Shinar Zahra, Kecintaan pada Tenis yang Berbuah Cerita Manis di PON 2024

Kredit foto: Instagram @shinarzahra
Petenis Shinar Zahra berpose bersama tim tenis putri Jawa Barat ketika meraih medali perunggu PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 memang sudah selesai sekitar sepekan lalu. Namun, ceritanya masih membekas bagi seorang Shinar Zahra Shukayna Heriyadi Sunggoro.

Bagaimana tidak, PON 2024 merupakan debut gadis kelahiran Bandung, 1 November 2007, itu di pentas olahraga tertinggi di Indonesia. Tentu, ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi dirinya yang mewakili Provinsi Jawa Barat.

Apalagi, Shinar Zahra tak pulang dengan tangan hampa. Shinar berhasil meraih medali perunggu di kategori beregu putri bersama dengan Nazwa Syamsabilla Aziz, Joanne Lynn Hartono, dan Anjali Kirana Junarto yang sama-sama membela tim Jawa Barat.

Kepastian raihan medali perunggu didapat setelah tim Jawa Barat dikalahkan oleh tim Jawa Timur pada semifinal. Sementara, Papua Barat ditumbangkan tim Jakarta.

Adapun medali emas kembali direbut oleh tim Jawa Timur yang bermaterikan pemain senior seperti Aldila Sutjiadi, Beatrice Gumulya, Jessy Rompies, dan Janice Tjen. Sedangkan, medali perak disabet tim Jakarta, dan medali perunggu bersama diraih tim Jawa Barat dan tim Papua Barat.

Kredit foto: Instagram @shinarzahra
Shinar Zahra sangat bahagia karena dapat meraih medali perunggu di ajang PON perdana yang dia ikuti.

Kendati hanya mendapatkan perunggu, Shinar tak bisa menutupi rasa bangganya bisa mendapatkan medali pada debutnya di ajang PON.

“Medali perunggu bersinar terang ketika didapatkan dengan hati,” tulis Shinar dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya.

“Bangga mewakili Jawa Barat di PON 2024. Tak akan pernah melupakan momen ini bersama dengan tim,” tambah Shinar.

Anak Pembalap yang Jatuh Cinta pada Tenis

PON 2024 mungkin bisa disebut sebagai salah satu pencapaian positif dalam karier Shinar. Sebab, tenis sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

Shinar mulai belajar tenis sejak usianya masih sangat belia, yaitu empat tahun. Dia mengetahui tenis karena sering diajak ke lapangan oleh kedua orang tuanya yang juga menyukai tenis.

Kala itu, Shinar belajar tenis bersamaan dengan berlatih renang. Seiring waktu, Shinar mulai menunjukkan ketertarikan lebih kepada olahraga raket ini.

“Awalnya, sebenarnya belajar renang, kemudian disuruh pilih renang apa tenis. Akhirnya saya pilih tenis karena merasa lebih seru dan lebih banyak geraknya,” kata Shinar kepada Ludus.id.

Perjalanan Shinar sejatinya cukup menarik. Dia memilih jalur yang berbeda dengan orang tuanya yang sempat menjadi pembalap mobil.

Shinar merupakan anak ketiga alias bungsu dari pasangan Shendy Pranoordy Heryadi dan Monicka Rachmawati. Di masa muda, sang ayah sempat menjadi pembalap namun kini telah pensiun dan beralih menggeluti olahraga skateboard. Bahkan, dia memiliki sekolah skateboard pribadi dan merangkap sebagai pengajar.

Kendati mengetahui latar belakang sang ayah sebagai pembalap, Shinar tetap tak tertarik untuk mencoba. Dirinya sudah kepalang jatuh cinta pada tenis.

“Saya tidak terlalu tertarik (jadi pembalap). Gak boleh juga sama orang tua,” ujar Shinar sembari tertawa.

Keteguhan tekad Shinar untuk berkarier di tenis membuat dia selalu serius menyangkut apa pun soal tenis. Baik ketika latihan maupun pertandingan.

Hasilnya pun cukup baik. Shinar beberapa kali merasakan juara, baik di nomor tunggal maupun ganda.

Prestasi itu juga yang mengantarkan Shinar untuk bergabung dengan Sportama Tennis Club di Jakarta. Dari situ, dia termotivasi untuk mengukir prestasi yang lebih oke lagi agar bisa membukakan pintu mendapatkan beasiswa ke luar negeri.

So far so good, saya sangat menikmati jadi petenis karena ke depannya juga pilihannya luas,” kata Shinar.

“Saya sekarang sambil mencari beasiswa ke luar negeri. Cuma, tak menutup juga peluang untuk jadi pemain profesional,” tutur dia.

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
Petenis Indonesia, Shinar Zahra, ketika tampil di ajang ITF J60 Jakarta Pusaka International Junior Tennis Championship 2024.

Kendati demikian, Shinar juga mengakui pernah sangat jenuh menjalani kehidupan sebagai atlet. Hal itu dirasa sangat manusiawi lantaran aktivitas yang sama terus dilakukan setiap hari.

“Sempat merasa jenuh karena setiap hari harus latihan ke lapangan. Tapi, karena ada kemauan dan rasa cinta, jadinya tetap dijalani dan tak berhenti,” ungkap gadis 16 tahun.

“Cuma pernah down pas pandemi Covid-19 karena gak bisa ngapa-ngapain. Waktu itu saya sempat vakum tiga bulan tapi semangat saya akhirnya kembali lagi setelah bisa lanjut lagi bermain tenis,” ucap dia.

Berikut beberapa prestasi yang pernah diraih Shinar Zahra

  • Juara ITF J30 DETEC Jember 2024 nomor ganda putri bersama Anjali Kirana Junarto
  • Juara ITF J30 DETEC Jember 2024 nomor ganda putri bersama Cylova Zuleyka Hukmasabiyya
  • Runner Up ITF J30 JITA Jakarta 2024 nomor tunggal
  • Runner Up ITF J30 JITA Jakarta 2024 nomor ganda putri bersama Abriez Marie Rose Wong (Singapura)
  • Peringkat 3 ITF J30 Singapore 2024 nomor ganda putri bersama Jemma Chungwatana (Thailand)
  • Medali perunggu PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 nomor beregu putri

Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.