Samyuktha Narayanan Cetak Rekor sebagai Instruktur Taekwondo Termuda di Dunia

Samyuktha Narayanan melakukan tendangan saat berlatih Taekwondo. (Foto/Dok/Guinness World Records)

LUDUS – Samyuktha Narayanan dari India mencetak rekor sebagai instruktur Taekwondo termuda di dunia dalam usia 7 tahun 270 hari.

Samyuktha Narayanan mulai berlatih Taekwondo saat berusia 3 tahun, terinspirasi oleh kedua orang tuanya, Shruthy dan Narayanan, yang mengelola Madurai Taekwondo Academy.

Dikutip dari lama Guinness World Records, keluarga Narayanan ini memiliki tradisi mencetak rekor dunia. Ayahnya, Narayanan, memegang gelar Guinness World Records (GWR) atas pencapaian memecahkan tujuh lempengan marmer dengan satu tendangan.

“Ayah dan ibu saya adalah inspirasi terbesar saya. Sertifikat Guinness World Records milik mereka yang tergantung di dinding rumah selalu memotivasi saya untuk meraih pencapaian serupa,” ujar Samyuktha.

Baca juga:

Remaja 15 Tahun, Jaeyoung Byeon Sabet Gelar Juara Dunia Freestyle Poomsae

Bagi Samyuktha Narayanan, menjadi instruktur di usia muda adalah kebanggaan bagi dirinya. “Saya merasa bangga berdiri di depan anak-anak seusia saya sebagai instruktur. Terkadang, saya juga belajar dari mereka,” tambahnya.

Meskipun sudah mencapai prestasi besar, Samyuktha Narayanan tidak berhenti di sini. Dia berencana meraih lebih banyak gelar GWR, memenangkan kejuaraan Taekwondo internasional, dan bahkan bermimpi meraih medali Olimpiade untuk India.

Samyuktha Narayanan berpose dengan sertifika Guinnes World Records sebagai instruktur Taekwondo perempuan termuda. (Foto/Guinness World Records)

Sedangkan luar dunia Taekwondo, Samyuktha Narayanan menikmati menari dan trekking bersama keluarganya. Namun, Taekwondo tetap menjadi fokus utamanya.

“Taekwondo adalah olahraga yang baik untuk kesehatan dan kebugaran. Saya mengajak anak-anak lain untuk mencobanya. Berlatih di dojo bersama teman-teman jauh lebih menyenangkan daripada bermain game di ponsel,” pesannya kepada generasi muda.

Sabuk Hitam

Samyuktha Narayanan menjalani pelatihan intensif di bawah bimbingan ayahnya. Perjalanan menuju sabuk hitam, yang diraihnya hanya dalam waktu lima tahun, melibatkan latihan keras.

Termasuk berlari sejauh lima kilometer, menyelesaikan berbagai latihan fisik, dan mempelajari silabus Taekwondo secara menyeluruh.

Samyuktha Narayanan sedang berlatih di bawah pengasan sang ayah. (Foo/Dok/Guinness World Records)

Meskipun menjadi murid termuda di kelompoknya, Samyuktha Narayanan menunjukkan kemampuan luar biasa, sehingga berhasil mendapatkan pengakuan Korea. Bahka dIa menerima sertifikat dari para grandmaster, menambah kebanggaan keluarga dan komunitasnya.

Baca juga:

Mengenal Freestyle Poomsae dalam Taekwondo

Dalam kesehariannya, Samyuktha Narayanan menjaga keseimbangan antara latihan, sekolah, dan waktu bersama keluarga. “Saya bangun pagi-pagi untuk berlatih bersama murid lainnya, menyelesaikan pekerjaan rumah, lalu melanjutkan latihan di dojo pada malam hari,” jelasnya.

Samyuktha Narayanan memiliki cara sederhana setelah mendapatkan sabuk hitamnya. Dia memilih menikmati wafel favoritnya bersama teman-teman di Madurai. “Momen itu sangat spesial bagi saya,” katanya. (Gerry Putra)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.