Naluri seorang ibu untuk melindungi anak-anaknya, menjadi titik balik Celine Widjaja menekuni olahraga bela diri Taekwondo. Dalam waktu sekitar 1,5 tahun serius berlatih dengan GM Ina Febriana Sari, ibu tiga anak ini pun menyandang sabuk biru strip merah dan meraih juara di Liga Taekwondo DKI Jakarta Series 9.

Di antara kesibukan pekerjaan dan mengurus keluarga serta ketiga anaknya, Celine menemukan motivasi besar untuk mengubah kekhawatiran menjadi kekuatan. Bahkan di usia 35 tahun dia menempa diri penuh disiplin sekaligus membuktikan mampu meraih prestasi di taekwondo.

“Saya sudah satu setengah tahun latihan taekwondo bersama Master Ina. Sekarang baru grading (naik sabuk) dari hijau biru ke biru merah,” ungkap Celine kepada LUDUS.id sambil menunjukkan sabuk biru strip merah sebelum latihan di kediamannya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.

Celine Widjaja berlatih bersama  GM Ina Febriana Sari di kediamannya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Celine Widjaja berlatih bersama GM Ina Febriana Sari di kediamannya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Celine menuturkan sebelumnya Master Ina (dari INA Taekwondo Academy) melatih taekwondo kedua anaknya, Nara Thalia Ramli (7) dan Raline Adanya Ramli (5). Dia memutuskan berlatih taekwondo dengan Master Ina setelah mengalami kejadian tidak mengenakan saat berlibur bersama keluarga di Amerika Serikat (AS).

Ketika sedang berjalan-jalan dengan anak-anaknya, Celine didekati seseorang dari Eropa dan mengajak berbicara. Namun, sosok homeless itu ketika berbicara mulai bersikap ofensif yang membuatnya merasa terancam.

Baca juga: Akira Alexander Surjo Sandang Sabuk Hitam Taekwondo di Usia 11 Tahun, Siap Ikut Turnamen di Singapura

Secara naluriah Celine merasa harus melindungi diri dan anak-anaknya dari sikap ofensif orang tersebut. Namun, dia merasa tak berdaya karena belum memiliki kemampuan mengambil tindakan untuk melindungi diri dan anak-anaknya.

“Beruntungnya, kebetulan saat kejadian ada satu orang perempuan yang membantu sehingga tidak sampai kenapa-kenapa. Kemudian ada satu orang amerika yang badannya besar datang sehingga orang itu lari dan saya bersama anak-anak selamat,” ujarnya.

Celine Widjaja berlatih bersama  GM Ina Febriana Sari di kediamannya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Celine Widjaja berlatih bersama GM Ina Febriana Sari di kediamannya di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Kejadian tidak mengenakan itu menyadarkan Celine sekaligus menjadi titik balik untuk membekali diri untuk bisa melindungi diri dan anak-anaknya. Dia pun memutuskan untuk mulai berlatih taekwondo dengan Master Ina, yang selama ini menjadi pelatih taekwondo kedua anaknya.

“Saya ngomong kepada anak-anak, akan belajar (taekwondo) untuk melindungi diri dan keluarga. Namun, anak saya yang pertama (Nara) bilang, mamah kan sudah tua mana bisa taekwondo. Saya bilang tidak ada yang mustahil, selama mind set kita yakin bisa,” katanya.

Buktikan Ibu Tiga Anak Mampu Berprestasi

Celine Widjaja bersama GM Ina Febriana Sari setelah meraih medali Emas pada turnamen LIga Taekwondo DKI Jakarta Series 9 tahun 2025. Foto/INATA

Celine Widjaja bersama GM Ina Febriana Sari setelah meraih medali Emas pada turnamen LIga Taekwondo DKI Jakarta Series 9 tahun 2025. Foto/INATA

Celine berlatih taekwondo secara privat dengan Master Ina setiap pekan sekali. Di tengah kesibukan bekerja, mengurus keluarga, dan tiga anaknya, Celine menunjukkan komitmen dan disiplin berlatih taekwondo.

“Saya tidak pernah skip latihan, mau sibuk seperti apa pun dan badan capek, saya komitmen tetap berlatih serius sesuai jadwal. Saya selalu menyediakan waktu untuk latihan taekwondo bersama Master Ina sekitar 1,5 jam setiap sesi,” ujarnya.

Baca juga: The 17th INATA Championship, Ketika Turnamen Taekwondo Dipenuhi Keceriaan Anak-anak

Dibimbing langsung Master Ina, penyandang DAN 8 Internasional Black Belt Kukkiwon, Celine menunjukkan perkembangan yang pesat. Bahkan dia mendapatkan double promotion atau kenaikan sabuk dua tingkat sehingga saat ini menyandang sabuk biru strip merah.

“Saya buktikan hari ini, meskipun saya tertinggal 5 bulan dengan anak-anak saya ketika mulai berlatih taekwondo, sabuk saya (biru strip merah) sama dengan mereka,” ucapnya sambil tersenyum kepada kedua anaknya yang ikut latihan bersama.

GM Ina Febriana Sari melatih Nara Thalia Ramli (7), putri Celine Widjaja. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

GM Ina Febriana Sari melatih Nara Thalia Ramli (7), putri Celine Widjaja. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Kedua anaknya pun terkejut melihat perkembangan ibunya yang pesat dalam berlatih taekwondo sehingga menyamai pencapaian mereka. “Saya dan anak-anak dengan becanda mengoda bahwa ucapan ibunya terbukti,” lanjut Celine.

Dari taekwondo Celine mengaku belajar banyak hal, bukan sekadar melakukan teknik menendang atau bertarung. Dengan berlatih taekwondo dia belajar untuk bisa lebih bersabar dan tekun melakukan sesuatu secara detail.

Baca juga: Tim Ina Taekwondo Academy Torehkan Prestasi Membanggakan di Turnamen Internasional Korea

“Saya suka taekwondo pada bagian fight atau sparring, rasanya menantang. Pada bagian poomsae saya membutuhkan usaha lebih (struggle) untuk menghafal dan on point pada gerakannya. Di sini saya belajar disiplin dan konsisten,” bebernya.

Dia mengakui dalam taekwondo ada detail-detail yang harus dipelajari secara serius penuh ketekunan. Bukan hanya menuntut disiplin dan konsisten, tapi perlu strategi yang baik untuk menguasainya.

GM Ina Febriana Sari melatih Raline Adanya Ramli (5), putri Celine Widjaja. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

GM Ina Febriana Sari melatih Raline Adanya Ramli (5), putri Celine Widjaja. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

“Bagi saya pribadi ini benar-benar melatih kesabaran dan saya menikmati proses yang dijalani. Master Ina membimbing mempelajari beberapa detail dalam taekwondo sehingga mempercepat proses belajar saya,” jelasnya.

Bahkan Celine mengikuti latihan taekwondo bersama di INA Taekwondo Academy bersama siswa lain yang rata-rata usianya remaja dan anak-anak. Dia mengaku menikmati suasana latihan bersama, apalagi ketika harus sparring (latihan bertarung) dengan siswa lain yang usianya lebih muda.

“Ketika sparring dengan siswa yang masih smp, sampai bilang ‘tante oke ya kita sparring’. Di situ saya merasa menjadi paling tua, tapi oke saya tetap fokus sama progress yang ingin dicapai,” ucapnya.

Nara Thalia Ramli (7), putri Celine Widjaja menunjukkan kemampuannya melakukan tendangan saat berlatih taekwondo bersama GM Ina Febriana Sari. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Nara Thalia Ramli (7), putri Celine Widjaja menunjukkan kemampuannya melakukan tendangan saat berlatih taekwondo bersama GM Ina Febriana Sari. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id

Celine kembali membuktikan keseriusan berlatih taekwondo dengan mengikuti turnamen Liga Taekwondo DKI Jakarta Series 9 tahun 2025. Ini merupakan pengalaman pertama berkompetisi di kelas under 49 kg dan langsung meraih medali Emas.

“Saya lawan anak kuliah yang tingkat sabuknya lebih tinggi, saya masih kuning strip lawan saya hijau strip biru. Turnamen Liga Taekwondo DKI Jakarta (series 9) benar-benar membuat saya menikmati tantangan ini,” tambahnya.

"Saya menikmati proses yang dijalani. Master Ina membimbing mempelajari beberapa detail dalam taekwondo sehingga mempercepat proses belajar saya," Celine Widjaja, siswa INA Taekwondo Academy.

Celine tak berpuas diri dan masih ingin mencapai tingkatan sabuk tertinggi dan meraih prestasi pada kompetisi lain. “Saya ke depan ingin mencapai sabuk hitam karena ngak mau setengah-setengah,” ucapnya mantap.

Double Promotion

Master Ina mengakui, Celine dan kedua anaknya mempunyai dedikasi dan bakat baik dalam berlatih taekwondo. Apalagi Celine yang telah mempunyai tiga anak dan juga bekerja, selalu menunjukkan keseriusan dalam berlatih sehingga berkembang dengan cepat.

Semua ditunjukkan dengan prestasi yang telah dicapai dan mendapatkan double promotion atau kenaikan sabuk dua tingkat. Apalagi syarat untuk mendapatkan double promotion harus menguasai materi jurus tingkatan di atasnya.

Baca juga: 3 Dobok Kyorugi Favorit untuk Latihan dan Bertanding, Bongkar Rahasia Seragam Taekwondo Favorit

“Program double promotion, bahkan triple promotion, merupakan penghargaan yang diberikan kepada mereka yang bener-bener serius berlatih taekwondo. Memang ada kualifikasinya, bukan sekadar menguasai materi kenaikan tingkat, juga punya prestasi. Nah, ibu Celine sudah melengkapi semua persyaratan itu,” ungkap Master Ina.

Master Ina berharap, prestasi yang ditunjukkan Celine menjadi motivasi bagi siswa INA Taekwondo Academy untuk serius berlatih dan mencapai prestasi terbaik. Bahkan juga untuk para ibu muda, masih bisa belajar taekwondo asal memiliki komitmen dan disiplin.

“Saya juga salut dengan Ibu Celine, dalam keterbatasan waktu bisa meluangkan untuk belajar dan berprestasi. Bahkan dalam latihan terbuka di depan orang lain, dia menunjukkan mampu memecahkan hebel. Ini membuktikan dia layak mendapatkan kenaikan sabuk ini,” lanjut Master Ina.(*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan taekwondo berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!