
Pembalap Asal Hati Senang Racing Team, Risxy Firstanto.
Cinta dan kesabaran. Dua kata tersebut menjadi hal yang paling menggambarkan karier Risxy Firstanto di dunia balap reli.
Bagaimana tidak, sepanjang hidupnya, pria yang akrab disapa Kiky itu hanya menghabiskan waktunya di dunia balap. Tentu, hal tersebut bisa dia lakukan karena kecintaan terhadap olahraga ini.
Semakin banyak momen yang dilalui Risxy, semakin dalam pula cintanya pada balap reli Lantas, apa yang menjadi pemantik Risxy hingga dirinya sangat serius dalam menggeluti balap mobil?
Mengetahui kehidupan Risxy sedari kecil, tak mengherankan rasanya melihat dirinya kini terjun sebagai pembalap reli. Dia sudah sangat lekat dengan olahraga ini sejak lahir lantaran ayahnya bekerja sebagai mekanik mobil balap.
Bahkan, dirinya lebih sering menghabiskan waktu di bengkel di saat teman-teman sebayanya melakukan kegiatan lain seperti bermain. Dari situ, mulai tumbuh minat dari Risxy untuk mengikuti jejak sang ayah lantaran kerap dibawa bekerja, baik di bengkel maupun ketika balapan berlangsung.
“Awal kecintaan dan terjun ke dunia balap itu pertama karena saking cintanya sama balap khususnya rally itu awalnya dari nonton. Sejak TK, saya sudah suka suasana tenda dan keribetan paddock. Bahkan, saya sampai punya kebiasaan aneh ketika zaman dulu jadi suka mencium aroma knalpot mobil balap karena wangi,” kata Risxy ketika diwawancara Ludus.id.
“Jadi, setiap habis pulang sekolah saya gak pulang, tapi langsung ke bengkel. Sedari kecil saya juga senang menemani ayah begadang untuk persiapan balap. Dan setiap balapan, saya harus ada di garis start karena mau melihat mobil pas baru ngegas,” lanjut dia.
Pengaruh sang ayah memang cukup besar pada perjalanan kehidupan Risxy. Buktinya, Risxy kecil selalu dengan lantang menyuarakan cita-citanya untuk menjadi pembalap.
“Saya dari dulu kalau ditanya guru mau jadi apa, saya jawab mau jadi pembalap. Alhamdulillah, itu ternyata jadi doa,” kata anak dari pasangan Suprapto dan Sri ini.
Kendati demikian, Risxy tak dapat begitu saja mewujudkan cita-citanya tersebut. Sang ayah menekankan kalau dirinya harus menyelesaikan pendidikannya hingga kuliah terlebih dahulu sebelum terjun menjadi pembalap.
Sejatinya, keputusan tersebut memberi pengaruh yang cukup signifikan dalam karier Risxy. Dia tergolong telat masuk ke dunia balap. Namun, kedua orang tuanya memiliki alasan yang kuat di balik itu. Semata, agar sang adik juga tak melupakan pendidikannya.
Ya, Risxy memiliki adik yang bernama Andika Putra Prafandi yang juga terjun sebagai pembalap. Bahkan, bisa dibilang prestasinya lebih mentereng ketimbang sang kakak.
“Jadi, meskipun saya punya minat yang besar terhadap balap, ayah masih menekankan saya harus lulus kuliah dulu agar tak ditiru oleh adik,” ungkap Risxy.
“Hal itu tetap ada plus minusnya. Minusnya jelas ilmu yang saya serap gak sebanyak adik saya. Kalau Dika, sejak kelas 5 SD sudah harus bisa drifting. Sementara, ayah ke saya hanya sekadar bisa menyetir mobil di tol ketika lulus SD. Dari situ saja, perbedaannya terlihat,” tambahnya.
Pada akhirnya, Risxy pun berhasil mewujudkan mimpinya sedari kecil, yaitu setelah lulus kuliah, tepatnya pada 2017. Dia pun tak membuang waktu untuk segera turun ke lintasan balap.
Namun, Risxy tak langsung mendapat kesempatan untuk menjadi pembalap. Dia harus melalui jalan yang panjang dan mengawalinya dengan menjadi navigator dari Robert Saroinsong untuk membalap di kelas Jimny 1000 cc basic.
“Setelah itu saya diberi kesempatan membawa Jimny 1000 cc selama 2-3 bulan karena sudah masuk penghujung tahun. Di situ saya mendapat peringkat 4 atau 5 karena statusnya masih pembalap bayangan,” ujar Risxy.
Pada 2018, Risxy mendapat mandat untuk menjadi navigator Amar Gazni MDM. Sepanjang tahun itu, Risxy merasakan beberapa kali juara bersama Amar. Kebetulan, Asal Hati Senang Racing Team (AHSRT) yang menjadi tempat dia bernaung tengah mengejar gelar juara.
“Setahun itu ada sekitar 4 atau 5 seri yang hasilnya Alhamdulillah tim dapat juara nasional speed offroad,” kata Risxy.
Barulah pada 2019, Risxy mendapat kesempatan untuk turun menjadi pembalap namun di kelas yang lebih tinggi, yakni 4000-5000 cc. Dia menggunakan mobil Cherokee di kelas FFA yang merupakan kelas tertinggi.
“Dengan kesiapan yang ada, saya ambil dan coba maksimalkan kesempatan itu,” kata Risxy.
“Seri 1 sebagai amatir/rookie mendapat peringkat 3 dengan status debut di kelas FFA itu. Kalau gak salah, 2019 cuma ada 3 seri yang seri 2 dan 3 dijalankan di Muara Bungo Jambi. Alhamdulillah di seri 2 mendapat peringkat 3 dan di seri 3 dapat peringkat 2,” lanjutnya.
Pencapaian tersebut mengantarkan Risxy pada prestasi yang cukup baik. Sebab, setelah dilihat perhitungan secara nasional, dia keluar menjadi juara nasional Seeded B.
Ketika motivasinya tengah berlipat usai mendapat juara, Risxy harus menerima kenyataan bahwa dunia terpapar pandemi Covid-19 yang membuat segala sektor lumpuh, termasuk balapan.
Baru pada 2021, Ikatan Motor Indonesia (IMI) selaku pemegang otoritas olahraga otomotif di Tanah Air, mencoba untuk menggelar kejuaraan dengan mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku pada saat itu.
“2021 ada beberapa agenda yang diselenggarakan IMI dengan beberapa perubahan menyesuaikan dengan protokol kesehatan,” ucap Risxy.

Pembalap AHSRT Risxy Firstanto-Raden Ivan Dwiastomo berdoa sebelum melaju di trek.
Pada akhir 2021, Risxy mulai rutin kembali ke lintasan lantaran turun sebagai navigator dari Andika yang notabene adiknya sendiri.
“Saya fokus membantu adik saya agar bisa membalap dengan baik,” ujar pria kelahiran Jakarta, 9 Februari 1995 itu.
Tugas yang Risxy emban berlanjut hingga 2022. Atas perannya juga sebagai mentor, nama Andika langsung mencuat sebagai salah satu pembalap berbakat.
“Di 2022, saya masih ditugaskan jadi navigator Andika karena dia ikut ajang speed offroad. Seri 1 berjalan dengan banyak kejutan di mana Andika yang merupakan pembalap pemula bisa bersaing dengan pembalap profesional dan senior. Malah, bisa dibilang mencatatkan waktu tercepat di event itu,” tutur Risxy.
Risxy akhirnya kembali memegang kemudi di seri 2 lantaran ada pembalap yang terjangkit Covid-19. Beruntung, dia bisa finis peringkat 3 setelah melewati perjuangan yang melelahkan.
“Seri 2 speed offroad seharusnya saya kembali jadi navigator Andika. Cuma Amar terkena Covid-19, akhirnya di situ saya ditugaskan jadi pembalap lagi namun harus memakai mobilnya Amar. Alhamdulillahnya saya dapat peringkat 3. Akhirnya, dari situ saya ditugaskan untuk terus membalap di kelas G42 yang kelas 4000cc full modifikasi tapi bukan FFA,” kata pria 29 tahun.
“Tapi, Alhamdulillah walaupun kami ikut di kelas standarnya Cherokee, waktu kami bisa bersaing di kelas FFA,” lanjutnya.
Melewati berbagai drama sepanjang 2022, Risxy masih mendapatkan rezeki dengan terpilih menjadi juara umum Kejurda Sprint Rally 2022 Kelas Umum Driver dan juara umum Kelas Group J Driver dari IMI Jabar.
Momen terberat
Bila 2022 merupakan tahun yang cukup baik bagi Risxy dengan menyabet dua gelar juara dari IMI Jabar, tahun berikutnya bisa dibilang sebagai momen terberat yang dirasakan Risxy sebagai pembalap.
Pada 2023, Risxy mengalami masalah pada mobilnya saat berkompetisi di ajang speed offroad. Imbasnya, Risxy minim prestasi di sepanjang 2023.
“Banyak sekali kendala yang dirasakan sepanjang 2023 dari seri pertama sampai terakhir. Contohnya, dudukan aki lepas dan kepala aki putus saat saya membawa mobil. Pedal kopling juga pernah lepas. Saya memang dilatih sabar di tahun kemarin,” kata Risxy.
“Sangat sedih rasanya melihat rekan satu tim naik podium tapi saya tidak,” tambahnya.
Beruntung, Risxy memiliki support system yang sangat solid, mulai dari keluarga hingga rekan satu tim yang selalu memberikan dukungan padanya. Sehingga, dia bisa menjadi pribadi yang lebih tangguh setelah mendapatkan banyak pelajaran pada 2023 lalu.
“Alhamdulillah-nya, banyak yang menguatkan dan memberi saran, seperti adik dan ayah saya. Makanya, di sepanjang tahun itu saya banyak belajar di mana kedewasaan, mental, sabar, ikhlas, bisa menjadi satu,” ucap Risxy.

Pembalap AHSRT Risxy Firstanto-Raden Ivan Dwiastomo tengah beraksi di Kejurnas Balap Rally Speed Offroad Seri 1 2024.
Semangat itulah yang dibawa Risxy dalam memulai perjalanannya di tahun ini. Dia tak ingin terbebani dan selalu mencoba mengeluarkan yang terbaik dalam setiap kejuaraan demi mewujudkan cita-cita menjadi juara nasional di ajang speed offroad.
“Ya sekarang sedang mencoba mengejar juara nasional. Soalnya kan saya underdog saja. Karena apa pun yang terjadi, saya akan tetap berkecimpung di dunia balap,” tutup Risxy.