Ketika Tubuh Demam Menolak Menyerah: Tim Renang Raih Perak dan Perunggu di ISG 2025 Riyadh
Akhmad Sef


LUDUS - Di atas permukaan air yang berkilau oleh cahaya lampu kolam Olympic Pool Riyadh, empat tubuh bergerak seperti bayangan yang menolak menyerah. Mereka bukan hanya melawan waktu, tapi juga tubuhnya sendiri. Tiga di antara empat perenang Indonesia datang ke lintasan dengan suhu tubuh yang tak stabil, tenggorokan yang perih, kepala yang berat. Namun dari situ, lahir satu perunggu yang terasa seperti emas.

Foto/NOC Indonesia/Rifqi Priadiansyah
Farrel Armandio Tangkas, Muhammad Dwiky Raharjo, Joe Aditya Kurniawan, dan Jason Donovan Yusuf berdiri di tepi Olympic Pool dengan mata merah dan napas pendek. Dalam lomba estafet gaya ganti 4x100 meter putra di ajang Islamic Solidarity Games (ISG) 2025, tak satu pun dari mereka sepenuhnya fit. Farrel melawan demam. Jason mencoba menahan radang tenggorokan yang membuat setiap tarikan napas terasa seperti luka. Joe bahkan harus mengundurkan diri dari nomor individu demi satu hal: menjaga tenaga untuk estafet.
Di air, mereka melupakan rasa sakitnya. Mereka berenang seperti sedang memanggul kehormatan tim, bukan sekadar catatan waktu. Setiap kayuhan terasa lambat di awal, tapi penuh tekad di ujung. Farrel mengawali. Kemudian saat Dwiky menyerahkan gilirannya ke Joe, tepuk tangan kecil terdengar dari tribun. Tak banyak yang tahu, Joe tengah menggigil saat naik ke start block. Namun di lintasan air itu, ia menolak terlihat lemah.
Ketika Jason Donovan Yusuf menyentuh dinding terakhir, papan skor menyala: 3 menit 44,07 detik. Indonesia di posisi ketiga. Di depan mereka hanya Turki dengan 3:40,56 dan Kazakhstan 3:43,14. Tapi bagi empat anak muda ini, perunggu itu bukan milik peringkat tiga, melainkan milik daya tahan.
BACA JUGA: Adellia Raih Emas ISG 2025 di Riyadh: Kado Ulang Tahun dari Kolam yang Jauh

Foto/NOC Indonesia/Rifqi Priadiansyah
Pelatih kepala tim renang Indonesia, Albert C. Sutanto, tampak menatap papan waktu lama sekali sebelum akhirnya tersenyum. “Ini sesuai prediksi peluang kami di nomor estafet,” katanya dengan nada lega. “Tapi jujur, saya sempat khawatir karena tiga perenang putra sedang tidak fit. Farrel, Jason, dan Joe semua lagi flu dan radang, bahkan Joe sampai mundur dari nomor individu.”
Ia menghela napas, seperti baru saja ikut berenang bersama mereka. “Tapi lihat performa mereka tadi, luar biasa. Di tengah kondisi begitu, mereka masih bisa kasih perlawanan dan akhirnya dapat perunggu. Waktu mereka juga bagus, hanya terpaut tipis dari personal best.”
Dari pinggir kolam, senyum mereka tak seperti peraih medali lain yang melompat gembira. Ini senyum letih, tapi jujur. Ada yang menggigil, ada yang batuk kecil, tapi mereka tetap berpelukan. Dalam dunia olahraga, kemenangan tidak selalu datang dari podium tertinggi; kadang, dari tubuh yang menolak menyerah.

Foto/NOC Indonesia/Rifqi Priadiansyah
Sore itu, bukan hanya tim putra yang memberi cerita. Dari lintasan lain, tim putri Indonesia menambah kebanggaan. Flairene Candrea, Adellia, Azzahra Permatahani, dan Nadia Aisha Nurzami menorehkan medali perak di nomor estafet gaya ganti 4x100 meter putri. Catatan waktu mereka, 4:19,89, menempatkan Indonesia di belakang Turki (4:15,59) dan di atas Aljazair (4:24,76).

Albert kembali tersenyum saat ditanya soal tim putri. “Untuk putri, hasilnya sesuai target antara perak dan perunggu, dan mereka berhasil amankan perak. Tapi yang paling membanggakan dari hari ini adalah semangat juang anak-anak. Mereka tampil bukan hanya dengan fisik, tapi dengan hati.”

Foto/NOC Indonesia/Rifqi Priadiansyah
Dari kolam yang jauh dari tanah air itu, terdengar gema kecil: bukan hanya tentang medali, tapi tentang bagaimana para perenang Indonesia berenang melampaui rasa sakit. Tentang bagaimana sportivitas dan daya tahan hidup berdampingan dalam tubuh muda yang sedang menggigil, dan bagaimana perak dan perunggu bisa terasa seperti emas ketika diperjuangkan dengan seluruh jiwa.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





