Rajiah Sallsabillah Melawan Cedera demi Olimpiade

Kredit foto: Instagram @rajiahsallsabillah
Rajiah Sallsabillah sebelum memulai pertandingan panjat tebing.

Cabang olahraga panjat tebing akan dipertandingkan di Olimpiade Paris 2024. Empat atlet Indonesia berburu prestasi, salah satunya adalah Rajiah Sallsabillah.

Sallsabillah bersama-sama dengan Veddriq Leonardo, Desak Made Rita Kusuma Dewi, dan Rahmad Adi Mulyono akan berjuang memberikan prestasi terbaik bagi Indonesia di Paris 2024. Dari keempat nama, Sallsabillah akan berjuang lebih keras di Kota Mode.

Hal itu lantaran Sallsabillah belum dalam kondisi 100 persen. Ia harus berjuang melawan cedera punggung yang mendera sejak tahun 2022, demi Olimpiade.

“Iya, sampai sekarang itu ada cedera di bagian punggung, tepatnya di tulang belakang. Sampai sekarang ini masih terasa tetapi tetap semangat untuk pertandingan. Harus kuat,” ujar Sallsabillah pada Pengukuhan Tim Indonesia untuk Olimpiade 2024 Paris di Kantor Kemenpora, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Saat ini, kondisi atlet asal Banten itu tengah dipantau oleh tim dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Ia juga mendapat perawatan di sela-sela persiapan Olimpiade yang dia jalanin.

Ketua Umum FPTI, Yenny Wahid, melihat perjuangan Billah (panggilan Sallsabillah) untuk meraih tiket Olimpiade. Yenny mengatakan Billah menyembunyikan rasa sakitnya ketika turun bertanding di Hungaria.

“Billah itu sedang cedera. Jadi tulang punggungnya itu cedera. Saat di Budapest, sakitnya luar biasa. Saya bisa melihat dari mukanya dan dia sampai mau menangis karena tahu sakitnya seperti apa,” ujar Yenny.

Cedera tulang punggung membuat FPTI terus berdiskusi dengan tim dokter dan atlet mengenai program persiapan Olimpiade. Penanganan program Billah  harus melalui koordinasi dengan dokter.

“Mau tidak mau terapi, tetapi kita mengindari terapi yang sifanya alternatif. Jadi harus menggunakan pendekatan medis dan terapinya untuk mengurangi rasa sakit,” tambahnya.

Baru setelah Olimpiade, Billah kan mendapatkan penanganan dan perawatan secara intensif dari federasi. Hal ini, agar tidak mengganggu performa Billah, sapaan akrabnya, ketika bertanding di ajang sebesar Olimpiade.

“Jadi setelah Olimpiade kami akan memikirkan pedekatan yang lebih permanen terhadap cederanya,” jelas putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid itu.

Billah memang mengabaikan rasa sakit yang telah menghinggapi dirinya sejak lama. Ia menahan rasa sakit di punggung demi mengejar tiket ke Olimpiade. Pilihannya menahan rasa sakit akhirnya berbuah hasil dengan tiket ke Paris 2024.

Atlet yang berkuliah di Universitas Budi Luhur itu meraih tiket ke Paris 2024 setelah dirinya masuk semififnal internasional Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing Olympic Qualifier Series di Budapest, Hungaria, 22 Juni lalu.

Kredit foto: Instagram @rajiahsallsabillah
Rajiah Sallsabillah usai memenangkan suatu pertandingan panjat tebing.

Billah merupakan salah satu atlet panjat tebing yang jadi andalan Indonesia. Dia pernah meraih medali emas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang dan kini bakal debut di Olimpiade.

Tak heran jika FPTI benar-benar menjaga kebugaran atletnya agar tidak mengalami cedera sebelum Olimpiade 2024 berlangsung. Terlebih, nomor speed cabor panjat tebing baru debut di Olimpiade 2024.

Rangkaian prestasi di kejuaraan IFSC yang didapat atlet-atlet Indonesia membuat federasi menargetkan dua medali di Paris 2024. Bahkan, FPTI berharap ada satu emas yang diraih Indonesia.

“Target kami semoga kita bisa mendapatkan minimal dua medali, salah satunya emas,” ucap Yenny.

Mulai panjat tebing dari usia muda

Kota Tangerang bukan hanya terkenal dengan Persikota Tangerang saja, tetapi ada Rajiah Sallsabillah. Prestasi Sallsabillah di panjat tebing dan lolos Olimpiade menjadi catatan manis bagi Tangerang.

Billah merupakan atlet asli Kota Benteng (sebutan Kota Tangerang). Atlet yang lahir pada 30 April 1999 mulai menggeluti panjat tebing ketika melihat sang kakak yang sudah lebih dulu aktif di olahraga itu.

“Suka panjat tebing tuh karena kakak. Dia suka pulang tanding panjat tebing dengan membawa piala dan saya lihat kayaknya asyik kalua jadi atlet,” kata Billah dari Youtube FPTI.

Sejak usia 14 tahun, Billah sudah mengikuti seleksi atlet panjat tebing di Kota Tangerang. Ia mendapatkan kejuaraan pertamanya pada 2015 saat berlaga di Walikota Cup Surabaya. Ketika itu dia finis di peringkat ke-11.

Setelah itu, Billah mulai aktif mengikuti kejuaraan panjat tebing level nasional. Masih di tahun yang sama, Billah mengikuti kejuaraan di Yogyakarta dan meraih peringkat ke-16.

Setelah itu, masih di tahun 2015, Billah mulai mengikuti kejuaraan nasional di Jakarta Utara. Billah mendapatkan prestasi di Jakarta Utara dengan merebut dua medali emas.

“Saya dapat medali di speed classic umum putri dan speed classic youth putri,” jelas Billah.

Kerja keras Billah di level nasional berbuah manis. Ia mulai mengikuti beragam kejuaraan internasional dan mendapatkan medali Kejuaraan Asia 2017 yang berlangsung di Tehran, Iran. Pada kejuaraan itu, Billah mendapatkan medali perak. Medali itu merupakan medali pertamanya di level internasional.

“Kejuaraan di Tehran itu paling berkesan karena medali pertama saya di internasional. Setelah itu saya banyak ikut kejuaraan internasional,” tutur Billah.

Setelah itu, Billah pun makin gacor di blantika panjat tebing Asia. Dia meraih medali emas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang pada nomor speed relay.

Setelah itu ia juga meraih emas nomor speed relay dan medali perunggu pada nomor speed di Kejuaraan Asia 2019 Bogor. Total, dia mendapatkan dua medali di Kejuaraan Asia 2019.

Pada 2022, Billah mendapatkan tiga medali. Medali pertama adalah perunggu pada Kejuaraan Asia 2022 di Seoul, Korea Selatan. Lalu di Asian Games 2022 Hangzhou, Billah merah perak pada nomor speed relay dan perunggu pada nomor speed.

Kredit foto: Instagram @rajiahsallsabillah
Rajiah Sallsabillah usai memenangkan suatu pertandingan panjat tebing.

Billah menorehkan banyak prestasi bagi Indonesia dan beruntung, dia juga mampu menjaga sisi akademisnya dengan meraih beasiswa di Universitas Budi Luhur.

“Ya bersyukur banget yah dikasih reward sama kampus,” kata Billah yang tercatat sebagai mahasiswa Teknik Informatika Universitas Budi Luhur.

Dengan dukungan dari federasi dan juga kampusnya, Billah semakin fokus mempersiapkan diri untuk Olimpiade.

Alhamdulillah sangat senang, saya harus lebih fokus lagi untuk Olimpiade 2024 Paris,” pungkas Billah.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.