Sagil Muhammad Riski dan Upaya Perbasi Bentuk Timnas Basket ‘Raksasa’

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
PP Perbasi bersama dengan Sagil Muhammad Riski dan para pemain yang tengah mengikuti TC jelang SEABA U-18.

Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) semakin serius dalam mempersiapkan tim nasional basket Indonesia demi menjaga tradisi prestasi yang kini sudah mulai rutin dirasakan. Salah satu caranya dengan mencari tunas-tunas muda untuk digembleng dan dijadikan pemain masa depan tim Merah Putih.

Sejak mampu mematahkan dominasi Filipina dengan meraih medali emas basket putra di SEA Games 2021 dan menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 lalu, Perbasi terus menggenjot peningkatan prestasi timnas basket dengan melakukan talent scouting guna mendapatkan pemain berbakat. Tak hanya dengan blusukan ke daerah pelosok Tanah Air, tapi juga melalui proses naturalisasi, seperti halnya yang dilakukan saat menggaet Marques Bolden dan Derrick Michael Xzavierro.

Kedua sosok tersebut jadi pilar penting kebangkitan Timnas Basket Putra Indonesia. Terbukti, tanpa kehadiran mereka, timnas basket putra gagal mempertahankan medali emas di SEA Games 2023 meski menurunkan pemain naturalisasi lain seperti Anthony Beane Jr, Dame Diagne, dan Lester Prosper.

Maka, Perbasi pun terus bergerak mencari pemain dengan kualitas yang serupa agar bisa menjaga bahkan meningkatkan prestasi dari timnas basket Indonesia di masa depan sekaligus menjadi upaya agar tak ketergantungan terhadap para pemain tersebut.

Induk bola basket nasional itu mulai melakukan seleksi dan tak jarang terjun langsung mencari pemain ke daerah, terutama yang berada di luar Pulau Jawa. Beberapa nama sudah didapat yang kebanyakan berpostur di atas 190 cm karena Perbasi ingin membangun timnas yang memiliki banyak pilar “raksasa” agar lebih bisa bersaing dengan para pemain dari luar negeri.

Satu yang paling menarik perhatian adalah sosok Sagil Muhammad Riski. Ya, Sagil merupakan bocah SD yang namanya sempat viral di media sosial lantaran tingginya nyaris menyentuh 2 meter di usianya yang baru menginjak 12 tahun.

Dia terlihat sangat berbeda dengan anak-anak seusianya lantaran tingginya yang menjulang mencapai 197 cm, bahkan melebihi rata-rata orang dewasa Indonesia sekalipun.

Menyadari ada bocah yang memiliki tinggi tak biasa, Perbasi pun bergerak cepat untuk melihat langsung dan menilai potensi dari Sagil. Perbasi menyambangi kediaman Sagil di Jambi, tepatnya di Kabupaten Kerinci, untuk menemui keluarga dari bocah 12 tahun itu.

Di sana, Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, mengaku berdiskusi dengan kedua orang tua Sagil dan meminta izin untuk memberikan pembinaan pada Sagil guna dididik agar bisa menjadi pemain timnas basket a di masa depan.

“Tidak mungkin timnas akan kuat kalau kita tidak mempersiapkan tim-tim di bawahnya,” kata Danny dalam konferensi pers Perbasi di Tangerang, Banten.

Upaya Perbasi pun berhasil meluluhkan hati dari orang tua Sagil dan bersedia melepasnya untuk tinggal di Jakarta. Kebetulan, sang anak juga menyukai olahraga ini setelah diperkenalkan oleh Perbasi. Sebelumnya, Sagil lebih sering memainkan sepak bola dan bola voli karena lebih umum di tempat tinggalnya.

Tinggal di Jakarta, Sagil dititipkan Perbasi di klub Aras Gading Muda (AGM) untuk dibina menjadi calon pemain timnas basket masa depan. AGM dipilih Perbasi karena memiliki rekam jejak yang baik soal pembinaan pemain muda dan juga berprestasi.

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
Penandatanganan MoU antara PP Perbasi dengan Aras Gading Muda sebagai tempat untuk membina Sagil Muhammad Riski.

Tak lupa, Sagil juga diberikan pendidikan yang memadai selain dilatih bermain basket.

“Aras Gading Muda dalam kejuaraan nasional antarklub U-17 pada April lalu berhasil menjadi juara,” ujar Danny.

Salah satu pendiri AGM, Murni Setionegoro, menyambut baik pilihan Perbasi yang mempercayakan Sagil untuk dibina di klubnya. Dia berjanji klubnya akan memberikan yang terbaik supaya Sagil bisa meraih sukses di basket.

“Kami berterima kasih kepada Perbasi atas kepercayaan untuk membina Sagil di Jakarta sesuai dengan jenjang umurnya di klub kami. Semoga ke depannya Sagil bisa sukses dan maju di basket hingga menembus timnas,” kata Murni yang juga menjabat sebagai manajer Timnas Basket Putra U-18.

Ingin Meniti Sukses Lewat Basket 

Sagil Muhammad Riski lahir di Kerinci, 7 Juni 2012. Dia merupakan anak kedua dari dua bersaudara alias anak bungsu dari pasangan Susi Herlina dan Sabarudin. Dia memiliki satu kakak laki-laki yang bernama Gerri Ariansyah.

Susi menceritakan Sagil sedari kecil memang sudah terlihat berbeda dengan anak-anak kebanyakan. Ketika menginjak Taman Kanan-kanak (TK), postur tubuh Sagil sudah jauh melebihi tinggi anak-anak normal.

“Sagil memang sejak TK sudah berbeda dengan teman-temannya yang lain. Dulu dia badannya gemuk dan tinggi. Pas kelas 4 SD dia minta sunat, setelah itu badannya menjadi kurus dan tingginya semakin melonjak,” kata Susi saat diwawancarai Ludus.

Kendati tingginya berbeda dari anak-anak seusianya, Sagil tak pernah memiliki masalah dalam pergaulan. Justru, berkat itu, dia memiliki banyak teman. Namun, Susi mengaku jika ada saja komentar miring mengenai Sagil yang disebabkan postur badannya itu.

“Ya namanya kami tinggal di kampung pasti pernah (ada komentar miring) karena orang gak tau usia aslinya. Tapi, setelah viral jadi banyak yang minta foto sampai ada yang minta lihat akta lahir,” ungkap Susi.

Makanya, Susi mengaku bersyukur berkat viralnya sang anak, jadi membuka jalan yang lebih besar bagi Sagil. Termasuk dilirik Perbasi untuk dididik menjadi calon pemain masa depan timnas basket Indonesia.

“Anaknya memang suka olahraga dari kecil. Seringnya bermain sepak bola. Makanya, saya berdoa semoga Sagil sukses di sini dan tercapai cita-citanya. Yang terpenting, dia serius menjalaninya,” tutur Susi.

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
Sagil Muhammad Riski, bocah viral yang dilirik PP Perbasi untuk diproyeksikan menjadi pemain masa depan timnas basket Indonesia.

Di sisi lain, Sagil, yang mengakui bahwa dirinya belum familiar dengan basket lantaran baru dikenalkan oleh Perbasi, menyatakan sudah siap untuk menempuh jalan untuk menjadi pemain top nasional. Meski belum pernah memainkan basket, dia bisa dengan cepat jatuh hati pada olahraga bola pantul ini.

“Sebelumnya saya belum pernah main basket. Lebih sering main sepak bola, terkadang bola voli. Tapi, begitu tahu, saya langsung suka dan mau serius di sini,” ucap Sagil.

“Saya mau jadi pemain top dan mencetak prestasi di timnas,” tambah bocah yang mengidolakan pemain Inggris dan Manchester City, Phil Foden.

Persiapkan Tim Menuju SEABA U-18

Selain mengenalkan Sagil, Perbasi juga membeberkan tengah mempersiapkan tim menuju turnamen SEABA (Southeast Asia Basketball Association) U-18 Putra yang berlangsung di Malaysia pada 19-21 Juli 2024.

Demi meraih hasil terbaik, timnas basket putra U-18 saat ini sedang menjalani pemusatan latihan (TC) sejak 24 Juni. Nantinya, hanya akan ada 12 pemain yang terpilih untuk memperkuat timnas putra di turnamen tersebut.

Perbasi berharap timnas putra U-18 ini bisa meraih prestasi tertinggi karena hanya juara yang berhak lolos ke FIBA Asia Cup U-18 2024 pada 2-9 September di Amman, Yordania.

“Kami percaya dan optimistis Indonesia bisa lolos untuk mengikuti FIBA Asia Cup U-18,” kata manajer timnas basket putra U-18, Murni Setionegoro.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.