Prawira Bandung dan Pelita Jaya Tampil di Kualifikasi Liga Basket BCL Asia 2024

 

Credit foto : akun @yudhasaputera
Pemain basket Yudha Saputera dari klub Prawira Harum Bandung (kanan) dalam sebuah pertandingan.

Era baru kompetisi bola basket Asia akan segera bergulir pada 2024 ini. Setelah sempat vakum selama beberapa tahun, kompetisi yang akan mempertemukan tim-tim terbaik di Benua Kuning ini akan kembali hadir dengan nama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.

Sebagai salah satu negara yang cukup populer dengan basketnya, Indonesia tak ingin ketinggalan ikut serta. Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) sebagai fasilitator klub-klub nasional berhasil menembuskan dua wakil untuk ambil bagian di BCL Asia 2024.

Kedua klub tersebut adalah Prawira Harum Bandung dan Pelita Jaya Bakrie. Keduanya dipilih lantaran menyandang status juara dan runner up Indonesian Basketball League (IBL) 2023.

Kendati ikut serta, dua tim basket papan atas Indonesia itu tak langsung melangkah ke putaran final. Mereka akan memulai perjalanannya dari babak kualifikasi yang pada edisi kali ini akan berlangsung di Ulaanbaatar, Mongolia, 3-7 April 2024.

Prawira tergabung di Grup A bersama NS Matrix Deers (Malaysia), Bishrelt Metal (Mongolia), dan Hong Kong Eastern (Hong Kong).

Sementara, Pelita Jaya menempati Grup B bersama dengan Hi-Tech Bangkok City (Thailand), Adroit (Singapura), dan Ulaanbaatar Xac Broncos (Mongolia).

Sebagai informasi, babak kualifikasi ini dibagi menjadi dua ronde. Ronde pertama, delapan tim peserta akan dibagi menjadi dua grup yang masing-masing berisi empat tim. Mereka akan bertarung dengan format round robin.

Masing-masing juara grup akan langsung lolos ke ronde kedua yang akan spesialnya akan digelar di Jakarta pada 23-26 April 2024. Adapun, posisi kedua dan ketiga di tiap grup akan diadu kembali secara silang untuk mencari dua pemenang guna melengkapi jumlah empat kontestan yang akan ditempatkan dalam satu grup di ronde kedua.

Keempatnya nanti akan bertanding kembali dengan format round robin. Dua tim teratas akan mendapatkan tiket untuk tampil di putaran final BCL Asia 2024 yang akan dimulai pada Juni 2024.

Credit foto : Ludus.id/Pratama Yudha
Pelatih Prawira Harum Bandung, David Singleton (kanan), bersama dengan Hans Abraham (tengah)

Kehadiran BCL Asia 2024 ini tentu menjadi angin segar bagi tim-tim peserta IBL. Sebab, mereka kini memiliki kesempatan untuk “naik kelas” dengan menghadapi para juara dari negara-negara Asia lainnya setelah jadi yang terbaik di level nasional.

Maka itu, PP Perbasi berpesan agar Prawira dan Pelita Jaya mengerahkan kemampuan maksimalnya agar bisa mendulang prestasi di BCL Asia 2024.

“Kami akan menyampaikan tentang keikutsertaan kami di BCL Asia 2024. Jadi, kami sudah memiliki jenjang berikutnya setelah dari IBL. Juaranya IBL tahun lalu dan ke depan akan mengikuti kompetisi di Liga Asia. Sekarang kita akan coba mengikuti itu. Kami sangat berharap tim-tim yang mewakili Indonesia memberikan penampilan terbaik di kompetisi BCL Asia 2024,” kata Sekretaris Jenderal PP Perbasi, Nirmala Dewi, dalam konferensi pers di Jakarta (23/3/24).

Berbicara kesiapan, pelatih Prawira Harum Bandung, David Singleton, mengaku sudah tak sabar untuk segera unjuk kemampuan di pentas yang lebih tinggi. Dia mengatakan Prawira dalam kondisi terbaik untuk bersaing di BCL Asia 2024.

“Kami sangat antusias tampil di sana. Kami senang bisa membawa nama Bandung dan Indonesia di turnamen ini. Sungguh bangga mewakili Indonesia dan kami akan menunjukkan kemampuan kami,” kata David.

“Semoga kami bisa memberikan penampilan terbaik buat Indonesia. Kami juga terbantu karena memiliki waktu persiapan lebih panjang daripada tim-tim lain sehingga kami lebih siap,” timpal Hans Abraham.

Prawira, sebut Singleton, sudah mengantisipasi berbagai hal, termasuk yang berpotensi menjadi kendala selama bertanding di Mongolia. Salah satunya faktor cuaca.

“Soal cuaca, kami akan berangkat lebih awal untuk bisa beradaptasi,” kata Hans. “Kami tak mengkhawatirkan hal itu karena itu sesuatu yang harus bisa kami atasi untuk tampil di kompetisi yang lebih tinggi,” ucap Singleton.

Sementara itu, kubu Pelita Jaya juga terlihat sangat serius dalam menatap kompetisi BCL Asia 2024 ini. Mereka tak ingin hanya sekadar lewat di ajang ini.

“Persiapan Pelita Jaya menurut saya serius, karena kami akan kirim pemain terbaik. Kami berharap bisa lolos dan main di Jakarta, dan tentunya main lagi di level selanjutnya,” ujar perwakilan manajemen Pelita Jaya, Nugroho Budi Cahyono.

Ditambahkan pemain Pelita Jaya, Nickson Damara Gosal, timnya terus berlatih secara intensif untuk menghadapi babak kualifikasi tersebut.

“Persiapan sudah lumayan bagus. Pemain asing juga kombinasinya sudah enak juga jadi kami siap untuk berlaga di sana,” kata dia.

Credit foto : Ludus.id/Pratama Yudha
Pengurus Perbasi berfoto dengan perwakilan Prawira Harum Bandung dan Pelita Jaya Bakrie usai konferensi pers

Kembalinya Kompetisi Para Juara

Basketball Champions League Asia 2024 bisa dibilang merupakan terobosan positif dari FIBA Asia sebagai pemegang otoritas tertinggi di Benua Kuning. Pasalnya, kompetisi yang mempertemukan para juara liga nasional dari masing-masing negara ini sempat vakum lantaran pandemi covid-19.

Sebelumnya, kompetisi serupa sempat digelar dengan nama Asian Basketball Club Championship. Edisi perdananya dihelat di Hong Kong pada 1981.

Kemudian, Asian Basketball Club Championship itu berubah menjadi ABC Champions Cup pada 1995 dan berjalan hingga 2003.

Perubahan kembali terjadi pada 2004 di mana nama kompetisi basket antarklub ini berganti nama menjadi FIBA Asia Champions Cup. Sejak saat itu, kompetisi ini rutin digelar setiap tahun hingga 2019.

FIBA Asia Champions Cup terpaksa terhenti pada 2020 lantaran pandemi covid-19. Sempat direncanakan bergulir kembali usai pandemi, tetapi hingga 2022 tak kunjung terealisasi.

Setelah 2 tahun “mati suri”, turnamen bergengsi ini kembali dengan nama Basketball Champions League Asia 2024. Nantinya, pada putaran final, hanya delapan tim terbaik yang berhak mentas di sini.

Empat dari delapan slot BCL Asia 2024 sudah dikunci oleh juara liga basket China (CBA 2023/24), liga basket Korea Selatan (KBL 2023/24), juara liga basket Jepang (B1 League 2023/24), dan Filipina (salah satu juara konferensi PBA 2023/24).

Credit foto : akun @agamsubastian
Agam Subastian, pemain Borneo Hornbills Pontianak, melakukan lay up pada laga melawan Pelita Jaya dalam IBL 2023.

Empat slot tersisa akan dibagi ke dua region. Dua slot akan diberikan kepada finalis FIBA West Asia Super League 2023/24. Sedangkan, dua tempat lainnya merupakan jatah buat dua tim terbaik yang harus melewati babak kualifikasi yang melibatkan delapan tim dari Asia Timur dan Asia Tenggara.

Tentu, bergulirnya BCL Asia 2024 ini merupakan pelepas dahaga bagi para pegiat dan pencinta basket yang ingin melihat tim kesayangannya tak hanya “jago kandang” tapi juga bisa berbicara banyak di level internasional.

Satu hal yang patut diapresiasi namun juga harus dituntut konsistensinya agar kejadian seperti sebelumnya di mana kompetisi tiba-tiba “hilang” tak terulang kembali di masa depan.

Terpenting, FIBA Asia harus bisa mengakomodir para pesertanya dengan memberikan jadwal pasti setiap tahunnya supaya tim yang akan berpartisipasi bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin dan tak hanya numpang lewat.

“Kami mendukung BCL Asia karena itu merupakan program turunan dari FIBA Asia. Kami hanya meminta agar waktu penyelenggaraan bisa jelas dan tak berubah-ubah ke depannya,” kata Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.