
Pemain Manchester United merayakan kemenangan di Piala FA 2023-2024 usai mengalahkan Manchester City di Wembley Stadium.
Musim 2023-2024 tak bisa dipungkiri merupakan musim terburuk bagi Manchester United. Bagaimana tidak, The Red Devils bukan hanya gagal juara Premier League, tetapi juga terlempar dari posisi empat besar.
MU mengakhiri musim ini dengan finis di peringkat kedelapan. Posisi terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan klub di Premier League.
Namun, The Red Devils masih terbilang beruntung. Sebab, di kampanye yang buruk ini, mereka masih bisa menyudahi perjalanan dengan meraih satu trofi, yakni Piala FA.
Gelar penghiburan ini terbilang hadir di saat yang tepat dan dengan cara yang hebat pula. Dengan mengejutkan, pasukan Erik ten Hag mengalahkan rival sekotanya, Manchester City. Manchester merah membungkam kampiun Premier League empat musim beruntun itu dengan skor 2-1 di Wembley Stadium, Sabtu (25/5).
Dua gol MU masing-masing diciptakan oleh Alejandro Garnacho (30′) dan Kobbie Mainoo (39′). Man City membalas satu gol lewat tembakan Jeremy Doku pada menit ke-87.
Tak seperti biasanya, kali ini MU menantang The Citizens dengan status underdog. Jelas, pencapaian Setan Merah musim ini sangat jauh dari Manchester Biru yang tengah on fire.
Perbedaan itu pun sangat terlihat di atas lapangan. Dalam duel selama 90 menit, MU hanya mampu menguasai bola sebanyak 26 persen. Sementara, The Citizens mengumpulkan 74 persen.
Pun dengan jumlah operan dan tembakan. City unggul jauh atas Setan Merah dengan catatan 667 operan sukses berbanding 248 operan sukses milik MU. Soal tembakan, The Red Devils hanya mampu melepaskan 11 kali percobaan berbanding 19 kali percobaan milik Manchester City.
Kendati demikian, MU bisa tampil lebih efektif ketimbang sang lawan. Dengan jumlah 11 tembakan, Marcus Rashford cs mendapatkan lima kali tepat sasaran dengan dua tembakan berbuah gol. Sedangkan, tim besutan Pep Guardiola hanya empat kali mengancam gawang MU yang dikawal Andre Onana.
Efektif dan klinis, itulah yang diperlihatkan MU pada laga ini. Sadar dengan tim lawan yang lebih superior, MU memilih untuk bermain sabar dan mengandalkan serangan balik. Mereka juga sangat klinis dalam memanfaatkan setiap peluang.
Terbukti, dua gol Setan Merah tercipta dari strategi tersebut. Gol pertama yang dilesakkan Garnacho merupakan hasil dari kejelian Diogo Dalot yang mengirimkan umpan jauh yang salah diantisipasi oleh bek The Citizens, Josko Gvardiol.
Garnacho yang lepas dari penjagaan dengan mudah melepaskan tembakan ke gawang yang sudah ditinggal Stefan Ortega.
Skema yang hampir mirip terjadi di gol kedua. Lewat serangan balik, Marcus Rashford mengirim umpan silang kepada Garnacho yang kemudian mengoper kepada Bruno Fernandes. Pemain asal Protugal itu kemudian mengirim bola kepada Mainoo yang dengan mudah melepaskan tembakan dan menaklukkan Ortega untuk kedua kalinya.
Faktor lain yang membuat MU berjaya di laga ini tak lain lantaran lini belakang yang solid. Kembalinya duet jantung pertahanan Lisandro Martinez dan Raphael Varane di laga penting ini memberi suntikan motivasi bagi barisan belakang Setan Merah.
Sepanjang musim lalu, keduanya sulit untuk bermain reguler lantaran cedera panjang yang mereka alami. Praktis, lini pertahanan MU sangat rapuh yang berimbas pada banyaknya gol yang bersarang ke gawang Andre Onana. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 58 gol di Premier League.
Dengan kembalinya Martinez dan Varane, pertahanan MU terlihat lebih percaya diri ketika membendung serangan City. Terbukti, Erling Haaland dan Phil Foden kepayahan melepaskan diri dari penjagaan bek MU tersebut dan tak bisa berbuat banyak dalam pertandingan.
Selain itu, Erik ten Hag juga sangat cerdik dalam menerapkan pertahanan super ketat. Manajer asal Belanda itu mengetahui jika Man City memiliki sejumlah pemain kreatif yang pandai memanfaatkan setiap celah.
Untuk itu, pelatih asal Belanda tersebut menginstruksikan kepada para pemain untuk bisa turun dengan cepat ketika bola direbut oleh lawan. Terlihat, para pemain MU langsung berkerumun di wilayah pertahanan sendiri dan menyulitkan anak-anak asuh Pep Guardiola untuk membuka celah dan menciptakan peluang.
Sekali lagi, Manchester United membuktikan jika statistik yang ada di atas kertas belum tentu bisa menjadi acuan akan hasil yang didapat di atas lapangan. Dengan disiplin yang tinggi selama 90 menit, The Red Devils bisa membalikkan prediksi untuk membawa pulang Piala FA yang ke-13 ke Old Trafford, sekaligus menjadikan tim ini sebagai tim tersukses kedua di turnamen sepak bola tertua dalam sejarah itu.
Sinar terang Bruno Fernandes
Garnacho dan Mainoo memang menjadi pencetak gol di laga ini. Namun, nyawa dari permainan dan yang menjadi motor serangan MU dalam derby Manchester ini adalah Bruno Fernandes.
Gelandang timnas Portugal itu sekali lagi membuktikan kelas dan jiwa kepemimpinannya di atas lapangan. Sinarnya hadir di waktu yang tepat yang menuntun The Red Devils menuju gelar juara.

Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, merayakan kemenangan di Piala FA 2023-2024.
Pemain berusia 29 tahun itu kembali menunjukkan jika dirinya merupakan pemain penting bagi MU meski mengalami musim yang mengecewakan. Bayangkan saja, Setan Merah hanya meraih 18 kemenangan dan menelan 14 kekalahan di Premier League dengan enam partai lainnya berakhir imbang.
Itu berarti, persentase kemenangan MU di liga tak lebih dari 50 persen. Belum lagi, Setan Merah juga memiliki masalah soal lini serang yang hanya bisa memasukkan 57 gol dan 58 kali kebobolan yang berarti selisih golnya minus.
Namun, Bruno tetaplah Bruno. Ia masih memperlihatkan dirinya sebagai elemen penting bagi tim ini sejak bergabung pada Januari 2020 silam.
Statistik menunjukkan eks gelandang Sporting Lisbon itu masih terlibat dalam terciptanya 18 gol bagi MU dengan sumbangan 10 gol dan 8 assists. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dibandingkan pemain Setan Merah lainnya di sepanjang Premier League 2023-2024.
Statistik itu pun mengantarkan Bruno kembali terpilih sebagai pemain terbaik MU musim 2023-2024 dan berhak meraih trofi Sir Matt Busby Player of the Year. Ini kali ketiga Bruno terpilih menjadi pemain terbaik MU setelah musim 2019-2020 dan 2020-2021.
Pada laga ini pun demikian. Menurut catatan Whoscored, Bruno merupakan pemain dengan rating tertinggi mencapai 8,7. Ia menjadi pemain paling rajin di atas lapangan dan menyumbang satu umpan gol untuk gol kedua MU yang diciptakan Mainoo.
Secara keseluruhan, performa Bruno di Premier League juga sangat solid dengan torehan 54 gol dan 41 assists dalam 159 penampilannya bersama MU hingga saat ini.

Pemain Manchester United merayakan kemenangan di Piala FA 2023-2024 usai mengalahkan Manchester City di Wembley Stadium.
Total, Bruno sudah mengumpulkan 233 caps bersama MU dengan sumbangan 79 gol. Ia juga berperan dalam sukses MU meraih dua trofi, yakni Piala Liga Inggris 2022-2023 dan Piala FA 2023-2024.
Bruno pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pendukung Setan Merah. Ia berharap bisa terus bertahan di Old Trafford.
“Setelah musim yang berat ini, adalah kewajiban saya untuk memberikan lebih. Saya suka menginjakkan kaki di Old Trafford, lebih dari apapun di dunia. Saya tidak ingin pergi. Ini adalah impian terbesar saya,” ujar Fernandes, dikutip dari The Players’ Tribune.