
Argentina lolos ke final Copa America usai menumbangkan Kanada 2-0, Rabu (10/7) pagi WIB.
Argentina masih belum tersentuh di Copa America 2024. Tim Tango kembali mengecap final usai menyudahi perjalanan Kanada di semifinal dengan skor 2-0.
Juara bertahan Argentina menerima tantangan Kanada pada babak empat besar Copa America 2024 di stadion Metlife, New Jersey, Amerika Serikat, Rabu (10/7) pagi WIB. Kedua tim sama-sama mengusung formasi 4-4-2. Albiceleste mengandalkan duet Lionel Messi dan Julian Alvarez sebagai ujung tombak kembar. Adapun lini serang The Canucks dihuni duet Jonathan David dan Cyle Larin.
Pertandingan berjalan cukup chaos namun menarik pada 20 menit awal laga. Tim debutan turnamen ini cukup superior pada periode itu, namun gagal menjebol gawang Emiliano Martinez.
Upaya Kanada untuk memberikan kejutan tidak terjadi di laga ini. Kuartet pertahanan Argentina yang dihuni Nicolas Tagliafico, Lisandro Martinez, Cristian Romero, dan Gonzalo Montiel bermain begitu disiplin.
Hal itu memudahkan kinerja gelandang Rodrigo De Paul yang dengan jeli mengirim umpan panjang, membelah jantung pertahanan Kanada, dan dituntaskan menjadi gol oleh Julian Alvarez pada menit ke-22. Gol ini membuat Alvarez jadi pemain keempat yang mencetak gol di semifinal Copa America dan Piala Dunia, menyusul Messi (Piala Dunia 2022 dan Copa America 2024), Romario (Piala Dunia 1994 dan Copa Amerika 1997), dan Diego Forlan (Piala Dunia 2010, Copa America 2007).

Striker Argentina, Julian Alvarez menjebol gawang Kanada dan menjadi pemain keempat yang mencetak gol di semifinal Copa America dan Piala Dunia.
Setelah gol penyerang Manchester City tersebut, Argentina kian percaya diri dan memiliki sejumlah kans untuk mencetak gol. Dimulai dengan tendangan cungkil Angel Di Maria yang nyaris saja mengulang gol di final Copa America 2021. Dilanjutkan dengan aksi Tagliafico dan tembakan Messi yang masih melenceng.
Jelang turun minum, Kanada punya kesempatan menyamakan kedudukan, tetapi Jonathan David belum mampu mencetak gol.
Di awal paruh kedua laga, tepatnya pada menit ke-51, Argentina menambah gol. Kali ini dari sang kapten, Messi.
Gol berawal dari pergerakan Messi di sisi kanan yang bermanuver ke dalam kotak penalty Kanada. Mantan pemain Barcelona itu mengirim umpan pendek kepada De Paul, yang mengirim ke tengah. Bola liar yang disambar Enzo Fernandez menyentuh Messi dan terjadilah gol.
Sempat diduga terjadi offside lebih dulu, namun setelah diperiksa menggunakan VAR, gol tersebut disahkan. Ini jadi gol perdana La Pulga di Copa America 2024, sekaligus gol ke-14 Messi dari 38 laga Copa America sejak 2007 hingga 2024. Messi terpaut tiga gol dari top scorer sepanjang masa Copa America, yaitu Norberto Mendez yang bermain di Copa America 1945, 1946, dan 1947.

Lionel Messi total telah mencetak 14 gol di Copa America sejak 2007.
Usai unggul dua gol, tim besutan Lionel Scaloni bermain lebih pragmatis: bertahan, mengurangi tekanan, dan mengandalkan serangan balik. Tujuannya untuk menghemat stamina yang jelas kedodoran sejak menit ke-70. Terbukti dengan pergantian tiga pemain langsung pada menit ke-78, yaitu Di Maria, Alexis MacAllister, dan Julian Alvarez.
Terima kasih, De Paul!
Kanada punya sejumlah peluang yang gagal dikonversi jadi gol, namun bila disimak dengan seksama, tim asuhan Jesse Marsch sebetulnya tidak begitu mengancam Argentina. Strategi bertahan dan tekanan yang tiba-tiba dan agresif ketika lawan menguasai bola, menunjukkan sisi pragmatisme Tim Tango.
Permainan Argentina kurang sedap dipandang, namun tidak dapat dipungkiri mereka bermain dengan kepercayaan diri tinggi sebagai favorit juara. Argentina tahu cara bermain kotor, tapi punya umpan cantik yang mengejutkan lawan.
Hal itu menjelma dalam diri Rodrigo De Paul. Gelandang yang penuh dengan tato itu menunjukkan kelasnya dengan umpan apik yang berbuah gol di pertengahan babak pertama.

Rodrigo De Paul sukses perankan sosok antagonis di kubu Argentina.
Pemain Atletico Madrid itu tercatat melepaskan 59 umpan dan dua di antaranya berupa umpan kunci. Umpan suksesnya mencapai 80 persen. Dia juga melakukan satu penyelamatan.
Namun, yang jadi sorotan adalah sejumlah aksi diving De Paul yang bikin lawan geregetan. Diving pertamanya terjadi pada menit ke-62. De Paul sedang menggiring bola, lalu terjatuh dengan heboh setelah mendapat tekel dari Stephen Eustaquio. Wasit memberi kartu kuning kepada pemain Kanada itu, padahal dalam tayangan ulang tidak ada kontak sama sekali.
De Paul kembali berpura-pura sakit pada menit ke-78. Gemas dengan aksi De Paul, Ismail Kone menendang bola ke punggung bodyguard-nya Messi itu. Sudah dapat ditebak, De Paul kembali berguling seolah sangat kesakitan. Aksi tersebut sampai bikin pelatih Kanada marah kepada De Paul.

Gelandang Argentina, Rodrigo De Paul melakukan aksi diving saat melawan Kanada.
Situs Copa America boleh saja memberikan penghargaan pemain terbaik kepada Lionel Messi, namun situs Whoscored sepertinya lebih tepat karena memberi skor delapan kepada De Paul dan memberi penghargaan pemain terbaik kepada mantan pemain Udinese itu.
Namun, semua sudah terjadi. Yang jelas, Argentina melangkah ke final dan mengamankan podium kelima secara berturut-turut di turnamen antarnegara tertua ini. Sebelumnya final pada 2015, final pada 2016, peringkat ketiga pada 2019, juara pada 2021.
Menarik dinanti di posisi apa Argentina finis pada gelaran Copa America 2024.