
Anindita Hidayat sedang memamerkan trofi WDC 2024 yang didapatnya.
Olahraga Otomotif bukan monopoli pria saja. Terbukti, selebgram Anindita Hidayat mulai menekuni olahraga tersebut dan memilih drifting ketimbang racing. Ini bahkan bukan sekadar hobi saja bagi Anindita, tetapi juga ia mendalaminya.
Nama Anindita Hidayat cukup populer sebagai selebrgram. Ia merupakan salah satu perempuan muda yang cukup menginspirasi perempuan lainnya dengan konten edukasi seputar olahraga dan kesehatan.
Anindita kerap membagikan konten yang berisi tips diet atau menjaga berat badan. Lalu ia juga kerap membagikan konten tips berolahraga dan kebugaran yang baik dan benar, sehingga jumlah kalori dari berbagai makanan tercukupi.
Kini, seiring berjalannya waktu, Anindita mulai merambah dunia otomotif setidaknya dalam tiga tahun terakhir. Perempuan kelahiran Bandung 26 November 1995 ini sudah mulai mendalami otomotif dan tidak hanya sekadar hobi.
Konsentrasi di drifting membuatnya mendapatkan prestasi di Indonesia Drift Series 2022 dan menduduki posisi kedua dalam Women’s Drift Challenge. Anindita juga naik podium juara dalam NDS Lite Round 3 di APDCrew Circuit, Serdang, Malaysia, pada 30 Juli 2023.

Mobil Anindita Hidayat saat mengikuti WDC, beberapa waktu lalu.
Saat itu Anindita menempati posisi ketiga Women’s Drift Challenge NDS Lite Round 3. Prestasi itu cukup membanggakan dan ia pun percaya diri bersaing dengan para drifter pria.
Ya, Anindita sudah naik kelas ke kompetisi Pro 2, dan benar-benar bersaing dengan para drifter pria. “Saya memang perempuan yang menyukai dunia otomotif,” kata Anindita beberapa waktu lalu.
Anindita mengaku dirinta memang tomboy. Ia sudah senang dengan mobil sejak dirinya masih kecil dan itu terbentuk karena sosok ayahnya yang juga suka dengan otomotif. “Makin besar, ternyata dunia motorsport yang saya sukai adalah drifting. Saya mulai menyukai drifting sejak sekitar tahun 2007-2008 lalu,” ujar Anindita.
Ia mengaku sudah jatuh cinta dengan drifting. Ia menilai drifting seperti seni, karena tidak mudah memenangkannya dan tidak seperti racing yang berpacu dengan waktu untuk bisa menjadi juara.
Lebih lanjut, Anindita juga menjelaskan tiga jenis penilaian dalam drifting, yakni style angle dan lining. “Jadi kita tidak berpacu dengan waktu. We dance with the car (menari bersama mobil). Drifting juga mengutamakan style, dan itu subyektif. How can you beautifully dance with the car,” jelas Anindita.

Anindita Hidayat sedang memantau mobilnya.
Jatuh Cinta dengan Drifting
Drifting benar-benar membuat Anindita jatuh cinta. Ia mendalaminya bersama dengan para ahli di bidang drifting, seperti Danny Ferdito dan Akbar Rais. Anindita bertemu keduanya pada 2021 dan mulai mencoba drifting sekaligus membangun mobil drift pertamanya.
Akhirnya, dibuatlah kelas khusus perempuan bersama dengan drifter perempuan lainnya seperti Revy Vamella dan Negin Rahmatian. Kelas drifter khusus perempuan dalam ajang Indonesia Drift Series ini sangat perlu dibuat. “Sebab kalau laki-laki di dunia otomotif sudah biasa.” ucap Anindita.
Selama mengikuti Women’s Drift Challenge (WDC), Anindita merasa tertantang untuk terus meningkatkan kemampuannya di ajang tersebut. Dalam WDC kali ini ia belajar mengendalikan mobil, drifting, hingga balapan drift secara tandem.
“Sampai sekarang akhirnya saya bersama Vamell dan Nagin bukan cuma tampil di WDC, melainkan sudah compete di Pro 2. Bahkan tahun lalu kami sudah tandem dengan laki-laki,” ucap Anindita.
Bagi Anindita, dibentuknya WDC ini untuk membantu perempuan Indonesia yang memang butuh wadah untuk menjadi pebalap dan mau membangung mobil drift. WDC ini juga tidak memiliki spesifik, karena tak memandang usia, background, dan negara. “Kami akan sama-sama menjadikan pembalap perempuan sukses berkarier dalam dunia laki-laki,” tegas Anindita.

Anindita Hidayat sedang berada di dalam mobil balapnya.
Mengenal Drifting
Belum banyak yang mengenal drift. Sebagai cabang dari otomotif, drift ternyata sudah dikenal sejak lama, khususnya di negara Jepang.
Drift muncul pertama kali di Jepang sekitar tahun 1970-an. Sebenarnya, ini adalah teknik mengemudikan mobil yang ditemukan secara tak sengaja oleh seorang pembalap mobil sirkuit Kunimitsu Takahashi.
Pada dasarnya, drift merupakan teknik mengemudi yang sengaja oversteer, kehilangan traksi, sambil mempertahankan kontrol serta membawa mobil melewati tikungan. Kondisi ini mengakibatkan sudut slip belakang melebihi depan sedemikian rupa, sehingga seringkali arahnya berlawanan dengan belokan.
Penemuan drift oleh Kunimitsu Takahashi ini berhasil menarik perhatian para pebalap muda di Jepang. Salah satunya adalah Keiichi Tsuchiya yang mengasah kemampuannya di jalanan pegunungan.

Anindita Hidayat dengan kostum balapnya.
Apa yang dilakukan Tsuchiya membuat drifting semakin terkenal di kalangan para pembalap serta anak-anak muda Negeri Sakura. Bahkan kemudian sampai dibuat dalam manga (komik), anime dan film yang sangat populer, yaitu Initial D.
Drift di Indonesia juga berkembang cukup pesat. Event-eventnya muncul sejak era 2000-an. Akan tetapi baru banyak muncul kompetisi pada 2010 bernama Jakarta International Drifting.
Hingga kini, drifting sudah mulai digandrungi para kawula muda penggiat otomotif. Bahkan kini sudah mulai diminati oleh kaum hawa seperti yang dilakukan Anindita Hidayat.