“Sampaikan, Bahwa Aku Pernah Ke Tempat Terbaik di Dunia Hanya Dengan Satu Kaki”

Foto: Otto Ferdinand

Jendi Pangabean. Cerita yang sudah banyak diungkap media. Dari sejak ia akan tampil di Asian Para Games 2018, hingga ia akhirnya dikalungi 1 medali emas 1 perak dan 2 perunggu. Prestasi spektakuler yang dihasilkannya tak mudah didapatkannya. Sebuah cerita panjang dari masa kecil yang suram karena kaki kirinya harus diamputasi lantaran kecelakaan yang dialaminya pada saat ia berusia 12 tahun. Tapi kondisi ini  justru mengubah drastis hidupnya.

Cerita pun bergulir. Tentang seorang Jendi, atlet difabel yang mampu mengubah keterbatasan menjadi sebuah kebanggaan. Tak hanya untuk dirinya sendiri, keluarga, tapi juga untuk bangsanya. Jendi Pangabean, kini 31 tahun, menginspirasi banyak orang: tentang sebuah keikhlasan hidup, kerja keras, keteguhan hati dan percaya diri untuk mendapatkan kesempurnaan hidup dengan prestasi-prestasinya. Jendi mampu berdamai dengan keadaan!

Hasilnya adalah prestasi yang dibuktikan, dengan  total 10 medali emas yang diraihnya selama turun di lintasan renang Asean Para Games, juga 5 rekor nasional dan 9 rekos Asean Para Games. Pembuktian bahwa ia meyakini semua hidup tak ada yang tak mungkin terjadi.

Jendi Pangabean mengubah keadaan. Ia akan terus mengayuh tangannya untuk secepat mungkin mencapai finis! Untuk membuktikan ia masih bisa berprestasi emas pada Asean Para Games yang akan digelar 30 Juli hingga 6 Agustus di Solo.

Foto: Otto Ferdinand

Foto: Otto Ferdinand

Foto: NPC Indonesia


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.