Marciano Norman di Anjo: Semangat Indonesia Mengejar Tiket Asian Games 2026 di Pentathlon Asian Championship 2025
Akhmad Sef


LUDUS - Di Anjo Sports Center, Jepang, udara dipenuhi semangat dan tegang yang samar. Enam atlet modern pentathlon Indonesia tampil di lintasan, kolam, dan arena anggar, masing-masing membawa harapan besar untuk satu hal yang sama: tiket menuju Asian Games 2026 di Aichi–Nagoya. Wajah mereka menyimpan tekad yang jauh lebih keras dari baja yang menahan mata pedang.

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, datang langsung menyaksikan perjuangan mereka. Dengan langkah tenang ia memasuki stadion tempat berlangsungnya Laser Run, menemui dua atlet putri yang telah menembus semifinal, Nurfa Inayah Nurul Qalbi dan Sri Wahyuni. Keduanya baru saja menuntaskan sesi latihan, keringat belum sempat kering di wajah, tapi senyum mereka menyiratkan kepercayaan diri yang hangat. Di sisi arena, Sekjen PP Modern Pentathlon Indonesia (MPI) Marsma TNI Ridwan Gultom berdiri, memantau dengan seksama, memastikan semua berjalan sebagaimana mestinya.
Marciano tidak datang sendiri. Ia didampingi Waketum I Suwarno, Wakabid Media dan Humas Tirto Prima Putra, serta Pembina PP MPI Triwatty Marciano. Rombongan itu kemudian bergeser menyaksikan penyisihan anggar. Di sana, Samuel Matulatawa dan Muhammad Ifsan bertarung penuh semangat. Dentingan pedang mereka seperti bunyi logam yang menandai tekad: bahwa perjalanan ini bukan sekadar kompetisi, tapi bagian dari cerita panjang kebangkitan cabang olahraga modern pentathlon di Indonesia.

Foto/KONI Pusat
Dari arena anggar, langkah rombongan berpindah ke obstacle run. Dua atlet muda, Graha Rizky Taruna dan Muhammad Dhafin, berlari cepat melintasi rintangan demi rintangan. Gerakan mereka seperti puisi dalam kekacauan, lincah, kuat, dan terukur. Ketika lomba usai, Taruna dan Dhafin melanjutkan babak penyisihan renang. Di sisi kolam, air berkilau menelan suara tepuk tangan, hanya menyisakan cipratan dan napas yang berpacu.

Foto/KONI Pusat
Prestasi mereka bukan datang begitu saja. Taruna adalah peraih emas UIPM 2025 South East Asian Championships di Pantai Chonbury, Pattaya, Thailand. Dhafin membawa pulang perak, sementara Samuel menyumbang perunggu. Di sektor putri, Nurfah Inayah Nurul meraih medali perak, dan Sri Wahyuni membawa pulang perunggu dari ajang yang sama. Keempatnya kini menjadi tulang punggung tim di Anjo, membawa nama Indonesia di antara 22 negara peserta.
Marciano, yang menyaksikan langsung semangat itu, tak menutupi rasa bangganya. “Kepada seluruh atlet modern pentathlon Indonesia yang bertanding pada Pentathlon Asian Championship 2025 Anjo, selamat bertanding. Kalian atlet terbaik bangsa Indonesia,” katanya, suaranya mantap tapi lembut, seolah ingin menguatkan mereka satu per satu.
Ia menambahkan dengan keyakinan yang menular, “Kita adalah bangsa besar di Asia. Tunjukkan kemampuan dan kepercayaan diri yang tinggi. Junjung sportivitas dan persatuan antar pelaku olahraga, khususnya komunitas modern pentathlon Asia.”

Foto/KONI Pusat
Dalam kunjungannya itu, ia berharap performa maksimal para atlet bisa terwujud. Lebih dari sekadar medali, ia ingin melihat mereka memanfaatkan kompetisi besar ini untuk belajar, menyerap pengalaman, dan memahami standar internasional. “Jangan sungkan untuk belajar dari negara yang lebih baik agar program pembinaan olahraga kita menjadi semakin baik,” pesannya.
Ucapan apresiasi juga ia sampaikan kepada Ketua Umum PP MPI Purwoko Aji Prabowo dan jajarannya. Menurutnya, kerja pembinaan yang konsisten dan evaluasi bertahap adalah kunci agar modern pentathlon Indonesia bisa terus naik kelas, hingga suatu hari nanti mampu mempersembahkan medali Olimpiade.

Foto/KONI Pusat
Sesaat sebelum meninggalkan venue, Marciano menatap sekitar. Spanduk Asian Games 2026 sudah terpasang di berbagai sudut, seolah menjadi pengingat bahwa perjuangan belum selesai. Dari bandara Nagoya hingga ke arena di Anjo, suasana pesta olahraga terbesar Asia itu mulai terasa. Di balik persiapan megah dan gegap gempita, ada enam atlet muda Indonesia yang tengah menulis sejarah kecil dari kisah besar bangsa, kisah tentang keyakinan, ketekunan, dan semangat untuk terus maju, setapak demi setapak, menuju panggung utama Asia. (**)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





