Red Sparks Bekuk Pink Spiders 3-2 di Gim Keempat, Tangis Haru Megatron Pecah

Tangis haru Megawati Hangestri pecah setelah Red Sparks setelah membekuk Pink Spiders 3-2 di gim keempat final Liga Voli Putri Korea Selatan 2024-2025, Minggu (6/4/2025). (Foto/KOVO)

LUDUS – Tangis haru Megawati Hangestri pecah setelah Red Sparks membekuk Pink Spiders 3-2 di gim keempat final Liga Voli Putri Korea Selatan 2024-2025, Minggu (6/4/2025). Hasil ini menjaga peluang juara Red Sparks dengan memaksa duel final Liga Voli Putri Korea musim ini berlanjut hingga gim kelima.

Sebagaimana diketahui, partai puncak Liga Voli Putri Negeri Ginseng menggunakan format best of three. Artinya, satu tim harus mengantongi tiga kemenangan sebelum dinyatakan berhak menyandang titel juara.

Sebelumnya, nasib Red Sparks berada di ujung tanduk dalam upaya perburuan gelar juara setelah takluk pada dua gim awal. Red Sparks kalah 0-3 (24-26, 23-25 dan 19-25) pada gim pertama Senin (31/3/2025).

Baca juga: 5 Fakta Megawati Hangestri: Di Ambang Pintu Keluar Red Sparks, Jadi Rebutan Klub Eropa

Kemudian tim asuhan Ko Hee-jin kembali menelan kekalahan telak 0-3 (20-25, 17-25 dan 22-25) pada gim kedua, Rabu (2/4/2025). Jika pada gim ketiga Red Sparks kalah, Pink Spiders langsung merengkuh gelar juara.

Namun, Megawati dan kolega bangkit memenangkan laga ketiga pada Jumat (29/3/2025) dengan skor 3-1 (26-24, 25-12, 19-25 dan 25-20). Red Sparks mampu menjaga peluang juara setelag pada gim keempat meraih kemenangan atas Pink Spiders di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Minggu (6/4/2025).

Megawati Hangestri dan rekan-rekannya merayakan kemenangan atas Pink Spiders. (Foto/Instagram/@red__sparks)

Red Sparks menang dramatis dengan skor 3-2 (25-20, 24-26, 34-36, 22-25 dan 12-15). Bahkan pada set ketiga, kedua tim sama-sama melampaui 30 angka. Red Sparks nyaris mengunci kemenangan di set keempat setelah mengantongi keunggulan 2-1 (25-20, 24-26 dan 36-34).

Namun permainan di set ketiga yang menguras stamina membuat punggawa Red Sparks sejenak kehabisan napas. Pink Spiders kemudian menunda kemenangan Red Sparks dengan memenangi set keempat lewat skor 25-22.

Baca juga: Megawati Hangestri, Bintang Voli Indonesia yang Siap Mendunia

Pada set penentuan, kedua tim kembali saling kejar dalam perolehan poin. Namun Pink Spiders, yang dimotori Kim Yeon-kyung terus menjaga keunggulan dengan angka tipis 9-7. Tutku Burcu sempat mempertipis kans Red Sparks untuk meraih kemenangan setelah membawa Pink Spiders unggul 10-7.

Namun Megawati dan kolega dengan susah payah membalikkan kedudukan menjadi 14-12. Megawati keluar menjadi pahlawan kala smash-nya tak mampu dibendung punggawa Pink Spiders. Set terakhir ditutup dengan kemenangan Red Sparks 15-12.

Tangis Megatron

Megawati Hangestri dan rekan-rekannya merayakan kemenangan atas Pink Spiders. (Foto/Instagram/@red__sparks)

Megawati tak kuasa menahan air mata selepas laga. Pevoli asal Jember, Jawa Timur itu mengaku terharu seusai habis-habisan menahan perlawanan Pink Spiders.

“Saya sangat terharu sampai menangis. Saya rasa saya, rekan-rekan dan tim pelatih sudah berusaha sebaik mungkin karena tidak mau kalah,” kata Mega dilansir STN Sports.

“Saya bisa meraih kemenangan ini karena saya memiliki rekan setim yang luar biasa dan mereka percaya kepada saya,” lanjutnya.

Baca juga: Mantan Rekan Megawati di Red Sparks, Gia Milana Berlaga untuk Jakarta Pertamina Enduro

Dengan suara bergetar, Megawati merefleksikan kembali perjuangan Red Sparks sepanjang musim ini. Menurut dia, Red Sparks tidak layak menyerah dan menyerahkan gelar juara ke kubu lawan begitu saja.

“Saya sangat terharu sampai menangis. Saya rasa saya, rekan-rekan dan tim pelatih sudah berusaha sebaik mungkin karena tidak mau kalah.” Megawati Hangestri, Pevoli Red Sparks.

Sebab Red Sparks sudah mati-matian mencapai partai final dengan berbagai cobaan badai cedera, terutama pada penghujung musim reguler. Megawati pun berterima kasih kepada kekasih dan keluarganya yang sudah senantiasa memberi dukungan.

“Terima kasih telah menjadi pacar saya (Dio Novandra). Terima kasih keluarga saya, terima kasih untuk orang tua saya yang sudah mendukung di rumah, terima kasih telah mendoakan saya,” pungkasnya.

Pemain asing Red Sparks, Vanja Bukilic menjadi sosok penting yang membantu Megawati meredam perlawanan Pink Spiders. (Foto/KOVO)

Megawati sukses menyabet Player of the Match (POTM) pada laga tersebut. Pevoli berjuluk Megatron ini mencetak 38 angka dengan rataan serangan sukses 47 persen.

Baca juga: Megawati ‘Megatron’ Hangestri Sukses Bawa Jawa Timur Raih Medali Emas Voli Putri PON 2024

Penampilan apik Megawati pun tak mengundang decak kagum sang pelatih, Ko Hee-jin. Arsitek berusia 44 tahun itu tak ragu menyebut Megawati sebagai sosok pemain yang pantas dikenang dalam sejarah voli putri Korea Selatan.

“Dia pemain hebat, saya pikir dia akan dikenang dalam sejarah liga kami. Hari ini kami memang kalah di set kedua, tetapi kami memenangkan set ketiga dengan baik,” kata Ko Hee-jin dipetik The Sports Times.

Di kubu lawan, pelatih Pink Spiders, Marcello Abbodanza mengakui timnya kalah mental setelah dibekuk secara dramatis di set ketiga. Pelatih asal Italia ini menyebut banyak pemain di skuadnya kurang pengalaman di momen-momen kritis.

“Kami kalah, padahal kami punya peluang untuk menang di set kelima. Dalam kompetisi, detail-detail kecil bisa membuat perbedaan besar. Karakter kami tidak cukup kuat di momen-momen genting,” ujar Abbodanza dilansir The Spike.

Pink Spiders tampil merepotkan dan nyaris mengunci kemenangan di set kelima. (Foto/KOVO)

“Saya pelatih, bukan pesulap, banyak pemain kami yang belum merasakan fase kejuaraan (semifinal dan final). Memang banyak pemain kami kurang pengalaman, tetapi kami akan menunjukkan karakter kami di laga selanjutnya,” pungkasnya. (*)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.