Kabar duka datang dari dunia olahraga penyandang disabilitas. Hari ini, Selasa (16/8/22), atlet Boccia kelahiran Sentani Jayapura, bernama Rexus Ohee, pergi menghadap Tuhannya, persis sepuluh hari setelah ia dikalungi medali perunggu nomor individual putra boccia ASEA Para Games Solo 2022 dan kibarkan merah putih di GOR FKOR Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo (5/8/22).
“Kami kenal dia anaknya memiliki daya juang yang tinggi, semangat serta kegigihan dalam menjalani pertandingan sampai bisa raih kemenangan. Ini di luar perkiraan bisa dapat perunggu”
Bram Riyadi, pelatihnya menceritakan kisah duka ini. Kisah anak muda Papua, yang punya semangat luar biasa, sebagai pribadi yang baik, ceria dan menghibur seluruh tim Boccia Indonesia. Bram bersyukur dipertemukan dengan Rexus.
“Rexus Ohee adalah anugerah Tuhan untuk boccia Indonesia,” tegas Bra.
Dengan keterbatasannya, ia tampil sungguh luar biasa. Padahal, lawan yang dihadapinya adalah yang punya grade terbaik dan level dunia. Padahal, ia hanya punya waktu tak banyak, hanya tujuh bulan, untuk bisa tampil di pesta akbar olahraga penyandang disabilitas se-Asia Tenggara ini dan bahkan ini adalah kali pertama Rexus turun di event internasionalnya.
Mengawali prestasinya adalah saat Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasional) Papua 2020 digelar di tanah leluhurnya. Sebelumnya, ia hanya penyanyi gereja, yang ketika itu tak pernah membayangkan akan mengharumkan Indonesia dan membanggakan orangtuanya. Perunggu Peparnas, sebagai pembuka jalan, yang akhirnya ia membela merah putih dan diwawancarai banyak media, satu hal yang tak pernah punya mimpi seperti itu dan bahkan untuk membayangkannya pun tak pernah terlintas dalam pikirannya.
Tapi tak ada kata yang tak mungkin. Kegigihan Rexus mengubah keadaan dan membuat Bram terkagum-kagum. Tak pernah gentar hadapi lawan siapapun. “Semangatnya luar biasa. Dengan singkat Ia berproses.: tegas Bram lagi.Meski sempat kalah oleh Thailand, semangat dan kepercayaan diri Rexus sama sekali tidak runtuh.
“Saat lawan Thailand tidak berat, yang berat sekali malah lawan Singapura. Mau atur strategi sangat susah. Dia mainnya sambil menikmati, jadi saya merasa dikendalikan dia,” ungkap Rexus, usai melewati pertandingan penuh perjuangan itu.. Medali emas akhirnya diraih oleh atlet Thailand Akkadej Choochuenklin dan perak Aloysius Gan Kai Hong dari Singapura. Sementara Rexus meraih perunggu.
Bram pun melanjutkan ceritanya.
“Paska pembubaran tim, seluruh atlet dipulangkan ke masing-masing daerah. Tapi sebelum pulang, Rexus merasakan sakit. Akhirnya kita bawa ke rumah sakit untuk diobservasi. Karena katanya ada peradangan usus. Kita sempat dengar kabar baik karena katanya bisa rawat jalan. Jeda dua hari Rexus sakit lagi, padahal itu sudah mau pulang ke Papua. Dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi. Akhirnya operasi dan berjalan lancar. Semua baik, bahkan kita coba komunikasi sama Rexus dia sudah bisa tertawa. Tapi pas dini hari kita dikabarkan bahwa kondisi Rexus kritis dan paginya kabar kurang baik ini kita terima bahwa Rexus sudah meninggalkan kita semua”
Rexus menghembuskan napas terakhir di RS Mawardi Solo tanggal 16 Agustus 2022, sekitar pukul 05.30 WIB.
Pelatih dan kawan-kawan Pelatnasnya mengenang Rexus seorang pribadi yang baik dan banyak menginspirasi dengan kata-katanya.
“Kebiasaannya di sela latihan suka bercanda, usil, ngagetin. Dia punya suara lantang. Dia juga sering ngobrol, komunikasinya baik ke teman dan menjadi pemecah suasana. Sebagai orang timur dia punya suara yang bagus. Waktu kita makan, dia suka nyanyi, suaranya merdu ditelinga. Itu salah satu yang pasti kita rindukan”
Dan, kini, Rexus Ohee sudah pergi selama-lamanya di usianya yang genap 32 tahun pada 3 Mei lalu. Sore tadi, pukul 16.25 WIB almarhum diberangkatkan ke Papua dengan penerbangan tercepat yaitu Solo-Jakarta kemudian Jakarta-Sentani dan rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya.
Ia pergi membawa mimpi yang belum diwujudkan yaitu keinginannya yang kuat untuk bisa tampil di Asian Para Games Hangzhou 2023. Dan bahkan belum sempat menikmati hasil bonus yang sudah dijanjikan pemerintah atas prestasinya.
Sejarah sudah diciptakannya. Meski hanya sepuluh hari Rexus Ohee menikmatinya. Tapi prestasinya akan selalu dikenang dan terus bisa dibaca karena tercatat: Rexus Ohee, Peraih Medali Perunggu Nomor Individual Putra Boccia ASEAN Para Games Solo 2022. Ia, akan selalu dikenang Indonesia.
“Saya dan keluarga besar National Paralympic Committee (NPC) Indonesia sangat kehilangdan dan turut berduka cita,” ujar Senny Marbun, Ketua Umum NPC Indonesia.
Selamat jalan pahlawan olahraga, terima kasih sudah pernah kibarkan merah putih dan membuat Indonesia bangga!