![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/09/03-44-300x240.jpg)
Stewart Henry dalam sebuah kesempatan menjadi sportcaster bersama Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Parasnya tak asing lagi bagi pecinta sepak bola. Selain kerap menemani suporter klub luar negeri dan dalam negeri dalam siaran langsung di televisi, Stewart Henry juga ternyata adalah seorang striker di lapangan hijau.
Liga 1 sudah memasuki musim baru. Itu artinya kesibukan juga mulai menyapa Stewart sebagai pembawa acara olahraga di salah satu stasiun televisi swasta nasional.
Segendang sepenarian. Bisa jadi itu adalah istilah yang tepat bagi hobi dan pekerjaan Stewart. Di luar siaran, pria yang sudah lebih dari satu dekade menjadi sportscaster ini juga menjaga kebugaran dengan bermain sepak bola.
Saat ini, Stewart rutin bermain sepak bola lima kali sebulan. Dia setiap seminggu sekali berlaga di lapangan hijau bersama rekan-rekan komunitasnya di Bogor. Ada pula jadwal sebulan sekali bermain bersama rekan-rekan sesama penyiar olahraga dan kru dari salah satu stasiun televisi.
“Itu (main bersama komunitas di Bogor) mainnya weekdays rutin, Senin malam. Kita biasanya di (lapangan) ASIOP atau di Samba. Kalau yang (komunitas penyiar dan komentartor) main di Pancoran,” kata Stewart.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/09/01-47-300x240.jpg)
Stewart Henry menjaga kesehatan dengan bermain sepak bola.
Bukan karena menjadi pembawa acara olahraga sepak bola lantas kemudian Stewart Henry ikut-ikutan latah menendang si kulit bundar. Pria yang sempat menjadi artis sinetron ini sudah mengenal permainan sepak bola sejak era Piala Dunia 1998.
“Kenal bola dari SMP. Setiap pulang sekolah main bola. Bahkan sebelum masuk sekolah main bola. Pas istirahat juga main bola. Memang gila-gilanya, suka-sukanya bola itu SMP kelas satu,” terangnya.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/09/05-22-300x240.jpg)
Sebagai generasi 90-an Stewart mengidolai Francesco Totti sebagai sosok anutan di lapangan hijau.
Mengenai bintang sepak bola favorit, Stewart mengaku mengidolakan legenda Italia dan AS Roma, Francesco Totti.
“No Totti, no party, hahahaha. Gantinya (sekarang) Messi,” ujar Stewart ketika ditanya soal pengganti pemain berjuluk Pangeran Roma yang sudah pensiun sejak 2017.
Mirip-mirip seperti dua sosok yang dijadikan anutan, Stewart pun menghuni posisi penyerang saat bermain sepak bola.
Selain sibuk mencari gol, sosok yang mulai masuk layar kaca sebagai bintang iklan itu mengutamakan perihal mencari kesehatan kala bermain bola. Menurut pengakuan Stewart, bermain sepak bola bisa menjaga daya tahan saat berada di depan kamera.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/09/02-47-300x240.jpg)
Selain bercuap-cuap soal sepak bola, Stewart juga aktif merumput di lapangan hijau bersama rekan-rekan sepermainan dan seprofesi.
Stewart menceritakan tugasnya yang cukup berat ketika menjadi pembawa acara sepak bola Liga 1 lantaran juga harus mengawal pertandingan selama 2×45 menit atau yang biasa juga dikenal dengan istilah play by play.
“Kalau kita jarang olahraga kan, napas kita kan, sementara ngoceh selama satu setengah jam kan dengan tempo yang harus dituntut tinggi oleh televisi. Kalau kita enggak bisa ngatur pernapasan ya capek juga. Berasa banget, setelah play by play itu fisik pasti terkuras,” beber Stewart
“(Kalau pas enggak main sepak bola) lumayan terasa ke badan. Badan jadi gampang capek. Dengan main bola, itu kan habit kita untuk berolahraga itu bikin badan kita lebih fresh. Kita punya aktivitas padat, kalau kita rutin olahraga itu enak. Pulang capek, tinggal tidur, enak,” lanjut laki-laki yang juga menjalani bisnis di bidang food and beverage itu.
Selain bermain sepak bola, Stewart juga menjaga kesehatan dengan menyediakan waktu berolahraga ringan setiap hari setelah bangun pagi.
“Olahraganya paling kayak push up, sit up di pagi hari. Jadi, sempetin olahraga di pagi hari 30 menit,” jelasnya.
Stewart juga sempat menekuni lari dan sempat mengikuti beragam ajang lomba, namun kegiatan tersebut tak lagi dia lakukan karena kesibukan sebagai presenter dan pebisnis.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/09/04-36-300x240.jpg)
Stewart sempat pula akrab dengan olahraga calisthenic dan dipandu pelatih pribadi.
Ayah tiga anak ini juga sempat berkutat di ruang gym dengan panduan personal trainer, tetapi dia mengaku sedang tidak aktif nge-gym dalam beberapa waktu terakhir.
Selain olahraga, dalam mengupayakan gaya hidup sehat Stewart juga kini tengah membiasakan diri intermittent fasting.
“Kalau untuk makanan sih enggak (dibatasi). Cuma saya mulai ngejaga sih. Sekarang pakai intermittent. Jadi hanya makan dari jam 10 (pagi) sampai jam 6 (sore). Di antara jam itu, saya makan apa aja,” ucap pemandu acara olahraga yang sudah pernah tampil di hampir seluruh stasiun televisi besar di Indonesia tersebut.
Mengurangi konsumsi nasi juga jadi pilihan pria berusia 38 tahun ini sejak beberapa waktu belakangan.
Guna menjaga suara agar tetap eksis dalam menemani pemirsa menonton tayangan sepak bola, Stewart tidak pula membatasi konsumsi makanan gorengan. Satu hal yang menjadi kebiasaan sejak lama dan turut menjaga kualitas suaranya adalah tidak mengonsumsi makanan atau minuman manis.
“Saya dari dulu memang tidak suka manis. Walaupun saya punya coffee shop, saya jarang minum yang manis-manis. Saya sudah enggak minum es teh manis dari 15-20 tahun lalu,” ungkap Stewart.