Hari Minggu merupakan hari yang pas untuk beraktivitas bersama keluarga. Tidak melulu liburan, tetapi juga bisa melakukan kegiatan olahraga, seperti bola basket.
Sunday Squad adalah komunitas hobi basket yang selalu bersenang-senang pada hari Minggu dan itulah yang mendasari nama Sunday dalam komunitas ini.
Didirikan oleh Besar Hadiabriono dan Ritzky Alam pada Februari 2018, Sunday Squad menjadi salah satu komunitas bola basket yang ramah keluarga.
Besar awalnya mendirikan Sunday Squad karena hobi bola basket dan ada lapangan baru di daerah rumahnya bernama Brickhouse di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Awalnya ada tujuh sampai delapan orang yang ikut bermain di Brickhouse, terutama dari alumni Al Azhar Kelapa Gading. Berangkat dari situ, Sunday Squad berkembang dan kini memiliki banyak member.
Antusiasme pecinta basket yang semakin membesar dan gencarnya Besar memperkenalkan Sunday Squad di sosial media membuat komunitas ini kebanjiran member baru.
“Kita sampai sekarang rutin bermain basket di homebase kita, Brickhouse, dari lapangan ini berdiri. Awalnya kami non-member sampai akhirnya kami membuka member dan sudah ada 44 member aktif. Kita juga ada iuran per bulan sebesar Rp200 ribu,” ujar Besar Hadiabriono.
Sunday Squad memang menjadi komunitas terbuka bagi para pecinta basket. Untuk bergabung dengan komunitas ini, calon member tidak perlu jago dalam bermain basket, tetapi bisa datang untuk mengenal olahraga basket serta komunitas Sunday Squad.
“Semua orang boleh main basket, kalau belum bisa main basket datang dulu aja. Kalau memang cocok, silahkan datang lagi. Kita kalau ada member baru, member-member lama biasanya ngajak ngobrol agar guyub dan serasa seperti keluarga,” jelas Besar.
Namun, calon member harus bersabar untuk bisa masuk sebagai member. Pasalnya fun game Sunday Squad per minggunya dibatasi 25-30 pemain saja. Jika ada slot kosong, baru non-member bisa ikut bergabung dengan syarat mem-follow Instagram Sunday Squad.
Jika sudah mengikuti fun game dan benar-benar tertarik, member baru harus membayar sebesar Rp600 ribu untuk tiga bulan pertama tapi itu juga harus melihat list member aktif. Jika terlalu banyak, bisa saja calon member menunggu ada slot kosong.
Sebagai komunitas yang mengutamakan fun, Besar tidak mau antar member tidak saling mengenal. Ia tidak ingin Sunday Squad hanya sekadar menjadi komunitas main basket saja tanpa mengenal satu sama lain.
Besar mengatakan bahwa Sunday Squad adalah komunitas basket layaknya keluarga. “Harus saling mengenal. Kita membentuk Sunday Squad seperti keluarga dan membernya juga berawal dari teman membawa teman jadi kita antar member tidak hanya sekadar main,” katanya menambahkan.
Ada beberapa keistimewaan jika sudah diterima menjadi anggota, seperti bisa berpartisipasi jika ada friendly match, mewakili komunitas saat ada turnamen, mendapat diskon jersey ataupun t-shirt ekslusif, mengikuti gathering Sunday Squad, mendapat hak voting dalam menentukan kegiatan komunitas, hingga mendapat transparansi keuangan.
Salah satu member, Gavi, mengatakan dirinya sangat senang bermain di Sunday Squad. Ia merasa komunitas ini tidak hanya sekadar basket, tetapi lebih dari olahraga.
“Saya suka banget main basket bareng di Sunday Squad. Senang, kekeluargaan, enak, dan fun,” ujar wanita yang berprofesi sebagai dokter gigi itu.
Hal serupa diungkapkan Made. Member Sunday Squad yang berprofesi sebagau pengacara itu merasa komunitas basket yang ia ikuti ini berbeda dengan yang lainnya.
“Happy karena mainnya fun. Orang-orangnya juga support banget dan pasti ada makan-makannnya. Suasananya sudah seperti keluarga sendiri,” kata Made.
Berkat suasana kekeluargaan itulah Sunday Squad diminati pecinta basket. Besar menjelaskan bahwa waktu bermain juga menjadi diperpanjang karena antusiasme member dan non-member mengikuti fun game.
Awalnya Sunday Squad punya jam main selama dua jam, mulai dari 07.00 WIB-09.00 WIB dan satu tahun terakhir ini mereka sudah membuka tiga jam bermain. Semuanya waktu bermain ada di hari Minggu.
“Namun, karena ada permintaan banyak, jadi dibatasi mainnya karena takutnya ada member lama yang minute play-nya berkurang.” jelas Besar.
Sunday Squad memiliki kegiatan yang padat tapi menyenangkan sebagai komunitas. Mereka mengadakan sparing sebanyak dua sampai tiga kali dalam sebulan, lalu juga ada pick-up games setiap bulannya.
“Nah, itu juga ada hadiahnya juga yang pick-up games seperti MVP, best point, sampai best steal. Ada hadianya plus makan-makan,” ucap Besar menjelaskan.
Sunday Squad juga kerap mengikuti turamen semi-resmi. Namun saat turnamen, Sunday Squad lebih banyak mengikuti 3×3.
“Turnamen formal yang pernah kita ikuti itu kebanyakan 3×3 tapi 2024 nanti kita sudah punya roadmap. Kita juga pernah ikut acara IBL juga dan Sunlife yang bikin acara di Gandaria,” tuturnya.
Member Luar Negeri dan Kemunculan Sunday Squad Girls
Banyaknya kegiatan dan konsep kekeluargaan yang diusung Sunday Squad, membuat membernya tidak hanya dari Indonesia.
Sunday Squad juga kedatangan member luar negeri yang sedang bekerja ataupun kuliah di Indonesia. Setidaknya ada empat member luar negeri yang aktif bermain di Sunday Squad.
“Ada orang Swiss yang awalnya sedang mencari komunitas basket dan ketemulah Sunday Squad. Lalu ada juga suami istri yang berasal dari Manila dan yang baru gabung dari Selandia Baru,” jelas Besar.
Besar juga mengatakan bahwa sebelumnya ada juga yang berasal dari Korea dan merupakan siswa Jakarta Internasional School (JIS). “Dia member selama setahun dan sekarang sudah balik, tetapi kalau sedang di Jakarta, dia selalu main ke Sunday Squad,” imbuh Besar.
Adanya member luar negeri membuat Sunday Squad merupakan komunitas bola basket yang terpandang di Jakarta. Oleh karena itu, manajemen mereka membentuk roadmap untuk pengembangan rencana komunitas di masa mendatang.
Salah satu dari roadmap yang sudah terlaksana adalah adalah kemunculan Sunday Squad Girls.
Ya, bola basket saat ini sudah sangat berkembang. Memang awalnya olahraga ini menyasar kaum Adam, tetapi kaum Hawa pun sudah sangat menyemarakan olahraga ini di dunia, khususnya di Indonesia.
Sebelumnya, member putri kerap bermain gabungan bersama member putra. Namun karena semakin banyak member putri, Besar melalui roadmapnya membuka Sunday Squad Girls.
“Kita sekarang punya Sunday Squad Girls buat cewek-cewek yang nyari komunitas silahkan gabung dan kita mainnya di CGV Fx Sudirman waktunya dari sore ke malam dan tetap hari Minggu,” ucap Besar.
Meski sudah ada Sunday Squad Girls, tidak ada batasan dalam bermain karena bagi pebasket putri tetap bisa bermain pada Minggu pagi di Brickhouse.
Transparansi dan Rencana Tur
Salah satu yang membuat member nyaman dari Sunday Squad adalah transparansi keuangan dan juga adanya rencana tur.
Mulai dari transparansi, Sunday Squad ingin para member tahu ke mana saja pengeluaran komunitas digunakan. Terlebih member membayar Rp200 ribu per bulan dan tentu ingin ada privileges yang dirasakan.
Pada saat pandemi Covid-19 awal 2020, semua kegiatan terhenti. Namun iuran bulanan komunitas tetap berjalan dan dananya bisa digunakan untuk kegiatan lainnya.
“Misalnya ada gathering, atau ada lapangan baru seperti di Bucketlist, Bogor, kita bisa coba dan bayar dengan iuran tersebut. Kita jalankan tur ke Bogor membawa keluarga, bikin pick-up games baru makan siang bareng,”
“Jadi konsepnya dari member untuk member juga dan ada networking dari sisi keluarga. Makanya member kita juga banyak dari bermacam profesi, seperti dokter, lawyer, pegawai swatas, hingga wiraswasta,” kata Besar menjelaskan.
Semua laporan keungan untuk kegiatan tersebut dilaporkan kepada member setiap bulannya. Peruntukan iuran juga menjadi jelas sehingga member juga tahu dan manajemen bisa merencanakan kegiatan seperti tur ke luar kota.
“September lalu kita tur sembari membawa keluarga ke Bandung dan melakukan friendly match dengan komunitas basket di sana. Rencanaya tahun 2024 kita berencana ke Yogyakarta dan Bali, friendly match juga dengan teman-teman komunitas di sana,” tutur Besar.
Pamor Sunday Squad sebagai komunitas basket mulai dilirik sponsor. Minggu ini, Sunday Squad akan menggelar pick-up games dengan sesuatu yang baru.
“Kita dapat sponsor, His Erha dan juga Kuyy aplikasi yang membantu penggunanya mencari lapagan basket. Mereka akan meramaikan pick-up games dan semoga ini menjadi pembuka jalan bagi Sunday Squad,” imbuhnya.
Komunitas basket paling asik dan lempeng di Jakarta…
Trully Komunitas Basket rasa kekeluargaan…