DKI Jakarta Juara Umum Kejurnas Catur 2025, Hardiyanto Kenneth Masih Kurang Puas
Gerry Putra


LUDUS – DKI Jakarta kembali menegaskan posisinya sebagai poros kekuatan catur Indonesia setelah mempertahankan gelar Juara Umum dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur 2025 di Mamuju, Sulawesi Barat, 7-13 November 2025.
Kontingen Ibu Kota tampil dominan setelah mengoleksi enam medali emas, dua perak, dan enam perunggu. Prestasi ini menjadi momentum penting bagi Percasi DKI Jakarta, di bawah kepengurusan baru Hardiyanto Kenneth.
Sejak awal keberangkatan, publik catur Jakarta memang menaruh ekspektasi tinggi. Hal itu tidak lepas dari tantangan langsung Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, kepada Kenneth saat pelantikannya pada Oktober lalu, yakni mempertahankan gelar juara umum.

Ketum Percasi DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, sedang memamerkan tropi juara umum Kejurnas Catur 2025. Foto/Dok Percasi DKI Jakarta
Tantangan itu telah dijawab dengan hasil nyata dengan membawa enam medali emas, dua perak, dan enam perunggu. Enam emas tersebut dipersembahkan oleh para pecatur muda hingga senior, mencerminkan lebar dan dalamnya potensi Jakarta.
Zach Alexander Tjong membuka raihan emas melalui kategori Open U-9, disusul Claudio Vargues Vasco Lasama di Open U-17. Satria Duta Cahaya melengkapi dominasi di kelompok usia melalui emas di kategori Open U-19.
Baca juga: DKI Jakarta Cari 50 Pecatur Terbaik untuk Tampil di Kejurnas
Pada sektor senior, Gilbert Elroy Tarihan menorehkan emas di kelompok Open, sementara sektor veteran dipastikan lewat kemenangan R. Syarif Mahmud. Di kelompok putri, Clementia Adeline menutup daftar emas melalui kategori U-17 Putri.
Dengan capaian tersebut, DKI Jakarta unggul atas Jawa Timur yang berada di posisi kedua dengan empat emas, diikuti Yogyakarta dengan tiga emas di peringkat ketiga. Dominasi DKI memperlihatkan pola pembinaan yang relatif stabil, meskipun Kenneth mengakui masih banyak hal yang harus dibenahi.

Ketum Percasi DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth sedang mengalungkan karangan bunga sebagai penghargaan kepada atlet catur DKI. Foto/Dok Percasi DKI Jakarta
“Kalau juara umum, saya sudah memenuhi janji kepada Bapak Gubernur Pramono Anung. Tapi saya jujur kurang puas dari perolehan medali. Harusnya kami bisa lebih dari enam. Tapi yang pasti, Puji Tuhan, sudah bisa juara umum,” ujar Kenneth.
Kenneth mengatakan, DKI Jakarta mengirim total 37 atlet ke Mamuju diharapkan mampu menghasilkan sepuluh emas sesuai target awal. Namun kenyataan di lapangan membuat target itu meleset.
"Tapi saya jujur kurang puas dari perolehan medali. Harusnya kami bisa lebih dari enam," Ketua Umum Percasi DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth.
Meskipun demikian, dia menilai Kejurnas 2025 menjadi cermin penting bagi masa depan pembinaan catur di Jakarta. “Tidak apa-apa, ini akan menjadi bahan evaluasi kami. Ke depan mungkin kami akan mengubah sistem pelatihan dan pembibitan,” tegas anggota DPRD DKI Jakarta itu.
Di balik torehan medali, ada cerita lain yang membuat kemenangan ini terasa lebih manusiawi. Para atlet muda DKI datang dari berbagai latar belakang, sebagian besar lahir dari klub-klub kecil yang bergeliat di sudut-sudut kota.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur Pramono Anung yang sudah memberikan motivasi kepada kami semua. Terima kasih juga kepada tim ofisial dan para atlet yang sudah berjuang keras mengikuti Kejurnas ini,” jelas Kenneth.
Kompetisi internal yang terbatas membuat mereka jarang mendapat panggung. Di situlah Kenneth melihat tantangan besar, yakni memperluas ruang bertanding agar talenta muda tidak berhenti di meja latihan.

Ketum Percasi DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth bersama para atlet catur DKI yang baru saja Kembali dari Mamuju. Foto/Dok Percasi DKI Jakarta
Karena itu, selepas Kejurnas, Kenneth menegaskan bahwa program pembinaan jangka panjang akan segera disusun. Dia ingin regenerasi berjalan lebih terarah dan atlet-atlet muda Jakarta punya jalur pembinaan yang jelas sejak tingkat kota madya.
"Target selanjutnya mungkin kami akan melihat agenda tahun depan. Mungkin kami akan memulai pembinaan dari setiap kota madya karena bibit catur kita masih kurang," tambahnya.
Baca juga: Ayo Gabung Jadi Reseller LUDUS Store, Caranya Mudah dan Komisinya Menarik
Selain itu, ia menyoroti minimnya panggung kompetisi. Tahun depan, ia berencana mengaktifkan kembali turnamen antarkota madya yang nantinya bermuara di tingkat provinsi. Format itu diyakini dapat membuka kesempatan lebih luas bagi calon-calon pecatur berbakat.
“Para pecatur kita tidak punya panggung, sehingga tahun depan saya akan memulai lomba dari tingkat kota dan final di provinsi. Mungkin bisa diwujudkan dari Kejurda,” imbuhnya.

Ketum Percasi DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, sedang memamerkan tropi juara umum Kejurnas Catur 2025. Foto/Dok Percasi DKI Jakarta
Kenneth terpilih sebagai ketua Percasi DKI Jakarta periode 2025–2029 pada 26 Juli 2025, menggantikan Pandapotan Sinaga. Terpilih secara aklamasi, Kenneth datang dengan energi baru, membawa harapan untuk melanjutkan tradisi juara sekaligus memperbaiki sistem pembinaan dari akar rumput.
Kemenangan di Mamuju bukan sekadar soal medali. Bagi Kenneth, kemenangan ini menjadi bukti awal bahwa masa depan catur Jakarta masih cerah, selama pembinaan dilakukan dengan serius, terstruktur, dan memberi ruang bagi generasi baru.
Dominasi DKI di Kejurnas 2025 menjadi awal yang solid, dan menjadi landasan bagi perjalanan panjang empat tahun ke depan. Jika Jakarta mampu menjaga konsistensi, Kejurnas 2026 mungkin akan menjadi panggung baru pembuktian, sekaligus langkah lanjutan untuk membawa catur Ibu Kota semakin tak tergoyahkan. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga bela diri berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





