Emas SEA Games 2025 Harga Mati, Manuver Indra Sjafri untuk Prestasi Sepak Bola Nasional
Ilham Sigit Pratama


LUDUS – Kepercayaan publik terhadap sepak bola nasional semakin terkikis menyusul meredupnya prestasi Timnas Indonesia sepanjang tahun 2025. Medali emas SEA Games 2025 menjadi harapan terakhir untuk menyelamatkan wajah prestasi sepak bola Indonesia.
Amarah suporter mencapai puncaknya pada Jumat (14/11/2025) siang WIB. Komunitas suporter yang tergabung dalam Ultras Garuda Indonesia (UGI) mendatangi kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta untuk menagih berbagai tuntutan.

Unjuk rasa Ultras Garuda Indonesia (UGI) di depan Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Jumat (14/11/2025). Foto/Ilham Sigit Pratama/LUDUS.id
Pantauan LUDUS.id di lokasi, bunyi petasan, desisan flare dan pekatnya bom asap berwarna merah bersahutan dengan sumpah serapah para ultras yang kecewa atas lesunya sepak bola tanah air. Aksi tersebut diakhiri dengan penyegelan pintu utama GBK Arena.
Tuntutan-tuntutan yang disampaikan UGI mengacu pada kekosongan kursi pelatih timnas Indonesia seusai gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka juga menyampaikan keresehannya perihal ketiadaan laga FIFA Matchday November untuk Timnas Indonesia senior.

Ultras Garuda Indonesia (UGI) menyegel kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Jumat (14/11/2025). Foto/lham Sigit Pratama/LUDUS.id
Absennya Jay Idzes dan kolega pada periode internasional kali ini dinilai bertentangan dengan janji Ketua Umum PSSI, Erick Thohir terkait target membawa Timnas Indonesia masuk 100 besar peringkat FIFA.
“Jadi hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak setiap warga negara, termasuk hak adik-adik saya, saudara-saudara saya di Ultras Garuda. Jadi penyampaian rekan-rekan semua tentu saya juga bisa melihat,” kata Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji ditemui LUDUS.id di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.
Baca juga: Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Rangking FIFA Indonesia Merosot dan Misteri Pelatih Baru
Amarah para suporter diperparah dengan fakta lesunya performa timnas Indonesia berbagai kelompok umur di berbagai ajang. Tercatat, hanya timnas Indonesia U-17 saja yang menorehkan sejarah kali pertama meraih kemenangan di ajang Piala Dunia U-17 2025.
“Banyak sekali yang mengirim baik itu foto dan video apa yang menjadi tuntutan teman-teman semua. Semua akan kita tampung dan kami mendengarkan, dan pasti akan menjadi pembahasan di internal PSSI,” ujarnya menanggapi aksi para suporter di depan Kantor PSSI.
“Jadi hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak setiap warga negara, termasuk hak adik-adik saya, saudara-saudara saya di Ultras Garuda,” kata Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji.
Sisanya, prestasi timnas Indonesia berbagai kelompok usia jauh dari kata membanggakan. Timnas Indonesia U-20 gagal lolos ke babak gugur Piala Asia U-20 2025, Timnas Indonesia U-23 harus puas sebagai runner-up di ajang Piala AFF U-23 2025.
Selain itu, tim asuhan Gerald Vanenburg juga gagal melenggang ke Piala Asia U-23 2026. Sementara timnas senior Indonesia babak belur oleh Arab Saudi dan Irak di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji menanggapi unjuk rasa di GBK Arena, Senayan, Jakarta. Foto/Ilham Sigit Pratama/LUDUS.id
Dengan begini, praktis ajang SEA Games 2025 menjadi harapan terakhir untuk mengobati luka sepak bola nasional. Medali emas SEA Games di Thailand menjadi harga yang harus dibayar PSSI untuk menghibur pencinta sepak bola tanah air yang tengah dirundung lara.
Dengan rekam jejak membawa Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas di SEA Games 2023 di Kamboja, Indra Sjafri diharapkan bisa menjadi sosok pahlawan yang akan menyelamatkan wajah sepak bola Indonesia.
Baca juga: 5 Kata-kata Alex Pastoor tentang Timnas Indonesia yang Bikin Geram
“Harapannya nanti akan bisa mengulangi lagi itu (meraih emas SEA Games). Tetapi ini juga tidak mudah ya. Tuan rumah Thailand, kemudian ada Vietnam dan lain sebagainya,” ucap Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali ditemui secara terpisah.
“Tetapi mudah-mudahan saya sudah bicara dengan coach Indra Sjafri, beliau percaya diri membawa anak-anak ini,” imbuh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI ini.
Keberingasan Mali U-22 Jadi Ujian Persiapan

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri (kiri) bersama kapten kesebelasan, Kade Arel (kanan) menghadiri konferensi pers jelang laga menghadapi Mali U-22. Foto/Ilham Sigit Pratama/LUDUS.id
Mali U-22 menjadi ujian selanjutnuya bagi persiapan timnas Indonesia U-22 menuju SEA Games 2025. Garuda Muda akan melakoni dua partai uji coba menghadapi tim asal Afrika tersebut di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Sabtu (15/11/2025) dan Selasa (18/11/2025) malam WIB.
Ucapan Amali sejalan dengan aura yang ditunjukkan Indra Sjafri pada konferensi pers jelang laga. Alih-alih mempedulikan status tuan rumah Thailand U-22 dan peta kekuatan rival-rival lain, Indra memilih menunjukkan rasa optimisme tinggi.
“Yang jelas yang dulu kita juara kan. Bener nggak ya? Jadi saya jauh lebih memikirkan tim sendiri bukan memeta-metakan lawan,” ucap Indra ketika ditanya peta persaingan di SEA Games 2025.
Baca juga: PSSI Panggil Kembali Indra Sjafri, Tukangi Timnas U-23 untuk SEA Games 2025
“Bukan berarti kita nggak butuh informasi tentang lawan. Tim performa analis kita terdiri dari video analis dan meta analis. Hampir semua yang di grup kita sudah tahu (kekuatan lawan),” lanjut Indra kepada awak media di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jumat (14/11/2025).
Indra Sjafri yakin betul laga menghadapi Mali U-22 akan menjadi ujian ideal bagi anak asuhnya. Terlebih, Mali U-22 bukan lawan mudah bagi Dony Tri Pamungkas dan kolega.

Wonderkid Manchester United, Sekou Kone turut menghuni skuad Mali U-22 menghadapi timnas Indonesia U-22. Foto/Instagram/@sekou_kone6
Indra menyebut pengalaman menghadapi Mali U-22 menjadi bekal berharga untuk menyongsong SEA Games 2025. Arsitek asal Batangkapas, Sumatera Barat ini akan melihat bagaimana respons anak asuhnya ketika menghadapi para pemain lawan yang unggul dari segi fisik dan kecepatan.
“Kami menganggap dengan Mali (persiapan ideal), kalau kita bicara ranking tentu mereka lebih di atas kita, dan kami menganggap ini adalah pertandingan uji coba yang mungkin levelnya sedikit lebih berat,” jelasnya.
Baca juga: Indra Sjafri Gerak Cepat, Panggil 32 Pemain untuk TC Timnas SEA Games 2025
Untuk diketahui, Mali U-22 dihuni pemain-pemain yang mentas bersama klub elite Eropa, sebut saja Issa Traore (Bayer Leverkusen), Boubakar Dembaga (AS Monaco), Sekou Doucoure (Nantes), Isiaka Soukouna (Stade Rennes) hingga Sekou Kone (Manchester United).
“Hari ini kita sudah analisa pertandingan Mali. Memang kita lihat pemain-pemainnya sangat berkualitas juga. Dan kita lihat sangat cepat. Tentu itu menjadi tantangan bagi kita,” ujar Indra Sjafri.
Kerahkan Seluruh Diaspora

Legiun diaspora, termasuk Mauro Zijlstra (kanan) menghadiri TC Timnas Indonesia U-22. Foto/PSSI
Selain beruji coba menghadapi tim kuat, manuver Indra Sjafri lainnya yakni mengupayakan partisipasi seluruh punggawa diaspora. Saat ini, pemusatan latihan (TC) timnas Indonesia U-22 sudah diikuti nama-nama beken seperti Ivar Jenner, Dion Markx hingga Mauro Zijlstra.
TC timnas Indonesia U-22 juga diikuti tiga wajah anyar, yakni Luke Xavier Keet, Muhammad Mishbah dan Raycredo Baremanda. Namun Indra kini sudah mencoret tiga nama tersebut setelah lima hari jalannya TC.
Indra juga masih mengupayakan nama-nama lain untuk ikut menyusul ke TC tahap final yang akan digelar mulai 7 Desember 2025. PSSI masih bersurat agar Marselino Ferdinan, Adrian Wibowo dan Tim Geypens bisa dilepas klub masing-masing.
Baca juga: Tiket Gratis ke Korea untuk Pembelian 500 pcs Dobok Ludus
Tak puas sampai di situ, Indra ingin nama-nama diaspora tersebut tetap berada di Indonesia hingga bergulirnya SEA Games 2025. Sebab dia ingin Timnas Indonesia U-22 racikannya tampil sekompak mungkin.
“Kan gak gampang. Karena ini bukan periode FIFA matchday. Dan PSSI tentu berusaha dalam hal ini untuk bisa melakukan lobby-lobby. Supaya mereka itu nanti bisa bermain di SEA Games, dan kami tentu tim pelatih sangat mengharapkan,” tutur Indra menjawab pertanyaan LUDUS.id.
Hanya saja, izin klub masih menjadi tantangan mengingat status SEA Games 2025 yang bukan agenda FIFA. Untuk itu, Indra mengaku akan mempersiapkan rencana cadangan andai para legiun diaspora tidak dilepas klubnya.
“Tetapi kami sebagai pelatih tentu harus menyiapkan plan A dan plan B. Dan ini masih ada waktu. Tentu apapun nanti hasilnya pasti akan diberitahu oleh PSSI," tandasnya. (*)
Perkiraan Susunan Pemain
Timnas Indonesia U-22 (4-2-3-1): Daffa Fasya (GK); Dony Tri Pamungkas, Kadek Arel, Dion Markx, Kakang Rudianto; Arkhan Fikri, Ivar Jenner; Rafael Struick, Rayhan Hannan, Toni Firmansyah; Mauro Zijlstra
Pelatih: Indra Sjafri
Mali U-22 (4-2-3-1): Mayame Sissoko (GK); Isiaka Soukouna, Fousseny Doumbia, Check Doumbia, Sega Sanogo; Sekou Kone, Hamidou Makalou; Ibrahim Kanate, Abdoulaye Niakate, Mahamoud Barry; Aboubacar Sidibe
Pelatih: Foussini Diawara.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga bela diri berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





