Rumput SUGBK Jelang Timnas Indonesia Kontra Jepang: Belum Sempurna, tapi Meningkat Pesat!

Rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) terus menjalani pemeliharaan intensif jelang laga timnas Indonesia kontra Jepang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (15/10) mendatang. (Ilham Sigit Pratama/Ludus.id).

Laga kelima putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tinggal menghitung hari. Pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) berupaya agar hujatan dan kritikan publik terhadap kualitas rumput tak terulang. Lapangan SUGBK pun terus bersolek jelang laga Timnas Indonesia kontra Jepang yang akan digelar pada Jumat (15/10).

Jumat (8/11) pukul 13.30 WIB, tepat seminggu sebelum pertandingan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir tiba dari pintu kuning SUGBK ditemani dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi dan Direktur Utama (Dirut) PPKGBK, Rakhmadi Afif Kusumo.

Baca juga: 

Nasib Piala AFF Kini

Agenda siang itu adalah pengecekan kondisi rumput pertandingan. Erick sesekali menyentuh rumput sembari bercakap ria bersama Rakhmadi. Awak media yang hadir pun diberi kesempatan untuk menyentuh rumput secara langsung.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir didampingi Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi Afif Kusumo meninjau lapangan SUGBK, Jumat (8/11). (Ilham Sigit Pratama/Ludus.id).

Berdasarkan pantauan Ludus.id di lokasi, rumput SUGBK tampak sudah ada peningkatan dari laga-laga sebelumnya. Kondisi rumput tampak lebih hijau dan segar. Namun, masih terdapat rumput yang menguning pada sisi lapangan.

Rumput SUGBK masih dalam tahap pemeliharaan hingga hari pertandingan. Pada area-area tertentu, tampak jaring-jaring menutupi rumput disertai tulisan imbauan untuk tidak mendekati rumput.

Wajah Indonesia sebagai salah satu kontestan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tentu tidak boleh tercoreng lagi. Sebab, rumput SUGBK kerap dibanjiri kritikan pada laga-laga sebelumnya.

Masih terdapat rumput yang menguning di beberapa sisi lapangan SUGBK. (Ilham Sigit Pratama/Ludus.id)

Ketika timnas Indonesia menjamu Filipina pada putaran kedua yang digelar Juni 2024 lalu, rumput SUGBK jauh dari kata prima. Saat itu, rumput lapangan masih dilanda stres karena terus dipakai untuk berbagai acara dengan intensitas tinggi, termasuk konser grup musik asal Korea Selatan, NCT Dream pada Mei silam.

Kondisi rumput saat itu bahkan sampai membuat Shin Tae-yong prihatin. Arsitek asal Korea Selatan itu lantas memperingatkan agar SUGBK tidak lagi digunakan untuk konser.

“Seperti yang kita lihat, kondisi rumput kurang baik. Saya berharap di lapangan sepak bola tidak diadakan konser tetapi pertandingan sepak bola,” ucap Shin Tae-yong ketika itu.

Kualitas rumput SUGBK tampak tidak mengalami perkembangan signifikan saat timnas Indonesia menjamu Australia pada laga kedua putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, 10 September 2024 silam. Nada miring di media sosial perihal kualitas rumput pun kembali nyaring bergema.

Alhamdulillah kondisi rumput itu saya rasa terbaik yang pernah saya rasakan. Tinggal menjaga konsistensinya yang tidak mudah.

Kualitas rumput yang buruk saat itu tak lepas dari pengaruh acara akbar di SUGBK beberapa hari sebelumnya. Bukannya steril, SUGBK justru menggelar Misa Akbar yang dihadiri tamu istimewa negara, Paus Fransiskus lima hari jelang pertandingan.

Pada tahap ini, PPKGBK baru benar-benar mendengar keluhan warganet. Lahan seluas satu hektare di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat pun disiapkan untuk nursery rumput.

Adapun hingga saat ini, lapangan SUGBK terus dijaga tetap steril kurang lebih dua bulan jelang laga kandang timnas Indonesia kontra Jepang dan Arab Saudi. Terakhir kali SUGBK digunakan adalah kala Persija Jakarta menjamu Dewa United pada lanjutan Liga 1 2024-2025, 16 September 2024.

Tak ayal, kondisi rumput SUGBK mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Usai meninjau lapangan, Erick Thohir mengaku cukup puas dengan kondisi rumput saat ini.

Alhamdulillah kondisi rumput itu saya rasa terbaik yang pernah saya rasakan. Tinggal menjaga konsistensinya yang tidak mudah. Tapi saya yakin Pak Dirut, pihak GBK sangat serius. Dan kami dari PSSI sangat mengapresiasi,” ujar Erick kepada awak media termasuk Ludus.id.

“Apalagi dari pihak FIFA dan AFC, ini akan mengirim orang. Untuk mengecek benar nggak sesuai dengan yang kita gembar-gemborkan,” sambung pria yang juga Menteri BUMN itu.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memberi keterangan kepada awak media di area Pintu Kuning SUGBK, Jumat (8/11). (Ilham Sigit Pratama/Ludus.id).

Rakhmadi Afif Kusumo menambahkan, pihaknya terus berkonsultasi intens dengan tim kepelatihan timnas Indonesia mengenai panjang rumput. Nanti, jelang hari pertandingan, PPKGBK akan meminta pendapat kepada Shin Tae-yong mengenai ukuran rumput.

“Hari ini usianya (rumput) sudah cukup matang dan sudah kuat. Kami sudah gunting lagi, sudah potong lagi, lebih pendek,” sahut Rakhmadi.

“Nanti sebelum hari H (pertandingan), pelatih dari timnas juga dari PSSI akan lihat (lapangan) lagi. Jika perlu dipotong lebih pendek, kita akan sesuaikan. Nah, hari ini sudah setahap yang prima dan bisa dipakai untuk laga timnas kita,” lanjutnya menambahkan.

Bisa untuk selebrasi knee-slide?

“Di momen itu (mencetak gol), saya ingin mencetak gol dengan selebrasi yang sama (seperti saat bermain di Liga Belanda). Tapi lapangannya sangat keras, saya masih terluka di kedua lutut,” ucap gelandang timnas Indonesia, Thom Haye kala menceritakan pengalamannya berselebrasi knee-slide usai mencetak gol ke gawang Filipina, 11 Juni 2024 silam.

Kondisi lutut Thom Haye lecet usai berselebrasi knee-slide pada laga timnas Indonesia kontra Filipina, 11 Juni 2024. (Justinus Lhaksana)

Kini, disebut bahwa para pemain timnas Indonesia bebas melakukan selebrasi apapun di atas lapangan SUGBK tanpa khawatir terluka. Pada Selasa (5/11) silam, pengamat sepak bola, Justin Lhaksana mengklaim bahwa Thom Haye bisa melakukan knee-slide sesuka hati pada laga melawan Jepang dan Arab Saudi nanti.

“Halo Thom (Haye), saat ini saya berada di SUGBK, seperti yang Anda lihat, Anda akan memainkan laga melawan Jepang dan Arab Saudi. Saya diundang untuk mengecek lapangan. Anda tahu kenapa? Karena kami berharap Anda mencetak gol dan berselebrasi dengan lutut Anda,” kata pria yang disapa Coach Justin tersebut pada unggahan Instagram yang ditujukan kepada Thom Haye.

“Dan kali ini, Anda tidak akan mengalami cedera. Seperti yang Anda lihat, lapangannya sangat bagus. Mereka bilang bahwa sejak awal mereka memasang rumput, saat ini sudah terpasang satu sampai dua bulan, dan akar rumputnya tumbuh ke dalam tanah sekitar 10 cm,” lanjut Coach Justin.

Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana meninjau SUGBK dan menjamin Thom Haye bebas melakukan knee-slide tanpa khawatir terluka. (PPKGBK)

Coach Justin menuturkan, rumput sudah tertanam sangat erat dengan tanah sehingga rumput tidak akan terburai ketika sang pemain menendang bola. Pria berkaca mata itu pun menjabarkan detail ukuran rumput SUGBK saat ini.

“Jadi artinya ketika Sandy Walsh menendang bola, rumputnya tetap akan (tertanam) di sini. Sekarang (panjang rumput) 18 milimeter, dan mereka akan membiarkannya terus tumbuh sampai 20 milimeter,” tutur Coach Justin.

“Jadi, Anda akan mendapat lapangan berstandar FIFA. Menurut pandangan saya ini terlihat sangat baik. Jadi, kami berhadap Anda mencetak gol sebanyak-banyaknya. Jadi, Anda bisa mencetak gol tanpa cedera,” sambung mantan pelatih timnas futsal Indonesia itu.

Rakhmadi membenarkan pernyataan yang disampaikan Coach Justin. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu bahkan mempersilahkan awak media

“Kemarin secara informal kami mengundang Koci (sapaan Coach Justin), Koci akhirnya telepon langsung sama pemain timnas kita harus ngegolin dan knee-slide. Kalau mau dicoba sama mas boleh loh,” ujar Rakhmadi seraya berkelakar.

“Nanti pegang rumputnya boleh tapi jangan knee-slide. Dipegang aja dulu lihat kayak apa, udah lebih kuat sekarang,” imbuhnya.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.