
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo,Menyambut Kontingen Indonesia Paralimpiade Paris 2024, di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (10/9).
Setelah berjuang selama kurang lebih dua pekan di Paralimpiade Paris 2024, kontingen Indonesia akhirnya kembali ke Tanah Air pada Selasa (10/9) sore WIB. Sebanyak 36 atlet dan ofisial tiba di Terminal 3 VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kedatangan para pahlawan olahraga itu disambut langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Dito Ariotedjo, bersama dengan Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, dan Chef de Mission, Reda Manthovani, mulai pukul 17.00 WIB.
Para atlet satu per satu memasuki Gedung VIP dan kemudian dilakukan pengalungan bunga. Atlet nonmedali masuk terlebih dulu dan kemudian disusul atlet peraih medali perunggu, perak, dan emas.
Total, sebanyak 14 medali dibawa pulang oleh tim Indonesia. Rinciannya, satu emas, delapan perak, dan lima perunggu. Indonesia pun finis di urutan 50 pada klasemen akhir medali.
Satu-satunya medali emas dipersembahkan cabang olahraga bulu tangkis lewat nomor ganda campuran yang diraih oleh pasangan Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila.

Menpora Dito puji kontingen Paralimpiade Indonesia yang lampaui target enam medali.
Bulu tangkis memang menjadi andalan dengan membawa pulang delapan medali, disusul oleh boccia dengan empat medali, dan atletik dua medali.
Secara keseluruhan, pencapaian Indonesia ini jauh melebihi target awal yang hanya mematok satu emas, dua perak, dan tiga perunggu. Indonesia pun berhasil mencatatkan sejarah lantaran ini menjadi raihan medali terbanyak sepanjang keikutsertaannya di Paralimpiade.
“Alhamdulillah, apa yang kita sampaikan saat acara pengukuhan dan pelepasan untuk mengukir sejarah, sekarang teman-teman membuktikan bisa mengukir sejarah di Paralimpiade Paris 2024,” kata Menpora Dito dalam sambutannya di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/9).
“Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih sudah mengukir sejarah, menorehkan prestasi, dan yang paling penting kalian sudah menjadi inspirasi, khususnya bagi generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia, bahwa ketika kita punya semangat, kita masih bisa,” tutur Dito.
Kendati diklaim melewati target dan pulang dengan perolehan medali terbanyak, namun hasil ini tak lebih baik dari pencapaian di edisi sebelumnya di mana Indonesia menyudahi perlombaan ini di peringkat 43 dengan koleksidua emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Meski begitu, Dito meyakini raihan tahun ini bisa menjadi momen kebangkitan prestasi olahraga bagi atlet difabel. Dia pun berharap perolehan medali akan semakin banyak di masa mendatang, termasuk Paralimpiade Los Angeles 2028.
Terlebih, atlet-atlet yang bernaung di bawah NPC Indonesia akan memiliki lokasi pemusatan latihan yang baru yang berlokasi di Karanganyar, Jawa Tengah. Rencananya, tempat baru itu bisa digunakan segera pada akhir 2024.
“Training Center di Karanganyar baru terlihat bentuknya, tetapi semangatnya sudah berbuah prestasi. Apalagi, menuju 2028, lokasinya sudah bisa dipakai, jadi saya rasa bukan hal yang mustahil lagi. Saya yakin ke depan prestasi Paralimpiade kita bisa lebih besar dan lebih masif lagi,” ucap pria 33 tahun.
“Semoga ini awal mula medali kita semakin banyak di Paralimpiade. Semoga 2028 kita bisa mengukir sejarah lagi, menambah banyak medali, khususnya medali emas, dan pemerataan cabang olahraganya semakin banyak. Kali ini, tiga cabor yang mendapatkan medali, yaitu atletik, bulu tangkis, dan boccia. Semoga Paralimpiade berikutnya bisa dikali dua menjadi enam cabang olahraga (yang meraih medali),” tambahnya.
Persiapan menuju Paralimpiade LA 2028
Meski baru kembali ke Tanah Air, Dito menyebut NPC Indonesia akan mempersiapkan diri secepatnya untuk tampil dan memperbaiki catatan prestasi di Paralimpiade LA 2028. Apalagi, NPC Indonesia sudah memiliki lokasi pemusatan latihan terbaru di Karanganyar.
Jika bisa digunakan sejak akhir tahun ini, hal itu akan sangat membantu persiapan para atlet untuk tampil di ASEAN Para Games 2025 dan 2027 serta Asian Para Games 2026 sebagai pemanasan menuju Paralimpiade LA 2028.
Hadirnya lokasi pemusatan latihan baru ini diharapkan bisa memberi booster untuk persiapan para atlet agar lebih fokus dalam berlatih. Selain itu, mereka juga bisa mengukur sejauh mana progres yang dimiliki dengan menjalani try out, baik turnamen dalam negeri maupun luar negeri.

Tim boccia Indonesia raih empat medali di Paralimpiade Paris 2024.
Seperti yang telah diperlihatkan tim boccia Indonesia yang berhasil membawa pulang empat medali dalam debutnya di Paralimpiade Paris 2024. Itu semua bisa diraih berkat rutinitas mereka mengikuti sejumlah turnamen di luar negeri.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pak Menpora karena selalu mengizinkan boccia untuk mengikuti single event guna mencari poin agar bisa masuk Paralimpiade dan akhirnya berbuah medali. Itu hal yang luar biasa,” kata Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun.
Sukses boccia diharapkan dapat memancing cabor lain untuk bisa mengikuti jejak prestasi yang sama. Salah satu yang dibidik Menpora adalah basket kursi roda.
“Kami dari tim pakar Kemenpora dan juga tim NPC Indonesia bersama-sama melakukan identifikasi. Kami sudah membuktikan, tim boccia Indonesia yang debut di Paralimpiade Paris 2024 ternyata berhasil meraih medali,” kata Dito.
“Ke depannya, menuju Paralimpiade LA 2028, kira-kira olahraga apa saja yang bisa kita kuatkan. Ada para-balap sepeda, para-angkat berat, dan sekarang kita sudah mengembangkan wheelchair basketball untuk jadi fokus utama. Jadi, potensi-potensi cabor ini kita identifikasi mana yang memiliki potensi paling besar, itu yang akan kami fokuskan, baik dari program TC nya sampai pencarian atletnya,” tambah dia.
Satu hal yang tak ketinggalan, para peraih medali Paralimpiade Paris 2024 juga akan mendapatkan apresiasi yang sama berupa bonus dari pemerintah yang akan diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Jumlahnya pun sama, tak ada perbedaan dengan atlet Olimpiade. Rencananya, para atlet Paralimpiade akan menghadap presiden pada Rabu (11/9) sore WIB. Lokasinya bertempat di Istana Merdeka, Jakarta.
Harapan Atlet
Menatap sukses prestasi di Paralimpiade LA 2028 tentu melibatkan para atlet yang menjadi ujung tombak meraih medali. Harapannya, atlet yang sudah menorehkan medali di edisi sebelumnya bisa mempertahankan ataupun meningkatkan pencapaiannya.
Seperti Leani Ratri Oktila yang sukses menyabet emas di dua edisi beruntun. Dia mengaku masih ingin tampil membela Indonesia.

Pasangan Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila usai pengalungan medali emas pasca menjuarai para bulutangkis nomor ganda campuran kategori SL3-SU5 di Paralimpiade Paris 2024. Leani masih ingin bela Indonesia di Paralimpiade 2028.
Hanya saja, harapannya itu terkendala usia. Empat tahun lagi, dia akan berusia 37 tahun. Peluangnya untuk tampil memang masih terbuka, namun dia akan berkonsultasi dengan tim NPC Indonesia sebelum mengambil keputusan.
“Saya berharap masih bisa bermain di Paralimpiade 2028, tapi saya akan tetap mengikuti arahan dari Ketua Umum apakah bermain atau menjadi pelatih,” ujar Leani.
Di sisi lain, pelari Saptoyogo Purnomo dengan gamblang menyatakan ambisinya untuk bisa tampil dan meraih prestasi yang lebih baik di Paralimpiade LA 2028. Dia menargetkan emas setelah sebelumnya meraih perak (2024) dan perunggu (2020).
“Harapannya bisa dapat emas di 2028 mengingat usia saya yang masih muda ketimbang lawan-lawan saya yang usianya di atas saya karena mereka sudah tampil dari 2016,” ungkap Saptoyogo.