Remaja 15 Tahun, Jaeyoung Byeon Sabet Gelar Juara Dunia Freestyle Poomsae

Jaeyoung Byeon meraih gelar Juara Dunia Freestyle Poomsae putra U-17 pada Kejuaraan Dunia Taekwondo Poomsae Hong Kong 2024. (Foto/World Taekwondo)

LUDUS – Sosok Jaeyoung Byeon melakukan debut mengesankan yang menarik perhatian di ajang Kejuaraan Dunia Taekwondo Poomsae Hong Kong 2024. Remaja berusia 15 tahun dari Korea Selatan langsung menyabet gelar juara dunia Freestyle Poomsae putra U-17 Desember lalu.

Byeon menjadi atlet terakhir yang berlaga di final di Hong Kong Coliseum sebagai pencetak skor terbanyak pada babak semifinal. Ketika dia melangkah ke arena, pandangan seluruh penonton tertuju padanya, mengikuti gerakan Byeon yang dinamis dan lincah.

Tubuhnya yang lentur berputar, berputar, berguling, dan menendang, mengikuti koreografi The Greatest Showman yang diadaptasi dari film musikal dengan judul yang sama.

Penampilan Byeon begitu memukau dengan iringan soundtrack yang unik. Dia menjelaskan ada makna yang lebih dalam di balik pemilihan soundtrack The Greatest Showman.

Baca juga:

Mengenal Freestyle Poomsae dalam Taekwondo

“Dalam film The Greatest Showman, adegan pembuka dan penutup memiliki musik yang sama. Saya memilih musiknya terlebih dahulu dan ada ceritanya, jadi sangat berbeda dari atlet lainnya,” katanya dikutip dari laman worldtaekwondo Sabtu (4/1/2025).

Meskipun ini debut Byeon di ajang kejuaraan dunia, penampilannya yang memukau membuat atlet muda Korea Selatan itu membuat heboh penonton. Penampilannya yang diiringi musik The Greatest Showman, mengantarkan Byeon meraih gelar Juara Dunia Freestyle Poomsae putra U-17.

Saat berparade di sekitar Hong Kong Coliseum dengan mengenakan bendera Korea Selatan, penonton menyambutnya dengan tepuk tangan meriah. Spontan penonton meneriakan agar Byeon melakukan tendangan berputar 1080°.

Jaeyoung Byeon meraih gelar Juara Dunia Freestyle Poomsae putra U-17 pada Kejuaraan Dunia Taekwondo Poomsae Hong Kong 2024. (Foto/World Taekwondo)

Byeon pun langsung merespons dan melakukan salah satu teknik tendangan paling sulit dengan cara mengesankan. Teriakan penonton pun semakin keras membahana di Hong Kong Coliseum melihat aksi remaja yang baru meraih gelar juara dunia Freestyle Poomsae putra U-17.

“Di auditorium, seseorang berteriak ‘1080’, dan saya berhasil melakukan 1080! Itu tiba-tiba, tidak direncanakan!” ungkapnya tentang perayaan setelah kompetisi itu.

Tendangan Berputar 1080°

Teknik tendangan berputar 1080° (1080° dolgae-chagi) merupakan turunan lain dari tendangan 360º. Prinsipnya sama dengan tendangan berputar 720º, bedanya ada dua setengah putaran ditambah langkah ke dalam, sebelum melepaskan tendangan.

Meskipun secara teori semua variasi tendangan 360º asli dapat diterapkan pada tendangan 1080°, sebenarnya ada beberapa variasi yang sering dilakukan. Termasuk di antaranya 1080° Double dan Cheat 1080°.

Baca juga:

Wawan Saputra, Anak Pesantren yang Berprestasi Lewat Taekwondo

Teknik tendangan berputar 1080° memiliki tingkat kesulitan tinggi, sehingga sering kali hanya dilakukan oleh atlet yang telah berlatih selama bertahun-tahun. Untuk mencapai hasil yang baik bergantung pada penguasaan teknik yang baik dan kondisi fisik yang prima.

Dalam tendangan berputar 1080° (1080° dolgae-chagi) yang benar mengharuskan untuk mendarat dengan kedua kaki sambil menjaga keseimbangan. Kemudian diikuti dengan teknik menendang yang kuat.

Oleh karena itu, Byeon merasa tersanjung diminta melakukannya oleh para pendukungnya ketika dia merayakan kemenangan menjadi Juara Dunia Freestyle Poomsae putra U17. Apalagi untuk menjadi juara dunia, Byeon berlatih enam kali seminggu, selama tiga jam sepulang sekolah, sebelum mengikuti elite di akhir pekan.

Jaeyoung Byeon meraih gelar Juara Dunia Freestyle Poomsae putra U-17 pada Kejuaraan Dunia Taekwondo Poomsae Hong Kong 2024. (Foto/World Taekwondo)

Dedikasi dan hasratnya terhadap Taekwondo terbukti. Dia menemukan olahraga tersebut setelah melihat penampilan Tim Demonstrasi Taekwondo di media sosial saat masih di sekolah dasar.

Sejak saat itu, Byeon terinspirasi untuk menguasai teknik sendiri, dan mencapai mimpinya untuk berkompetisi bersama tim nasional Korea Selatan. “Setelah dua tahun, saya sekarang duduk di kelas tiga SMP dan akhirnya impian saya menjadi kenyataan,” ungkap Byeon.

Setelah meraih gelar juara dunia, Byeon fokus untuk memenangkan medali emas di Asian Games. Mengingat usia Byeon, kesempatan pertamanya kemungkinan akan datang pada tahun 2030.

“Saya ingin menjadi peraih medali emas di Asian Games. Ada Recognized dan Freestyle Poomsae, jadi ketika saya kembali ke Korea, saya akan berlatih untuk Recognized Poomsae juga,” katanya.

Untuk informasi, LUDUS akan segera menggelar event Freestyle Poomsae pada awal tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan lebih jauh tentang Freestyle Poomsae dan meningkatkan prestasi atlet Taekwondo di Tanah Air. (*)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.