PSSI Tunjuk Gerald Vanenburg sebagai Pelatih Timnas Indonesia U-23

Gerald Vanenburg ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 dan asisten Patrick Kluivert di Timnas Senior (Foto/Instagram/@geraldvanenburgofficial)

LUDUS – PSSI resmi menunjuk Gerald Vanenburg untuk menangani Timnas Indonesia U-23 setelah ditinggal Shin Tae-yong. Keputusan ini menunjukkan bahwa Patrick Kluivert fokus melatih Timnas Indonesia senior.

Sementara Timnas Indonesia kelompok umur diserahkan kepada pelatih lain. Sebelumnya, Timnas Indonesia U-22 SEA Games 2023 dan timnas U-20 sudah ditangani Indra Sjafri.

“Pengalamannya yang luas dalam sepak bola akan sangat bermanfaat bagi para pemain. Kami sangat senang dia (Vanenburg) mau bergabung dan berharap dapat berkontribusi pada kesuksesan sepak bola Indonesia,” kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada keterangan resminya, Jumat (24/1).

Agenda terdekat Vanenburg adalah SEA Games 2025. Agenda ini baru akan digelar di Thailand pada Desember 2025. Selain menangani timnas Indonesia U-23, Vanenburg juga akan bertugas menjadi asisten Kluivert di Timnas Indonesia senior pada lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca juga: Alex Pastoor dan Denny Landzaat Temani Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, Bagaimana Nasib Nova Arianto?

Mantan winger timnas Belanda ini akan mendampingi Alex Pastoor dan Denny Landzaat yang sudah lebih dulu diumumkan sebagai pendamping Kluivert di kursi kepelatihan.

“Menurut saya, hal ini adalah pilihan yang baik dan bijaksana untuk membawa seseorang berkualitas seperti Gerald Vanenburg ke dalam tim kami. Dia memiliki keterampilan, konsistensi, dan mentalitas juara,” tutur Kluivert soal penunjukan Vanenburg.

Sepak Terjang Vanenburg

Sebagaimana Kluivert, Vanenburg juga bukan anak kemarin sore di belantika sepak bola Eropa. Vanenburg adalah legenda Timnas Belanda yang satu generasi bersama Ruud Gullit, Marco Van Basten, dan Frank Rijkaard.

Gerald Vanenburg membela timnas Belanda di ajang Piala Eropa 1988. (Foto/X/@onsoranje)

Vanenburg merupakan winger yang cukup disegani pada zamannya. Dia mengemas 42 penampilan bersama tim Oranye, termasuk pada Piala Eropa 1988 dan Piala Dunia 1990.

Vanenburg pun merasakan gelar Piala Eropa 1988 saat membela timnas Belanda di bawah asuhan Rinus Michels. Selama kariernya di level internasional, Vanenburg membukukan satu gol dan tiga assist.

Lemari trofi Vanenburg di level klub juga cukup sesak. Vanenburg membawa Ajax Amsterdam tiga kali juara Liga Belanda pada kurun musim 1981-1982 hingga 1984-1985.

Baca juga: Timnas Indonesia Susah Payah Kalahkan Myanmar, Pekerjaan Rumah Garuda Muda Menumpuk

Selain itu, De Godenzonen juga dibawanya meraih gelar Piala KNVB selama pada musim 1982-1983 dan 1985-1986. Vanenburg selalu mampu membawa timnya juara selama 20 tahun berkiprah di Negeri Kincir Angin.

Pria kelahiran Utrecht, 5 Maret 1964 ini menapaki puncak kariernya kala berseragam PSV Eindhoven. Vanenburg mempersembahkan lima gelar Liga Belanda untuk PSV Eindhoven pada kurun musim 1986-1987 hingga 1991-1992.

Tak sampai di situ, Vanenburg juga membantu PSV Eindhoven menjuarai Liga Champions pada musim 1987-1988. Pada musim itu, PSV Eindhoven juga dibawanya meraih treble-winner.

Gerald Vanenburg saat membawa PSV Eindhoven menjuarai Liga Champions 1987-1988 sekaligus treble-winner di musim tersebut. (Foto/X/@ketjubilo)

Vanenburg mengeksekusi satu penalti ketika partai final kontra Benfica berlanjut ke babak adu tos-tosan. PSV Eindhoven menang adu penalti dengan skor 6-5 setelah bermain imbang tanpa gol di waktu normal hingga perpanjangan waktu.

Karier kepelatihan Vanenburg diawali sebagai asisten pelatih di 1980 Munich pada Oktober 2001, namun jabatannya kala itu hanya berlangsung sebulan. Kemudian Vanenburg berpetualang sebagai pelatih tim U-19 PSV Eindhoven selama lima tahun.

Dia kembali ke 1980 Munich sebagai pelatih caretaker pada April hingga Mei 2004. Namun, Vanenburg gagal menyelamatkan tim ibu kota dari jurang degradasi Liga Jerman musim itu.

“Profilnya melengkapi staf kami dengan sempurna, dan pengalamannya yang luas, baik sebagai pemain maupun pelatih, akan berkontribusi untuk membawa sepak bola Indonesia ke level berikutnya.” Patrick Kluivert, Pelatih Timnas Indonesia.

Vanenburg kemudian menapaki karier sebagai pelatih kepala tim senior di beberapa klub seperti Helmond Sport hingga FC Eindhoven. Namun kariernya tidak pernah bertahan lama.

Vanenburg kembali menjabat asisten pelatih di klub Willem II pada Mei 2008 hingga Juni 2009. Kemudian dia vakum selama lebih dari 10 tahun, sebelum menjabat pelatih teknik untuk tim U-18 Ajax Amsterdam.

“Profilnya melengkapi staf kami dengan sempurna, dan pengalamannya yang luas, baik sebagai pemain maupun pelatih, akan berkontribusi untuk membawa sepak bola Indonesia ke level berikutnya,” tutur Kluivert.

Vanenburg menatap pekerjaan barunya bersama tim Merah Putih dengan penuh percaya diri. Dia tidak sabar ingin segera bekerja sama dengan Kluivert.

“Saya sangat bangga atas kesempatan ini, dan akan memberikan segenap hati saya. Sepak bola adalah tentang semangat, dan memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan Patrick untuk sepak bola Indonesia adalah luar biasa,” ujar Vanenburg. (Ilham Sigit Pratama)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.