Sensasi Abdukodir Khusanov, Bek Muda Uzbekistan Diincar Real Madrid dan Manchester City

Bek tengah Uzbekistan berusia 20 tahun Abdulkodir Khusanov (kanan) menjadi buruan dua klub raksasa Eropa, Real Madrid dan Manchester City. (Foto/AS)

LUDUS – Bek tengah Uzbekistan berusia 20 tahun Abdulkodir Khusanov menjadi buruan dua klub raksasa Eropa, Real Madrid dan Manchester City. Harga transfer pemain yang membela Lens di Ligue 1 Prancis meroket menjadi USD13 juta (Rp211 miliar).

Padahal ketika pertama kali direkrut Lens dari klub Belarusia FC Energetik-BGU Minsk pada musim panas 2023 hanya ditebus USD110.000 atau Rp1,8 miliar. Setelah lebih dari setahun membela Lens bek yang mengontongi 18 caps bersama Timnas Uzbekistan semakin bersinar.

Penampilan Khusanov telah menarik perhatian para pencari bakat klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Performanya yang energik khas pemain Liga Primer membuat klub papan atas Inggris, Manchester City juga kepincut.

Bahkan perwakilan Khusanov dan manajemen The Citizen sudah melakukan kontak lebih awal untuk membahasa soal transfernya. Harga Khusanov bisa meroket bergantung pada seberapa besar pengaruh poundsterling Inggris, terutama dengan kantong tebal Manchester City.

Baca juga; Kylian Mbappe Tutup Tahun 2024 dengan Performa Terbaik dan Cetak 10 Gol untuk Real Madrid

Waktu nanti yang membuktikan, apakah Khusanov dapat melanjutkan performa yang luar biasa di atas lapangan. Tentu jadi kisah menarik bagi pemain Uzbeksitan ini, pindah ke Belarus pada tahun 2022, ke Prancis pada tahun 2023, hingga bergabung dengan salah satu tim terbesar di dunia pada Januari 2025.

Manchester City hampir mendapatkan rekrutan pertama di bulan Januari 2025 saat melanjutkan perundingan dengan Lens terkait transfer bek tengah Abdukodir Khusanov. Menurut TeamTalk, Manchester City telah menyetujui memenuhi harga yang diminta Lens sebesar lebih dari £30 juta sekitar Rp560 miliar.

Siapakah Abdukodir Khusanov?

Uzbekistan jarang muncul dalam wacana sepak bola. Negara Asia Tengah tersebut saat ini berada di peringkat ke-58 secara global dan umumnya bukan rumah bagi talenta sepak bola kelas dunia.

Bek tengah Uzbekistan berusia 20 tahun Abdulkodir Khusanov menjadi buruan dua klub raksasa Eropa, Real Madrid dan Manchester City. (Foto/Onefootball)

Namun, seorang pemuda berusia 20 tahun menjadi sensasi di awal tahun 2025 dengan membawa bendera Uzbekistan ke jajaran atas sepak bola elite. Setelah bek tengah Abdukodir Khusanov menjadi buruan Manchester City dan Real Madrid.

Pemain muda yang memiliki kekuatan di kaki kanan ini lebih dikenal karena keterampilan bertahannya saat tidak menguasai bola daripada kemampuannya saat menguasai bola.

Dalam laporan Total Football Analysis, Khusanov tidak terlalu cepat tetapi mengimbangi dengan kepekaan posisinya, membaca permainan, dan pengaturan waktu saat tekel.

Baca juga: Manchester City Sudah Malas Main Bola, Liverpool Kukuhkan Status Favorit Juara

Kelebihan lain yang dimiliki Khusanov adalah kecepatannya. Pada akhir tahun 2024 dia mampu berlari 37 km/jam saat sprint pemulihan. Jika angka tersebut benar, ini akan menjadikannya salah satu pesepak bola tercepat di dunia.

Bek Tottenham Hotspur Micky van de Ven yang dianggap sebagai pemain tercepat di dunia saat ini telah mencapai kecepatan 37,38 km/jam pada awal tahun 2024. Masih harus dilihat apakah pemain Uzbekistan setinggi 186 cm itu dapat melakukan sprint seperti van de Ven secara teratur.

Menurut jurnalis Uzbekistan Narzulla Saydullaev, keistimewaan Khusanov ada pada kekuatannya. “Di Uzbekistan, tertabrak kereta api atau tertabrak Abdukodir Khusanov adalah hal yang sama,” ujarnya sambil berkelakar.

Selain kekuatan dan kecepatannya, aset terbesar bek Lens ini adalah kegigihannya. Ketenangannya, kesadaran taktis, dan kemampuannya bermain dari belakang merupakan karakter bek yang disukai Josep Guardiola dalam sistem permainannya.

Abdukodir Khusanov sangat cocok dengan visi Guardiola, bek muda yang dinamis yang mampu berintegrasi dengan mulus ke dalam sistem Manchester City. Kemampuannya untuk memainkan umpan progresif dan disiplin bertahan adalah hal yang dibutuhkan Manchester City.

Namun, beberapa kehati-hatian tetap ada. Meskipun Khusanov bersinar di Ligue 1, Liga Primer adalah hal yang berbeda. Tekanan untuk beradaptasi dengan gaya taktis Guardiola yang menuntut dan fisik liga bisa menjadi tantangan. (*)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.