Senang-Senang Bermain Squash di Komunitas MainSquash

Credit foto : Dokumentasi MainSquash
Komunitas MainSquash berpose bersama usai fun games di Lapangan Squash GBK, Senayan, Jakarta Pusat.

Squash sedang berkembang di Indonesia, khususnya di Jabodetabek. Tidak hanya sebagai olahraga prestasi, squash juga digandrungi karena bisa pula sebagai olahraga rekreasi.

Kepopuleran squash yang mulai dilirik masyarakat perkotaan melahirkan beberapa komunitas. Salah satunya adalah Komunitas MainSquash.id. Komunitas ini menjadi wadahnya masyarakat yang ingin bermain squash secara fun.

Komunitas ini didirikan oleh dua orang, yakni Aya Fidhzarian Utama dan Raditya Immanzah pada Februari 2023. Awalnya Aya dan Radit kerap bermain squash bersama dan keduanya berinisiatif untuk membuka komunitas untuk bermain tanpa sesi pelatih di setiap hari Senin.

Akhirnya, rencana tersebut terwujud dan lahirlah MainSquash.id sebagai komunitas yang mewadahi siapa saja yang ingin seru-seruan dalam bermain squash. “Pertama main itu kita lima orang saja dan satu lapangan di Lapangan Squash GBK. Itu kita sudah bikin Instagram dan mengajak teman-teman untuk main di hari Senin,” cerita Aya saat ditemui Ludus.id di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Seiring waktu, peminat olahraga squash terus meningkat. Bermain di hari Senin dan tanpa sesi pelatih membuat MainSquash.id mulai dilirik. Banyak yang bergabung bermain bersama mereka secara rutin dan bahkan dalam salah satu sesi MainSquash.id menyewa empat lapangan full di GBK.

“Jadi kita pernah ada 24 orang dalam satu sesi di GBK. Kita memulainya satu lapangan dan pernah sampai penuh, kini kita konsisten dengan dua sampai tiga lapangan setiap kali kami bermain,” tutur Aya.

Credit foto : Dokumentasi MainSquash
Member MainSquash sedang bermain squash di Lapangan Squash GBK, Senayan, Jakarta Pusat.

MainSquash.id bermain di dua lapangan pada hari Senin. Aya mengatakan bahwa komunitasnya juga membuka sesi di kawasan BSD. Bahkan jika member di GBK dan BSD digabung, MainSquash memiliki 100 orang yang aktif bermain squash dalam sebulan.

Lebih lanjut, Aya juga menjelaskan mengapa komunitas hanya bermain di GBK dan BSD saja. Menurutnya, MainSquash benar-benar komunitas untuk fun games saja. Mereka ingin menjadi wadah bagi pekerja yang ingin melepas penat dengan bermain squash. Kawasan GBK juga menjadi pusatnya olahraga sehingga banyak pekerja di sekitaran Sudirman dan Thamrin mampu menjangkau tempat tersebut.

“Saya sama Radit itu karyawan swasta jadinya kalau kita buka sesi jam delapan malam di GBK itu seperti kelas karyawan. Banyak pekerja yang pulang kantor mampir dulu ke GBK dan bermain squash,” ucap Aya.

Bergabung fun games dengan MainSquash pun tidak repot. Bagi yang berminat cukup menghubungi nomor whatsapp komunitas yang dicantumkan di Instagram Main Squash. Aya selalu menginformasikan sejak hari Kamis, jika Senin malam MainSquash membuka sesi fun games di GBK atau BSD.

Selain itu, pendaftarannya pun mudah. MainSquash menjadi partner Decathlon, sebuah toko perlengkapan olahraga dari Prancis yang cukup lengkap menjaul kebutuhan alat-alat olahraga. Kerjasama MainSquash dengan Decathlon juga membuat member semakin mudah mendapatkan slot bermain di hari Senin malam dengan hanya mendaftar via aplikasi Decathlon makan slot untuk bermain bisa langsung didapat oleh member.

Credit foto : Dokumentasi MainSquash
Member MainSquash sedang bermain squash di Lapangan Squash GBK, Senayan, Jakarta Pusat.

Fun Games bagi Pemula

Salah satu keunikan MainSquash adalah mereka bisa menerima member yang belum bisa sama sekali bermain squash. Tidak adanya sesi dengan pelatih seperti komunitas squash pada umumnya membuat Member Squash terbuka dengan siapa saja.

Aya menjelaskan olahraga squash bisa dinikmati oleh siapa saja, apalagi jika bergabung dengan komunitas. Bagi yang sudah memiliki dasar olahraga raket seperti bulu tangkis ataupun tenis, bermain squash tidak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi.

Namun, bagi yang masih awam dengan squash tetapi mau mengenal olahraga tersebut dengan gabung komunitas, tentu akan dibantu di lapangan oleh member lainnya yang sudah berpengalaman. “Datang saja ke MainSquash. Pas main bareng nanti kita kenalkan bahwa member ini baru pertama main. Kita pasti bantu dan ajarin dasarnya. Biasanya satu jam kita ajak main, sudah bisa. Jadi gak ribetlah main squash,” ucap Aya.

Secara umum, MainSquash merupakan komunitas yang menyasar kepada orang-orang yang sudah memiliki dasar squash, terutama bagi siapapun yang ingin mengukur kemampaun squash mereka tanpa bantuan pelatih. Akan tetapi, jika member baru belum sama sekali belum pernah bermain squash, mereka tetap menerima karena utamanya MainSquash adalah pengalaman fun games dalam berolahraga squash.

“Pake coach itu memang penting untuk mengenal basic, tetapi di sini kita mencari fun. Biasanya fun-nya squash itu terasa saat main langsung dan bener-bener terasa juga olahraganya. Kita selalu mendorong member agar beranu main bareng tanpa coach. Siapa tahu kalau ada turnamen untuk amatir, mereka bisa join,” ucapnya menambahkan.

Credit foto : Dokumentasi MainSquash
Komunitas MainSquash berpose bersama usai fun games di Lapangan Squash GBK, Senayan, Jakarta Pusat.

Bisa Konsisten dan Eksis

Memasuki 2024 ini, MainSquash membuat gebrakan dengan berkolaborasi dengan Squashub.id menggelar event Rookie Rumble. Turnamen tersebut dikhususkan untuk non-atlet yang ingin berkompetisi layaknya pertandingan squash prestasi.

Event yang digelar di Club 25 Kemang, Jakarta Selatan pada 2-3 Maret 2024 ini terbilang sukses. Bahkan, pesertanya cukup membludak dari event tahun sebelumnya dan beragamnya sponsor yang mendukung turnamen tersebut.

Kolaborasi dengan komunitas lain dalam membuat event lebih disukai MainSquash. Bagi Aya, mereka tidak berpatokan membuat event rutin, tetapi konsistensi mereka dalam menjadi wadah bermainnya para pecinta squash di Jakarta dan sekitaranya menjadi poin plus bagi MainSquash.

“Saya sama Radit itu pekerja full-time, jadi memang agak terbatas waktunya kalau mau bikin event-event. Buat MainSquash, bermain rutin saja sudah menjadi poin plus apalagi selama ini konsisten dan jadi partner Decathlon. Kita sudah merasa on the right track dalam mewadahi teman-teman yang ingin fun games di squash,” jelas Aya.

Selain itu, Aya juga berharap MainSquash menjadi salah satu alternatif pilihan para pekerja di Jakarta dalam mencari waktu olahraga dan mencoba mengenal squash. Terlebih, pekerja di kota metropolitan seperti Jakarta mudah sekali burnout dan olahraga rekreasi seperti squash bisa menjadi pilihan melepas penat.

“Yuk, kalau butuh teman berolahraga, bisa ke MainSquash. Harapannya selain banyak yang join MainSquash.id juga agar banyak yang tahu squash dan bisa rutin bermain serta mendapatkan manfaatnya,” tutup Aya.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.