
Pemain muda Satria Muda Pertamina, Ali Bagir meluapkan kegembiraan.
Satria Muda Pertamina berhasil memimpin 1-0 atas Pelita Jaya Jakarta pada gim pertama IBL Finals 2024, di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/8) malam WIB. Bermain di hadapan pendukungnya sendiri, Satria Muda Pertamina berhasil mendominasi kuarter keempat yang menjadi kunci kemenangan atas rival sekota mereka.
Pertandingan antara Satria Muda Pertamina dan Pelita Jaya Jakata berlangsung ketat dengan kejar-kejaran poin yang terus terjadi sepanjang kuarter pertama hingga ketiga. Namun, Satria Muda Pertamina akhirnya berhasil mengamankan kemenangan dengan skor akhir 84-71 setelah mendominasi kuarter keempat.
Abraham Damar Grahita menjadi bintang kemenangan Satria Muda dengan mencatatkan 14 poin, empat rebound, dua assist, dan satu steal, yang membuat dirinya dinobatkan sebagai “Player of The Game”.
Satria Muda Pertamina yang dilatih oleh Youbel Sondakh memulai pertandingan dengan menurunkan Arki Wisnu, Juan Laurent Kokodiputra, Sandy Ibrahim Aziz, Reynaldo Garcia Zamora, dan Artem Pustovyi sebagai starter. Sedangkan Pelita Jaya yang dikomandoi oleh Johannis Winar mengandalkan Andakara Prastawa, Justin Brownlee, James Dickey III, Brandon Jawato, dan Reza Guntara di awal laga.
Pertandingan dimulai dengan aksi Justin Brownlee yang membuka skor melalui tembakan tiga angka setelah satu menit tanpa poin. Reynaldo Garcia Zamora segera membalas dengan satu kali free throw dan three point. Aksi saling balas tembakan tiga angka terus terjadi antara Brownlee dan Zamora.
Pada menit akhir kuarter pertama, Brownlee melakukan buzzer beater dengan tembakan tiga angka, menutup kuarter pertama dengan skor 21-15 untuk keunggulan Pelita Jaya Jakarta.
Kejar-kejaran poin terus berlanjut di kuarter kedua. Pemain naturalisasi Indonesia, Brandon Jawato, menambah keunggulan Pelita Jaya Jakarta dengan tembakan tiga angka. Reynaldo Zamora kembali menyamakan kedudukan dengan drive-in melewati center James Dickey III. Saling kejar poin terus terjadi hingga kuarter kedua ditutup dengan skor tipis 39-38 untuk keunggulan Satria Muda.
Memasuki kuarter ketiga, kedua tim tetap bermain agresif. Pada sisa tujuh menit, kedudukan seimbang menjadi 44-44. Reynaldo Zamora terus mendominasi dan mencetak total 19 poin hingga lima menit terakhir kuarter ketiga, membawa Satria Muda unggul 53-50. Namun, Justin Brownlee segera membalas dengan lay up indah.
Kuarter ketiga diakhiri dengan clutch shot dari Artem Pustovyi, membawa Satria Muda Pertamina unggul 62-57. Pada kuarter keempat, pemain asing Satria Muda Pertamina lainnya, Elgin Rashad Cook, menunjukkan kualitasnya dengan mencetak three point dan drive-in yang efektif, memperlebar jarak keunggulan Satria Muda menjadi 69-59.

Duel Arki Wisnu dari Satria Muda Pertamina dengan KJ McDaniels dari Pelita Jaya Jakarta.
KJ McDaniels dari Pelita Jaya Jakarta mencoba mendekat melalui tembakan tiga angka, namun aksinya segera dibalas oleh Abraham Grahita. Duet Arki Wisnu dan Cook semakin memperbesar keunggulan Satria Muda menjadi 74-62. Ali Bagir juga turut menyumbang poin dengan under basket indahnya.
Pada sisa 2 menit 30 detik, Pelita Jaya Jakarta semakin kesulitan mengejar ketertinggalan, dengan skor 67-84. Meskipun Anthony Bean Jr. dan tim Pelita Jaya Jakarta terus berusaha, mereka akhirnya harus mengakui keunggulan Satria Muda dengan skor akhir 84-71.
Pertahanan kunci kemenangan
Pelatih Satria Muda Pertamina, Youbel Sondakh, menyatakan bahwa strategi bertahan menjadi kunci utama melawan Pelita Jaya Jakarta. Youbel Sondakh menyebut pertahanan yang solid sebagai langkah besar menuju pertandingan kedua.
“Kami harus bertahan dengan baik melawan tim yang unggul dalam serangan secara statistik. Setiap pemain harus memiliki mental yang sama dalam bertahan,” kata Youbel dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Meskipun meraih kemenangan, Youbel mengakui bahwa timnya perlu memperbaiki beberapa aspek untuk pertandingan kedua dan menjaga konsistensi permainan yang rapi. “Kami harus bermain rapi dengan strategi man to man, zone, dan senjata lainnya,” ujar mantan pemain nasional bola basket Indonesia itu.

Bintang Satria Muda Pertamina, Reynaldo Zamora berusaha melakukan layup ke ring.
Youbel juga menyadari adanya kekurangan dalam kualitas pemain untuk penjagaan man to man dan bertekad untuk membenahi hal tersebut. Dia memberikan apresiasi khusus kepada Reynaldo Garcia Zamora dan Abraham Damar Grahita yang berhasil mengontrol permainan dan mencetak tembakan tiga angka dengan baik.
“Semua pemain pantas mendapatkan apresiasi, terutama Zamora dan Grahita yang menunjukkan kontrol permainan dan kemampuan tembakan tiga angka yang luar biasa,” tambah Youbel.
Sementara itu, pelatih Pelita Jaya Jakarta Johannis Winar mengakui pemain Satria Muda Pertamina tampil lebih gigih dalam merebut bola. Dia menyatakan sang lawan bermain dengan baik dalam aspek ofensif dan defensif, serta mampu menutup celah permainan dengan efektif.
“Mereka bermain agresif dengan ofensif rebound yang kuat dan sistem permainan mereka lebih baik. Pergerakan kami kurang optimal untuk melakukan fast-break,” kata pelatih yang akrab disapa Ahang dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Ahang menjelaskan salah satu kekuatan timnya adalah melakukan fast-break, namun karena pertahanan tidak solid, strategi tersebut tidak dapat dieksekusi dengan baik. Menurut dia, untuk memecahkan permainan zone lawan, fast-break adalah kunci, tetapi karena sering kali mengambil bola dari hasil kemasukan poin, serangan cepat menjadi sulit dilakukan.
“Terlalu banyak poin yang didapatkan lawan dari ofensif rebound. Pada pertandingan final kedua nanti, kami harus lebih mengontrol rebound lawan agar bisa melakukan fast-break,” ujarnya.
Ahang juga menekankan bahwa bukan pertahanan lawan yang sulit ditembus, tetapi jika permainan timnya lebih cepat dan aliran bola ke depan lebih lancar, peluang untuk mencetak poin akan lebih besar.
Pertandingan final kedua akan berlangsung di Indoor Stadium SC, Tangerang, pada Sabtu (3/8), yang merupakan kandang Pelita Jaya Jakarta. Jika kedua tim bermain imbang 1-1, pertandingan ketiga tetap akan dilaksanakan di tempat yang sama karena Pelita Jaya Jakarta memiliki peringkat lebih baik dibandingkan Satria Muda Pertamina di babak reguler.
Akankah Satria Muda Pertamina sapu bersih? Ataukah Pelita Jaya Jakarta mampu memaksakan gim ketiga? Layak dinantikan!