Upaya dan kerja keras telah dilakukan. Namun, ini bukanlah sebuah akhir musim yang diinginkan baik oleh Sean Gelael maupun tim WRT 31. Target finis di posisi runner-up dunia di kelas LMGT3 FIA WEC 2024 tak tercapai, namun satu hal positif lain tetap didapat: peringkat empat Dunia.
Sean Gelael dan dua rekan setimnya di WRT 31 yang merupakan Global Partner Pertamax Turbo, Augusto Farfus (Brasil) dan Darren Leung (Inggris) menyadari bahwa balapan 8 Hours of Bahrain, Sabtu (2/11) akan berat bagi mereka. Hal itu sudah dirasakan sejak latihan hari pertama, Kamis (31/10).
Kalah kekuatan mobil, lalu tingkat pemakaian ban tinggi, serta sejumlah hal lain di luar kendali mereka menjadi pertanda kesulitan tersebut. Start dari P12 yang dilakukan oleh Leung lebih membuat kondisi tidak menguntungkan.
Baca juga:
Tim WRT 31 Kerja Keras demi Hasil Bagus
Setelah melalui tiga stint dan 2 jam 38 menit di trek, Leung masuk pit, lalu menyerahkan kemudi ke Farfus dari P11. Ternyata Farfus pun tak bisa berbuat banyak, termasuk juga Sean Gelael yang membalap setelah dirinya.
Perubahan strategi yang mereka lakukan, yang sebelumnya direncanakan Sean menyetir lebih dahulu dengan durasi sama seperti Leung, lalu Farfus hingga finis, tetap tak membantu. Farfus dan Sean yang akhirnya gonta-ganti mengemudi merasakan hal sama, mobil tak sekompetitif biasanya.
Keberadaan dua kali Safety Car (SC) yang biasanya menolong, tetap tak bermanfaat banyak. Posisi mereka sempat naik dan masuk 10 Besar, bahkan P7, tapi kemudian melorot lagi.
“Sebuah balapan yang berat, tapi posisi akhir di klasemen tetap patut kita syukuri.”
Bahkan, puncak dari segala ketidakberuntungan terjadi tak lama menjelang finis. Farfus yang sedang berduel dengan Alex Riberas (Heart of Racing Team 27) malah menyenggol mobil Aston Martin itu. Farfus yang mestinya finis di P11 pun melorot ke P13 karena kena tambahan waktu sebagai kompensasi drive through penalty yang tak bisa dieksekusi, akibat insiden tersebut.
WRT 31 finis di P13 dan tak membawa satu pun poin. Peringkat tiga Dunia yang tadinya milik mereka diambil oleh tim pemenang balapan delapan jam di Bahrain, AF Corse 55. Berkat tambahan 38 poin, tim Italia itu melonjak ke posisi tiga dengan 97 angka.
Juara tim kelas LMGT3 adalah Manthey PureRxcing 92, disusul tim Manthey lain, mobil 91, dan kemudian AF Corse. WRT yang menurunkan dua mobil, 31 dan 46, harus puas di P4 dan P6.Bagi Sean, peringkat empat ini menyamai prestasi tahun lalu sekaligus mengukuhkan dirinya senantiasa selalu ada di lima besar dunia sejak debutnya di FIA WEC. Pada 2021 dan 2022 runner-up, lalu 2023 dan 2024 di posisi keempat.
“Sebuah balapan yang berat, tapi posisi akhir di klasemen tetap patut kita syukuri. Terima kasih untuk semua yang telah mendukung dan mendoakan saya. Semoga tahun depan saya bisa lebih baik lagi,” ujar Sean.
Hasil Lomba Kelas LMGT3:
1. AF Corse 55
2. TF Sport 81
3. TF Sport 82
Klasemen Akhir Kelas LMGT3:
1. Manthey PureRxcing 92 – 139 poin
2. Manthey EMA 91 – 105 poin
3. AF Corse 55 – 97 poin
4. WRT 31 – 85 poin